"Nonton bioskop?" tanya Rara memastikan, ketika Adit menariknya menuju tempat bioskop di salah satu Mall di Jakarta."Yup."
Sebenarnya, Rara sudah lama tidak menonton bioskop. Terakhir mungkin ketika dirinya masih kelas 1 SMP bersama dengan Kila. "Kita mau nonton apa? Emang ada film bagus?" tanya Rara penasaran.
Adit melingkari tangannya di bahu Rara. "Ada, dong. Yang main Emma Stone sama Ryan Gosling. Judulnya kalo nggak salah... La La Land."
Rara mengangkat alisnya. "Serius?"
Adit mengangguk. Sesampainya di bioskop, mereka membeli popcorn beserta minuman terlebih dahulu dan langsung menuju studio yang ditunjuk Adit.
Tapi tiba-tiba Rara menahan tangan Adit. "Kita gak beli tiket dulu?" tanya Rara bingung. Seharusnya kalau menonton, kita harus membeli tiketnya dulu, bukan?
Adit tersenyum miring. "Udah."
Rara mengangkat sebelah alisnya. "Oh. Kapan?"
"Tadi, sebelum kesini," jawab Adit. Ada aura misterius yang keluar dari suaranya.
"Kamu booking dari internet?"
"He-eh. Udah ayo, masuk. Entar keburu mulai." Adit menggandeng tangan Rara dan membawanya masuk ke salah satu studio premiere.
Rara jadi bingung karena ketika mereka masuk teater, biasanya 'kan dimintain tiket sama petugas yang jaga, tapi Adit cuma sekedar mengucapkan namanya dan--tada!--mereka dibolehin masuk. Ditambah lagi, disaat Rara masuk itu nggak ada siapa-siapa. Hanya mereka berdua. Serasa teater megah itu hanya milik mereka.
"Dit."
"Hm?"
"Kok gak ada orang ya selain kita? Emang filmnya udah lama, apa nggak laku, apa gimana?" tanya Rara polos ketika sudah mengambil salah satu tempat duduk di barisan tengah.
Adit terkekeh geli melihat kepolosan Rara. "Yaiyalah, nggak ada siapa-siapa. Orang aku booking teater ini buat kita berdua."
Rara sontak menyentakkan kepalanya menghadap Adit. Matanya melotot tidak percaya. "What?"
"Iya, aku booking ini buat kita berdua. Nggak enak kalo rame-rame, kita jadi gak bebas buat ini-itu."
"Are you fucking serious?"
Adit mengangguk dengan senyum tipis menghiasi wajahnya. "Apa sih yang nggak buat kamu."
Rara melongo kayak orang bego. "You're kidding."
"No, i'm totally not."
Rara masih nggak percaya. Adit booking satu teater cuma buat nonton sama dia? Seriously? Yang benar saja. Berapa uang yang harus dia keluarkan cuma untuk booking bioskop yang sebenarnya aktivitas nonton seperti ini pun bisa dilakukan dirumah.
"Gila kamu ya." Rara kehabisan kata-kata.
"Siapa yang buat aku gila? Kamu."
"Tapi kan--"
"Ssst! Udah sih nikmatin aja, filmnya udah mau mulai, tuh," Adit memotong ucapan Rara, lalu memalingkan wajahnya kedepan.
Rara masih menatap Adit beberapa detik dengan tatapan syok, sebelum akhirnya dia juga mengarahkan kepalanya kedepan dan memang filmnya sudah dimulai. Rara masih nggak habis pikir, tapi dia memutuskan untuk fokus ke filmnya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping Rara [On Editing]
Fiksi RemajaRara (15) hanya memiliki dua hobi, yaitu tidur dan... Tidur. Tidak terhitung berapa kali Rara tidur dalam waktu 24 jam. Makanya Rara dijuluki Sleeping Rara oleh seantero sekolah karena kebiasaannya yang suka tidur di sekolah. Tapi ini aneh dan la...