Sepertinya usaha Eunha untuk menghiraukan Jungkook tidak mendapat restu dari Sang Penguasa Alam. Pasalnya, tidak lama setelah itu BTS melangsungkan comeback dengan konsep yang sangat kharismatik. Lagu bertajuk "Fire" dan "Save me" sukses membius tidak hanya anggota Gfriend, tapi juga staff-staff Source Music, mulai dari manager hingga stylist mereka.
Kedua lagu tersebut tidak pernah absen diputar saat mereka latihan di kantor, di mobil, bahkan di dorm.
"Eunha-yah, kompornya.." ujar Yuju dengan ekspresi serius dan menunjuk ke arah kompor saat Eunha memanaskan air di dorm mereka.
"Kompornya kenapa?" tanya Eunha.
"..bultaorene..fireeee...!!" seru Yuju lalu dengan heboh menyanyikan lagu "Fire" dan pergi meninggalkan Eunha yang kesal setengah mati.
Kejadian diatas hanya sepenggal kecil dari ujian yang Tuhan berikan untuk Eunha. Kemanapun Eunha pergi, ia pasti melihat atau mendengar segala hal yang berbau BTS, terutama Jeon Jungkook.
Saat sedang santai mendengarkan radio, lagu BTS diputar atau lebih parah lagi mereka menjadi bintang tamu acara radio tersebut. Menonton TV pun berita yang disajikan tidak jauh dari BTS yang akan menggelar tur Asia. Bahkan saat Eunha mengantri membeli kopi di café dekat kantornya, orang di belakangnya heboh –hampir histeris- membicarakan Jeon Jungkook.
"..Eunha-yah, ini album untukmu.."
Eunha hanya bisa terbengong saat Suga menyodorkan album terbaru BTS Young Forever lengkap dengan tanda tangan tiap anggotanya.
"..kau tidak mau?" tanya Suga heran.
"ah, terima kasih Oppa.. akan aku simpan baik-baik.." sadar dari lamunannya dan menerima album BTS dengan cepat. Ia tidak pernah bermimpi untuk mendapatkan album BTS seumur hidupnya. Apalagi album ini diantarkan dari anggota BTS sendiri.
Sejak mengobrol panjang dengan Suga saat pemotretan iklan, Suga menjadi satu-satunya anggota BTS yang cukup akrab dengan Eunha. Tidak seperti kedua kakak kandung Eunha yang jahil, Suga selalu memperlakukan Eunha dengan baik. Eunha pun merasa nyaman dengan hal itu.
"..Oppa kesini hanya untuk memberikan ini ..padaku?" tanya Eunha heran.
"..hm... aku ingin bilang iya, tapi kenyataannya tidak. Aku ada urusan dengan Yongbae-hyung, dan hari ini dia di kantor seharian, jadi aku kemari.." balasnya sambil tersenyum kecil.
"ooh.." ujar Eunha terdengar sedikit kecewa.
Bukan salah Eunha, kalau ia sedikit berharap. Setiap kali bertemu, rapper BTS ini selalu menyapa dan membicarakan hal-hal menarik dengan Eunha. Dan juga mencurahkan perhatiannya kepada Eunha. Meskipun belum mendapat ponsel, entah bagaimana caranya Suga selalu menitipkan pesan untuk Eunha lewat managernya. Baik itu hanya pesan selamat pagi, pesan semangat, atau sekedar memperingati Eunha untuk berhati-hati, jangan sakit, dan makan yang banyak.
Hati siapa yang tidak tersentuh apabila mendapat perlakuan manis seperti itu?
"..kau belum mendapat ponsel?" tanya Suga tiba-tiba.
"..belum..entah kapan kami bisa mendapatkan ponsel.."
"ah, sayang sekali ya. Aku jadi susah menghubungimu..aku juga tidak punya banyak waktu untuk mampir kesini.." gumam Suga terdengar sedih. Eunha meninggikan alisnya tanda heran dengan nada Suga barusan.
"Oppa, aku boleh minta nomer Oppa? nanti kalau kami sudah dapat ponsel, akan aku hubungi.." usul Eunha dengan cepat.
"Oh, ide bagus!" suga merobek kertas dari buku kecil dan menuliskan nomernya lalu memberikannya ke Eunha.
"Nah, sekarang aku jadi lebih tenang. Aku tunggu kabar darimu, Eunha-yah.." pamit Suga lalu tersenyum manis kepada Eunha. Suga memiliki senyum manis yang menular, sehingga Eunha pun ikut tersenyum lebar melihatnya. Bersamaan dengan kepergiaan Suga, raut wajah Eunha berubah kesal saat melihat album BTS di tangannya.
"mianhae..Oppa.." gumam Eunha, melirik ke arah tempat sampah di dekatnya.
**
Eunha sedang berada sendirian di dorm Gfriend. Seharusnya, pagi ini ia sudah berada di ruang latihan untuk kembali berlatih lagu comeback mendatang. Comeback kali ini membutuhkan keahlian bermain sepatu roda, yang mana Eunha sama sekali tidak ahli dalam hal itu. Berapa kalipun mencoba ia selalu terjatuh, hingga akhirnya kakinya terkilir dan sedikit bengkak. Dan sekarang ia sedang dalam masa penyembuhan.
Ia kesal, setidaknya kalaupun tidak bisa latihan menari, Eunha bisa melatih vokalnya. Namun, kedua hal tersebut dilarang oleh managernya. Satu hari ini akan dilewatinya tanpa berlatih, sedangkan musuhnya, Jeon Jungkook, saat ini pasti sedang berlatih dengan keras. Kalau begini terus, kapan Eunha dapat mengalahkan Jungkook?
Ia mendengus frustasi.
Kemudian menyalakan TV dengan bosan. Kesialannya masih berlanjut, channel yang ia tonton menayangkan Music Video "Save Me" dari BTS. Biasanya Eunha akan langsung mematikan TV tersebut atau mengganti channel, namun kali ini berbeda.
Ia teringat album pemberian Suga yang akhirnya tidak jadi ia buang ke tempat sampah. Album yang belum dibuka itu benar-benar disimpan dengan baik oleh Eunha, di dalam kotak barang bekasnya, tertumpuk beberapa buku dan barang bekas.
Setidaknya, album itu masih ia simpan, dan tidak mengecewakan Suga.
'mwoya..apa bagusnya lagu ini..' cibir Eunha.
Lagu ini sepertinya sudah ratusan kali ia dengar di mobil grupnya. Sehingga tanpa sadar, otaknya mengingat dengan baik irama lagu "Save me" dan mulutnya bersenangdung pelan.
Eunha menatap layar TVnya kesal saat Jeon Jungkook muncul dalam layar. Pikirannya mulai bernostalgia ke beberapa waktu silam. Ia ingat benar kejadian yang membuatnya sangat membenci maknae BTS tersebut.
Sejak awal, Jungkook selalu memulai pertengkaran dengannya, mulai dari menghina kemampuan dancenya yang minim, vokalnya, dan bahkan mengatakannya agar berhenti bermimpi untuk debut.Kalau saja TV ini milik keluarga pribadi Eunha dan didekatnya ada sebuah batu, pasti Eunha sudah melempar batu tersebut ke TV saat wajah Jungkook terpampang close up.
Ya, Eunha sadar, Jeon Jungkook memang anak yang berbakat. Sejak awal kedatangannya di BigHit, ia sudah menjadi anak kesayangan banyak pelatih. Dan juga sangat populer di kalangan trainee perempuan.
Masih terus melihat music video BTS, Eunha tiba-tiba menyadari perubahan drastis yang dialami Jungkook. Sejak kapan bocah tengil yang menjengkelkan itu punya garis wajah yang tegas dan otot- otot yang terlihat kuat? Sejak kapan tubuhnya bisa bertambah tinggi dengan cepat sedangkan Eunha tidak berubah sama sekali? Sejak kapan, bagian center sangat cocok dengannya, sejak kapan kemampuan menarinya jadi semakin baik? Dan sejak kapan wajahnya bisa terlihat sangat mempesona seperti itu?
Ini tidak adil.
Eunha mematikan TV dengan kasar. Pikirannya kesal dan mulai meracau. Kenapa Jungkook banyak berubah sedangkan Eunha tidak. Kenapa hanya Jungkook yang menjadi keren, sedangkan Eunha tidak. Dan yang lebih mengherankan lagi, kenapa juga bocah itu masih terus berusaha berbicara dengan Eunha? Apa tujuannya, untuk kembali menghinanya lagi? Ia mengutuk nasibnya yang harus berkutat dengan Jeon Jungkook.
Eunha menggelengkan kepalanya dengan kasar. Ia heran, kenapa otaknya terus memikirkan musuhnya bahkan tidak sengaja mengakui kehebatannya. Apa Eunha sudah gila? Ia melanggar perkataannya sendiri untuk menghiraukan –menganggapnya tidak ada- Jungkook.
"..aku harus melakukan sesuatu.." gumam Eunha, beranjak dari sofa dan dengan terpincang-pincang keluar menuju kantornya. Meskipun dilarang, ia tidak peduli. Setidaknya latihan akan membuat kemampuannya meningkat dan melampaui Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GFRIEND SERIES] Ordinary Love
Fanfictionada ribuan postingan 'idol shipper' dimana-mana, di twitter, instagram, tumblr, dan media sosial lainnya. Pernah membayangkan kalau idol yang kita pasangkan sebagai sepasang kekasih namun di kehidupan nyatanya justru bermusuhan? copyright...