" hiraukan aku, jangan biacara padaku, anggap aku tidak pernah ada. Aku juga akan melakukan hal yang sama. Dengan begitu, kita bisa hidup dengan tenang.."
Jungkook berdecak heran.
Jalan pikir Jung Eunbi benar-benar tidak masuk akal, menyarankannya tidak mengenalnya saat ia sudah terlanjur kenal dengannya. Lebih terdengar seperti 'lari' dari masalah ketimbang menyelesaikannya.
'dasar keras kepala..' batin Jungkook.
"Yak! Bagus sekali! Terima kasih Jungkook-ah, Eunha-yah.." ujar fotografer-nim. "..panggilkan Sinb dan Jimin.." ujarnya lagi pada salah satu staff. Eunha dan Jungkook membungkuk pamit pada beberapa staff disana sebelum meninggalkan set pemotretan.
Dengan cepat Eunha beranjak mendahului Jungkook, hendak mengambil jaketnya di kursi rias. Langkahnya terhenti saat Jungkook –sekali lagi- menahan lengan Eunha dengan tangannya.
"ah, dan perlu kau ketahui, Eunbi-yah. Ada banyak fans yang senang melihat kita bersama. Jadi, demi mereka kita harus berteman baik.." ujar Jungkook memperlihatkan smirk-nya.
Eunha menatap Jungkook kesal, menepis keras tangan Jungkook di lengannya, lalu pergi tanpa membalas perkataan Jungkook.
'..hiraukan dia Eunha-yah.. kau terlalu waras untuk memahami jalan pikirannya.." pikir Eunha.
Ia berjalan menuju ruang ganti grupnya yang kebetulan melewati kantin mini ala kadarnya yang menyediakan makanan ringan dan minuman. Mengingat pagi tadi Eunha belum sempat sarapan dan berpura-pura sopan di depan musuhnya itu butuh banyak tenaga, Eunha jadi merasa lapar. Ia mampir dan memakan 2 choco-pie dengan lahap.
"Kelihatannya enak.." ujar suara dari belakang Eunha.
"Ah, sunbaenim..Annyeonghaseo.." ujar Eunha segera lalu membungkuk sopan setelah mengetahui orang dibelakangnya adalah seniornya.
**
Jungkook melangkahkan kakinya di seluruh penjuru gedung tempat pemotretannya. Gilirannya sudah selesai dan sekarang ia bosan setengah mati. Tentu saja, Jungkook masih memikirkan betapa keras kepala dan aneh jalan pikiran Eunha.
Apakah sesusah itukah memaafkannya? Yah, mengatakan pada seseorang untuk menyerah pada mimpinya memang hal yang menyakitkan. Tapi, semua orang pasti pernah kan, tidak sengaja mengatakan hal kejam pada seseorang.
"Ah, sunbaenim..Annyeonghasseo.."
Jungkook menghentikan langkahnya dan buru-buru menyembunyikan tubuhnya di balik tumpukan kardus-kardus. Ia melihat Eunha secara kebetulan bersama Suga, salah satu Hyungnya.
**
"..Eunha-sshi, bagaimana lagu duet mu dengan Park Kyung?" tanya Suga.
Mereka sudah mengobrol cukup panjang soal apapun, mulai dari fakta Eunha merupakan mantan trainee Bighit hingga kesibukan sekarang.
"Aku senang, lagu duet kami berhasil di K-Chart.."
"Sayang sekali kalian tidak bisa melakukan promosi ke acara Musik.."
"Mau bagaimana lagi, hehe jadwal kami tidak bisa disamakan. Mungkin di kesempatan lain, atau lagu duet lainnya.."
"Oh, kau berencana duet lagi dengan Park Kyung?"
"Ah, tidak. haha tapi siapa tahu di lain kesempatan.."
"Bagaimana kalau berduet dengan ku?" ajak Suga.
Meskipun Eunha kurang mengenal atau mungkin mengingat Suga, mereka sebenarnya masuk sebagai Trainee lewat jalur audisi yang sama. Dan beberapa kali Suga melihat Eunha tengah berlatih menari di ruang latihan.
" Oh, sunbaenim akan merilis solo? Ah, aku pernah dengar soal rencana mixtape sunbaenim,," balas Eunha, menghiraukan ajakan Suga.
Ia berpikir ajakan tadi hanyalah perkataan basa-basi. Ada banyak penyanyi yang lebih baik dan berpengalaman dari Eunha, untuk diajak berduet dengan Suga.
"Haha iya, mixtape itu akan segera rilis akhir agustus, kalau tidak ada kendala.." balas Suga lalu tersenyum. Ia senang, ada junior yang mengetahui hal tersebut, terlebih junior itu adalah Eunha.
"Semoga berhasil sunbaenim, akan aku dengarkan lagu sunbaenim kalau sudah rilis nanti.."
"Ahaha.. terima kasih. Dan panggil aku 'oppa' saja, sunbaenim terasa formal sekali.." ujar Suga ramah.
"ah.. baiklah, sunbae.. oh, Suga-oppa" Eunha terlihat terkejut namun menuruti permintaan Suga.
Meski tidak dapat mendengar percakapan mereka, Jungkook tetap bisa melihat ekspresi kedua orang tersebut yang terlihat sangat akrab dan memiliki pembicaraan yang menyenangkan. Ia mendengus kesal, gadis itu dapat dengan mudah akrab dan bersikap ramah dengan orang lain, tapi tidak bisa memaafkan Jungkook.
"Jungkook-sshi, sedang apa?" tanya suara yang ternyata Yuju, dari belakang mengagetkan Jungkook.
BRAAK Jungkook tidak sengaja menjatuhkan beberapa kerdus berisi makanan ringan. Membuat Suga dan Eunha sadar akan kehadiran Jungkook dan Yuju.
"Hyung, manager memanggilmu.." ujar Jungkook asal dengan cepat sebelum Suga menanyakan, kenapa ia berada disana dan terlihat seperti bersembunyi. Jungkook pun bingung, kenapa ia bersembunyi sejak awal melihat Eunha dan Suga bersama.
Suga ber oh singkat lalu menoleh ke Eunha "kalau begitu, aku pergi dulu Eunha-yah, sampai jumpa" pamitnya lalu pergi dengan Jungkook.
Eunha membungkuk sopan dan tersenyum kepada Suga tanpa melirik ke arah Jungkook.
"Jadi, apa yang sedang kalian berdua lakukan tadi?" tanya Yuju penasaran.
"Tidak ada. Hanya ngobrol biasa, tidak ada yang penting Yuju-yah.." jawab Eunha ringan.
'..sudah kubilang jangan muncul dihadapanku, tetap saja tidak mengerti..' gumam Eunha kesal.
Cepat-cepat ia hilangkan Jungkook dari pikirannya. Seperti kata Eunha pada Jungkook, mulai sekarang ia akan menghiraukan Jungkook –menganggapnya tidak ada- dan fokus pada pekerjaannya menghibur fans.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GFRIEND SERIES] Ordinary Love
Fiksi Penggemarada ribuan postingan 'idol shipper' dimana-mana, di twitter, instagram, tumblr, dan media sosial lainnya. Pernah membayangkan kalau idol yang kita pasangkan sebagai sepasang kekasih namun di kehidupan nyatanya justru bermusuhan? copyright...