Mereka sudah membeli ramyeon, dan minuman kaleng lalu duduk di dekat sungai Han. Jungkook sibuk mengamati Eunha yang tengah lahap menikmati ramyeonnya. Sesekali ia merintih kepanasan, dan hal itu terlihat menggemaskan sekali bagi Jungkook.
"Kenapa kau tidak makan ramyeon-mu?" tanya Eunha begitu sadar sedari tadi Jungkook memperhatikannya. Apa ada yang aneh dari dirinya malam ini? Justru ia merasa Jungkook lah yang bertingkah aneh. Ia menjadi pendiam tidak seperti biasanya, dan tatapannya kepada Eunha sukar untuk di tafsirkan.
Eunha merasa hari ini Jungkook selalu menatapnya lekat-lekat dan itu membuat Eunha seakan sulit bertindak sesuka hatinya.
"Ah, iya.." jawab Jungkook mulai memakan ramnyeonnya. Jungkook memang bersikap aneh, pikir Eunha. Tidak biasanya ia menuruti langsung perkataan Eunha.
"Kookie, kau kenapa hari ini? aneh sekali. Kau sedang sakit?"
UHUUK UHUUK!!
Jungkook tersedak sekaligus terkejut karena dua hal. Pertama karena tangan Eunha yang tiba-tiba menyentuh dahinya untuk mengukur suhu tubuhnya. Eunha tidak pernah sekalipun menyentuhnya seperti itu, kecuali saat melakukan pekerjaannya. Dan kedua, Eunha yang memanggilnya 'kookie'. Panggilan itu adalah panggilan aegyo Jungkook yang digunakan keluarga dan anggota BTS.
"Oh, kau bak-baik saja? Makan pelan-pelan.." ujar Eunha.
"Iya, aku tidak apa-apa" ujar Jungkook cepat sambil masih mencoba menenangkan diri. Mengatur detak jantungnya yang selalu berdetak kencang selama ia berada di sisi Eunha.
Setelah sedikit tenang, Jungkook menatap Eunha sekilas lalu menunduk, memalingkan pandangannya.
"Aku merasa aneh sekali hari ini.." ujar Jungkook membuka pembicaraan. Matanya fokus ke ramyeon-nya. Ia belum berani menatap gadis di depannya ini lagi , demi keselamatan jantungnya.
"Ya, kau memang sangat aneh Kookie! Haha" balas Eunha.
Ah, Jungkook rela memberikan apa saja untuk mendengar tawa renyah Eunha.
"..katakan padaku kalau ini bukan mimpi..." gumam Jungkook, namun Eunha bisa mendengarnya.
"Kau kembali berkata seperti itu. ini bukan mimpi kookie. Lihat!" Eunha mencubit keras lengannya sendiri kemudian merintih kesakitan.
"Lihat, tanganku jadi merah. Berarti ini bukan mimpi.."
"Coba tampar aku dengan keras.." pinta Jungkook. Ia benar-benar ingin memastikan kalau sekarang yang mereka alami bukanlah mimpi. Tanpa ragu, Eunha melayangkan tamparannya ke pipi Jungkook.
PLAK!! Tamparan yang keras sesuai permintaan. Jungkook meringis kesakitan.
"Ouch.."
"Lihat, sakit kan? kau sudah percaya kalau ini bukan mimpi?" tanya Eunha dengan senyum jahil. Jungkook memang merasakan sakit, tapi hati nya masih saja takut kalau ini hanya mimpi, sebuah mimpi indah.
"yah.. aku ingin percaya.." ujar Jungkook.
"aish, dasar. Terserah kau sajalah.." balas Eunha kembali menyantap Ramyeonnya.
"Eunha-yah, aku bermimpi tentang kita. Mimpi yang panjang sekali dan sangat nyata, sampai aku merasa hidup di mimpi itu.." ujar Jungkook memecah keheningan.
"Mimpi apa? Apakah mimpi buruk?"
Jungkook mengangguk. 'ya..bahkan sangat buruk..' batinnya.
"Ingin ceritakan padaku?" tanya Eunha penasaran. Jungkook tersenyum menatap Eunha dengan lembut. Tatapan yang jarang ia dapatkan dari Jungkook, membuat Eunha sedikit gugup. Kenapa malam ini, tatapan laki-laki di depannya yang juga teman kecilnya sangat berbeda dan terlihat gagah.
"Aku bermimpi, hubungan kita tidak sedekat ini. Kau bahkan sangat membenciku dan aku harus menggunakan semua cara yang bisa aku pikirkan untuk berbaikan denganmu.." cerita Jungkook.
"aku benar-benar merasa frustasi, memikirkan bagaimana caranya berbaikan denganmu.. haha menyeramkan bukan?" lanjut Jungkook. "kau selalu menatapku dengan tatapan dingin yang penuh kebencian, seakan ingin sekali membunuhku dan mengenggelamkanku ke laut. Mimpi yang begitu terasa nyata, hingga sekarang aku masih tidak percaya kau ada disampingku, tersenyum dengan mudahnya.." lanjut Jungkook, wajahnya tertunduk sambil memainkan jarinya.
"hm..aku belum pernah merasakan mimpi yang terasa nyata seperti itu.." ujar Eunha, matanya menerawang ke arah sungai Han.
"Yah, tapi mungkin aku memang akan membencimu, kalau saja pada saat itu kau tidak mengejarku dan meminta maaf, hehe.." tambah Eunha disertai senyum jahilnya lagi.
Jungkook mengangkat wajahnya dan menatap Eunha dengan bingung.
"saat itu?"
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
[GFRIEND SERIES] Ordinary Love
Fanficada ribuan postingan 'idol shipper' dimana-mana, di twitter, instagram, tumblr, dan media sosial lainnya. Pernah membayangkan kalau idol yang kita pasangkan sebagai sepasang kekasih namun di kehidupan nyatanya justru bermusuhan? copyright...