Sudah seminggu setelah Eunha memaafkan Jungkook di LA. Bukannya semakin tenang, Jungkook malah semakin resah memikirkan Lead Vocal Gfriend itu. Masalahnya ternyata bukan Eunha memaafkannya atau tidak tapi membuat Eunha berhenti membenci Jungkook.
Ia mungkin sudah terbiasa dengan saat Eunha menghiraukannya, menatapnya dengan tajam dan dingin, serta selalu berbicara ketus dengannya. Tapi terbiasa bukan berarti tidak keberatan. Tentu saja Jungkook keberatan diperlakukan seperti itu oleh Jung Eunbi. Sudah berapa besar harga dirinya dikorbankan untuk terus mengemis maaf kepada gadis itu. Seharusnya Eunha sadar dan sedikit tahu diri dengan setidaknya bersikap ramah terhadap Jungkook.
"...dasar keras kepala..." keluh Jungkook secara tidak sadar.
"siapa yang keras kepala?" tanya Suga disampingnya. Sedari tadi, ia menyadari tingkah laku Jungkook yang aneh. Tidak seperti biasanya, hari ini Jungkook banyak menghela napas dan melamun. Kegiatan yang konyol.
Jungkook menggeleng lemah membalas pertanyaan Suga.
" dasar kau ini. Kalau ada masalah, bi..." Suga menghentikan ucapannya saat ponselnya bergetar tanda ada telepon masuk.
Suga terlihat bingung saat melihat layar ponselnya. Namun wajah bingungnya perlahan berubah menjadi senyum misterius.
"sebaiknya kau cepat-cepat ke sekolah sebelum terlambat." pesan Suga kepada Jungkook lalu keluar dari studio untuk menerima telepon.
"Yeoboseyo, Eunha-yah?..akhirnya kalian mendapat ponsel. Terima kasih sudah menelponku..kau ada dimana sekarang? Di Seoul? ...kau ada waktu hari ini? ayo kita makan siang bersama, aku traktir.." ajak Suga sambil tersenyum lebar.
**
Jeon Jungkook melangkahkan kakinya ke kelas. Sudah lama sekali sepertinya ia tidak masuk sekolah karena sibuk dengan promosi dan lainnya. Karena sering tidak masuk juga, ia tidak terlalu kenal dengan teman sekelasnya. Ia hanya kenal Sinb dan beberapa anak laki-laki yang selalu satu kelas dengannya dari kelas 1.
"Sinb-yah!! Kalian sudah dapat ponsel??!!" seru Jungkook girang lalu duduk di sampingnya.
"Iya!Hehehe.. keren kan??" ujar Sinb senang sambil terus memainkan ponsel barunya. Baru saja kemarin, mereka akhirnya mendapat ponsel kembali setelah lebih dari 2 tahun lamanya.
"Keren! Keren! Berikan nomermu.." dengan cepat Jungkook mengeluarkan ponselnya dan menyimpan nomer Sinb.
Jungkook kemudian menatap Sinb dengan wajah penuh harap sekaligus memelas.
Dalam sekali lihat, Sinb paham apa maksud Jungkook seperti itu. Tidak lain dan tidak bukan, tentu saja ia meminta nomer ponsel Eunha. Sinb menghela napas dan teringat pesan Eunha sesaat setelah mereka mendapatkan ponsel.
"Sinb-yah, aku tahu kau masih berteman baik dengan Jeon Jungkook. Tapi, jangan libatkan aku dalam pertemanan kalian.." tegas Eunha pada Sinb.
"Mianhae Oppa. aku di ancam Eunha-onnie untuk tidak memberikan nomernya padamu.." ujar Sinb dengan wajah memelas juga. Mendengar hal itu, Jungkook tidak kaget tapi tidak juga baik-baik saja. Eunha satu langkah lebih cepat darinya.
"..Ayolah Sinb-yah. Kau mau aku belikan apa? Parfume? Tas? Aku belikan yang paling mahal.." bujuk Jungkook.
"Mianhae Oppa, ancaman Onnie benar-benar menakutkan.." tolak Sinb.
Jungkook hanya bisa memasang wajah masam mendengar penolakan Sinb.
*
*
^o^ happy reading!!! part 12 aku bagi dua karena, kalau terlalu panjang susah bacanya kan? atau enggak? hehe atau dibikin satu part aja? tapi updatenya bareng kok jadi sama aja sebenarnya..hehe #apasih >_<
KAMU SEDANG MEMBACA
[GFRIEND SERIES] Ordinary Love
Fanfictionada ribuan postingan 'idol shipper' dimana-mana, di twitter, instagram, tumblr, dan media sosial lainnya. Pernah membayangkan kalau idol yang kita pasangkan sebagai sepasang kekasih namun di kehidupan nyatanya justru bermusuhan? copyright...