Eunha berguling ke kanan dan ke kiri di kasurnya dengan gelisah. Jam di ponselnya menunjukkan pukul 3 dini pagi. Ia seharusnya sudah terlelap seperti anggota Gfriend lainnya. Hari ini, mereka termasuk beruntung karena dapat pulang ke apartemen lebih cepat dan mendapat waktu tidur yang cukup, disela-sela promosi comeback mereka.
Tapi, Eunha tidak dapat menikmati waktu istirahatnya itu. Pikirannya selama kurang lebih 2 bulan ini terpaku pada sosok Jeon Jungkook dan perkataannya yang membuatnya sangat penasaran.
Apa yang ingin dikatakan golden maknae yang satu itu padanya saat tour grupnya selesai? Kenapa pula Jungkook harus meminta Eunha menunggunya dengan tatapan yang dalam dan tulus seperti itu? Kenapa Jungkook harus selalu menatapnya dengan tatapan seperti itu? Kenapa?
Semua perilaku Jungkook padanya selalu membuatnya penasaran dan merasa ada yang aneh dalam dirinya. Seakan ada gemuruh yang selalu menganggunya setiap kali Eunha melihat, berbicara, bahkan memikirkan mantan musuhnya itu.
Frustasi karena tidak dapat juga tertidur, Eunha bangun dan kasurnya dan melangkah pergi keluar apartemennya menuju rooftop. Ia butuh angin segar untuk menjernihkan pikirannya. Ia butuh pikirannya fokus kepada pekerjaannya, bukan pada Jeon Jungkook.
**
Jeon Jungkook terbangun dengan wajah linglung, heran mendapati dirinya berada di kamar hotel bintang 5 seorang diri. Sedetik kemudian, ia ingat jika ia bersama grupnya sedang melakukan World Tour dan saat ini mereka sedang berada di luar Korea.
Ia mengusap wajahnya dengan kasar, lalu beranjak mengambil sebotol air mineral dan meneguknya habis. Badannya merasa pegal, ia memijat teras tengkuk lehernya. Tentu saja ia merasa badannya remuk, 2 jam tanpa henti menari, berlari, sekaligus menyanyi bukanlah hal yang mudah.
Meskipun Jungkook sangat menikmatinya, tubuhnya pun memiliki batas kemampuan. Jadwal tur mereka masih tersisa kurang lebih 2 bulan lagi, selama itu ia hanya berharap tubuhnya dapat berkompromi dengan tidak terluka ataupun sakit.
Jungkook memeriksa ponselnya, membalas pesan-pesan dari keluarga dan temannya, lalu tangannya berhenti di kontak nama 'Jung Eunbi'. Sejak pertemuan terakhir mereka, Jungkook sama sekali belum mengabari temannya itu lagi. Bahkan saat kelulusannya, ia tahu jika Eunha dan grupnya akan tampil namun, ia memilih untuk pulang terlebih dulu tanpa bertemu Eunha.
"Oppa, Eunha-Onnie berpesan, selamat atas kelulusanmu.." ujar Sinb setengah berbisik.
Jungkook tidak dapat menahan senyumnya mendengar hal tersebut.
"Apa tidak ada karangan bunga untukku?" tanya Jungkook sambil tersenyum lebar.
"Aku bilang pada Onnie, untuk memberikannya sendiri secara langsung padamu.." balas Sinb kembali membuat ladang bunga di hati Jungkook bermekaran.
Jungkook terkekeh ringan mengingat hal itu. Mengingat Eunha selalu berhasil mengusir rasa lelahnya. Terlebih setelah turnya selesai, Jungkook sudah bertekad untuk mengatakan perasaannya, terlepas ia masih bersama Suga atau tidak. Toh, terakhir kali, tanpa sadar Eunha mengatakan bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun terhadap Suga.
Kalau sudah begini, Jungkook tidak akan mundur lagi.
DDRRRRTTTTT
Tiba-tiba ponselnya berdering dengan nama "Jung Eunbi" tertera di layar, secepat kilat Jungkook menekan tombol terima lalu mendekatkan ponselnya ke telinganya.
"Yeoboseyo, Eunbi-yah?"
**
Eunha terkejut mendapati betapa cepat Jungkook menjawab telponnya pada dering pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GFRIEND SERIES] Ordinary Love
Fanfictionada ribuan postingan 'idol shipper' dimana-mana, di twitter, instagram, tumblr, dan media sosial lainnya. Pernah membayangkan kalau idol yang kita pasangkan sebagai sepasang kekasih namun di kehidupan nyatanya justru bermusuhan? copyright...