Jungkook menatap dalam kedua mata Eunha dengan tatapan yang tidak bisa Eunha artikan. Ia membuka mulutnya lalu melontakarkan pertanyaan dengan suara pelan dan terdengar ragu.
"..dengan Suga-hyung..apa..hubungan..kalian..?" tanyanya.
"Hm? Apa katamu tadi?"
Jungkook menarik napas lega, sepertinya Eunha tidak mendengar pertanyaan konyolnya barusan. Sebenarnya, Eunha dengar benar pertanyaan ragu-ragu Jungkook. Tapi Eunha memilih pura-pura tidak mendengar untuk menghindari menjawab pertanyaan tersebut.
Apa hubungannya dengan Suga? Tidak ada, Suga hanya sebatas Sunbae bagi Eunha. Seorang Sunbae yang baru saja janji akan menjemputnya besok lusa jam 10 malam di kantor agensinya. Tidak lebih.
"Tidak..hm, setelah keluar dari Bighit, apa kau langsung masuk ke Source Music?" tanya Jungkook cepat kembali mengubah topik pembicaraan.
"Hm.. tidak. Aku melanjutkan sekolahku. Masuk SMA putri dan belajar dengan rajin disana. Kau tahu tidak...." ocehan Eunha berlanjut cukup lama. Dengan antusias ia menceritakan kehidupannya setelah keluar dari agensi lamanya hingga kembali di hubungi untuk audisi di Source Music.
Obrolan mereka pun berlanjut panjang hingga ke berbagai macam topik, mulai dari siapa role model masing-masing, penyanyi kesukaan, lagu yang saat ini digemari, dan lainnya. Mereka berdua sama-sama tertegun saat mengetahui mereka memiliki banyak kesamaan. Sehingga, mereka tidak kehabisan bahan obrolan.
"hey! Jeon Jungkook, kita harus pulang. Ini sudah hampir jam 2 pagi?!" seru Eunha segera berdiri dan menatap layar ponselnya.
"Ayo, aku antar.."
Jungkook ikut berdiri lalu berjalan pelan keluar taman mendahului teman barunya itu. Eunha meyipitkan mata menatap punggung Jungkook dan tersenyum jahil. Ia lalu menyusul langkah Jungkook sekaligus mendorong pelan bahu kanan Jungkook dengan bahu mungilnya.
"Woow, gentle men sekali. Apa kau selalu mengantar semua teman perempuanmu ke rumah mereka?"
"hm..aku tidak punya banyak teman perempuan.." balas Jungkook santai.
"Ah, benar juga.."
Kemudian, obrolan mereka kembali berlanjut.
"Jadi, kau ada jadwal untuk besok hari?" tanya Jungkook.
"Latihan seperti biasa. Kau sendiri?" jawab Eunha singkat, matanya lalu membesar dan menatap Jungkook sambil memukul pelan lenganya. "Ah!hey! Bukankah kalian masih dalam minggu-minggu promosi album?! Tidak apa-apa kau pergi dan pulang dini pagi begini?!" lanjutnya, terdengar khawatir.
"Ouch.. kau harus hentikan kebiasaan memukulmu ini..Hahaha.." canda Jungkook mengelus-elus lengan bekas pukulan Eunha.
"besok kami hanya akan menghadiri radio dan fansign di malamnya.." lanjut Jungkook. "jadi, kau tidak perlu khawatir.." tambahnya lalu memperlihatkan senyum smirk pada Eunha.
"Aku tidak khawatir.." ujar Eunha. Ia tiba-tiba berpikir soal janji Suga padanya. Lusa Suga berjanji akan menjemput Eunha jam 10 malam untuk menemaninya membeli kado. Apa pada hari itu BTS tidak sibuk?
"Bagaimana dengan lusa?"
"Ada apa dengan lusa?"
"Aku tanya, apa jadwal kalian untuk besok lusa?"
Jungkook terlihat ragu dan berpikir untuk menjawab. Lusa jadwal mereka cukup padat walaupun tidak sampai pagi, hanya sampai kira-kira jam 9 malam dan dimulai dari jam 5 pagi. Rehearsal goodbye stage mereka, kemudian latihan koreo baru, dan live performance di malamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GFRIEND SERIES] Ordinary Love
Fanfictionada ribuan postingan 'idol shipper' dimana-mana, di twitter, instagram, tumblr, dan media sosial lainnya. Pernah membayangkan kalau idol yang kita pasangkan sebagai sepasang kekasih namun di kehidupan nyatanya justru bermusuhan? copyright...