Langkah mereka terhenti karena satu kalimat pelan yang terlontar secara tidak sadar dari mulut Eunha. Baik Eunha dan Jungkook sama-sama tertegun. Jungkook mengeratkan genggamannya, lalu menatap manik mata Eunha. Ia berusaha masuk ke dalam pikiran Eunha untuk mencari maksud dari ucapan tersebut. Namun yang ia tangkap hanyalah mata yang sedang kebingungan.
Sama seperti Jungkook, Eunha juga sangat bingung dengan ucapannya barusan dan mencari tahu maksudnya namun tidak menemukannya. Kenapa Eunha mengatakan hal aneh begitu? Ia jelas-jelas menyukai Suga, sunbaenim nya itu baik hati dan selalu perhatian kepada Eunha, tidak ada alasan bagi Eunha untuk tidak menyukainya. Tapi kenapa?
Jawabannya sederhana, namun terkadang hal yang sederhana sulit untuk di lihat karena selalu disepelekan.
"Kau..tidak menyukai Suga-hyung?.." tanya Jungkook lagi dengan pelan.
Eunha menerjap-nerjap matanya dan menggeleng cepat.
"Tentu saja aku menyukainya. Suga-oppa selalu baik padaku dan selalu sabar mendengar semua curhatanku. Haha..aku pasti sudah lelah jadi tidak sadar mengatakan hal aneh tadi..lupakan, lupakan.." oceh Eunha panjang lebar, melepas genggaman Jungkook lalu berjalan mendahuluinya.
Soal kecepatan, Eunha selalu kalah. Dengan sigap, Jungkook kembali menggengam tangan Eunha dan berdiri di depannya, menghalangi jalannya.
"Kau memang menyukainya.." ujar Jungkook, "tapi, kau tidak menyukainya sebagai seorang pria, Eunbi-yah.." lanjutnya.
Jantung Eunha berdegub sangat kencang. Tatapan dalam Jungkook membuat Eunha merasa ingin segera pergi dari situasi ini. Namun, hal itu terhalang oleh genggaman Jungkook yang sangat kuat.
"Bicara apa kau ini Jeon Jungkook! Berhenti meracau!!" seru Eunha, berusaha melepaskan genggaman erat jungkook namun gagal.
"Maafkan aku, tapi jika sedang bersamamu, aku memang selalu merasa kacau.." balas Jungkook, masih menatap lurus mata Eunha dengan dalam.
"Meskipun aku tahu Suga-hyung menyukaimu, aku tetap tidak ingin menyerah. Kau tahu benar kan, Eunbi-yah kalau tidak ada kata menyerah dalam kamusku. Karena itulah sampai saat ini aku masih berharap.." lanjutnya.
"..kau..ini bicara apa..?"
"Setelah jadwal Tur kami selesai" ujar Jungkook dengan tegas, "..Setelah tur kami selesai, ada hal yang ingin kusampaikan padamu. Aku akan jujur padamu, aku tidak akan lari seperti pengecut lagi.." lanjutnya dengan nada bicara yang melunak.
"Aku harap saat itu, kau akan sungguh-sungguh mendengarkan ku.."
**
"Sinb-yah...eotteoke.." renggek Eunha, menggeliat di kasurnya, malas untuk bangun dan bersiap-siap ke kantor Source Music untuk latihan. Selain malas, Eunha juga tengah diserang rasa gundah yang sangat membuatnya gelisah dan tidak fokus sepanjang waktu.
Siapa lagi kalau bukan Jungkook yang membuatnya kacau seperti ini.
Main dancer Gfriend itu hanya menghela napas panjang melihat tingkah onnie-nya. Berkali-kali Sinb mengatakan bahkan berteriak terus menerus soal Eunha yang harus jujur dengan perasaannya sendiri, tapi hasilnya nihil. Onnie yang penuh aegyo ini sulit sekali untuk disadarkan.
"Kalau begitu, biarkan saja Jungkook-Oppa bersama Park Sewon itu. Toh, Onnie tidak menyukai Jungkook kan?" ujar Sinb geram.
"Uugghh..andwee!"
Tuh kan, kali ini Sinb memang benar. Bagaimana bisa Eunha tidak menyadari perasaannya? Selama acara kelulusan Sinb dan Umji minggu lalu pun, hal pertama yang terlontar dari Eunha saat mereka tiba di SOPA bukanlah ucapan selamat lulus kepada Sinb dan Umji. Tapi,bagaimana Jungkook? kalian duduk bersebelahan kan? apa yang kalian bicarakan? apa Jungkook bertanya sesuatu tentangku?
KAMU SEDANG MEMBACA
[GFRIEND SERIES] Ordinary Love
Fanficada ribuan postingan 'idol shipper' dimana-mana, di twitter, instagram, tumblr, dan media sosial lainnya. Pernah membayangkan kalau idol yang kita pasangkan sebagai sepasang kekasih namun di kehidupan nyatanya justru bermusuhan? copyright...