SEXY WAITRESS

BAB 1

Seorang gadis berjalan menyusuri jalanan yang penuh dengan kendaraan dan juga cuaca yang begitu panas, namun hal itu tidak membuat semangatnya hilang, dia terus berjalan untuk sampai di rumah temannya yang telah menunggu dirinya terlalu lama.

Sesampainya di depan rumah temannya gadis itu langsung membuka pagar rumah itu, lalu masuk ke dalam untuk mengetuk pintu, walaupun temannya sudah menyuruhnya agar langsung masuk ke dalam rumah, tapi tetap saja gadis itu mengetuknya.

"Hai, kau lama sekali aku menunggumu sampai jamuran tahu" kata seseorang yang membukakan pintu itu, membuat gadis yang mengetuk pintu rumahnya tersenyum meminta maaf.

"Maaf, tadi aku jalan kaki kesini jadi aku datang terlambat" ujar gadis itu.

"Ya sudah, tidak apa-apa ayo masuk" jawab seseorang yang membuka pintu itu.

"Aku sangat lelah hari ini mil" kata gadis yang bertamu itu.

"Kenapa lagi? Apa jangan-jangan kau belum mendapat pekerjaan" kata gadis yang di panggil mil itu.

"Mmmm...ya begitulah, aku harus bagaimana sekarang" kata gadis yang bertamu itu.

"Oh ayolah sheryl  kau ini jangan putus asa gitu dong, aku pasti akan membantumu tapi jika nanti ada pekerjaan untukmu, kau jangan menolak ya apa pun pekerjaannya" kata mil.

"Selama itu positif aku mau saja, tapi kalau yang aneh-aneh aku gak akan mau" ujar sheryl.

"Tenang jangan khawatir, aku tidak akan menjerumuskanmu aku hanya membantu kau taulah aku bagaimana" kata mil.

"Iya aku tau kau orang yang sangat baik" ujar sheryl sambil terkekeh.

"Jangan tertawa lihat saja nanti kau pasti akan mendapatkan pekerjaan secepatnya" kata mil menyemangati temannya.

"Terima kasih banyak milly kau sudah banyak membantuku, aku tidak tau harus membalasnya bagaimana" kata sheryl.

"Tidak apa-apa, bagiku kau sudah seperti saudara sendiri jadi jangan sungkan untuk meminta apa pun." Kata milly sambil tersenyum dan memeluk sheryl.

Sheryl pun membalas senyuman dan pelukan milly, dia sangat beruntung memiliki teman seperti milly.

"Oya, apa kau tidak bekerja hari ini" tanya sheryl.

"Tidak, aku cuti selama satu minggu itu pun karena aku harus pergi ke ruman aunty ku yang berada di LA" kata milly.

"Jadi kau akan pergi jauh? Dan lebih parahnya lagi kau tidak memberitahu aku" kata sheryl kesal.

"Hehehe.. tenang saja temanku sayang, itu kan masih dua hari lagi jadi ku pikir nanti saja memberitahumu tentang keberangkatanku" ujar milly.

"Iya, tapi tetap saja itu terlalu mendadak, tapi apa kau akan kesini lagi?" Kata sheryl.

"Itu masalahnya, aku tidak tahu pasti apa aku kesini lagi atau tidak itu tergantung  pada tunanganku saja, kau tau sendiri jika aku dan tunanganku akan segera menikah, jadi kemungkinan besar aku tinggal di LA bersama suamiku" kata milly menjelaskan.

Sheryl tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika semuanya sudah begini, dia sadar jika temannya tidak akan selalu bersamanya, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahankan jadi dia hanya bisa menerima saja.

"AHA.. aku tau sesuatu" kata milly dengan suara yang keras sehingga membuat sheryl hampir tersedak minuman yang sedang dia minum.

"Kau ingin membunuhku ya" ujar sheryl melotot kepada temannya itu.