SEXY WAITRESS

BAB 11

"Kenapa kau bisa dengan mudah membuat seorang charles bertekuk lutut padamu? banyak wanita yang berusaha menarik perhatiannya tetapi tidak sekali pun charles perduli, namun kau, tanpa kau melakukan apapun charles tergila-gila padamu, aku hampir tidak percaya jika charles bisa jatuh cinta, yang tak masuk akal lagi dia jatuh cinta pada gadis sepertimu, aku heran, apa yang salah dengan pria batu itu atau kesalahan itu ada padamu?" Kata alisya kepada sheryl.

Tetapi semua perkataan alisya tidak ada jawaban dari sheryl, karena kondisi wanita itu masih dalam keadaan pingsan, alisya sengaja banyak bicara kepada sheryl karena dia harus memancing sheryl agar dia bisa merasakan emosi dan itu akan membantu penyembuhannya.

Alisya membawa sheryl ke rumahnya yang berada jauh dari keramaian, karena menurut alisya, tempat itu paling cocok untuk merawat sheryl dengan fokus.

Karena akan lebih susah untuk
berkonsentrasi jika di ganggu oleh suara bising, entah itu pelayan masak atau berbagai macam suara bisa mengganggunya.

"Boy pastikan tidak ada yang mengikuti kita" kata alisya setelah mereka membawa sheryl ke kamar.

"Baik nyonya" jawab boy lalu pamit untuk pergi.

Alisya memandang wajah sheryl yang terlihat pucat, dia tahu apa yang telah dia lakukan akan membuat charles sangat marah, tetapi dia melakukan semua ini demi charles juga.

"Bangunlah sheryl, kau tidak perlu menghindari charles dengan cara seperti ini, kau tahu apa yang akan terjadi jika charles mengetahui kalau aku telah membawamu pergi, tetapi kalau kau bangun charles tidak akan marah, karena aku telah membawamu kembali" kata alisya sambil menggenggam tangan sheryl.

Tanpa alisya sadari setetes air matanya jatuh diatas telapak tangan sheryl, dia sedih melihat keadaan sheryl seperti ini, walau pun dia belum mengenal sheryl akan tetapi perasaannya sebagai wanita begitu peka.

Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada sheryl sehingga dia bisa pingsan atau bisa di bilang koma selama ini.

"Bangunlah sheryl, bangunlah" gumam alisya.

Alisya menyuntikan satu botol cairan yang tidak akan di miliki rumah sakit, dia mendapatkan cairan itu ketika dulu dia berkunjung ke rumah sahabatnya, dan kebetulan sahabatnya seorang petualang, dia suka menjelajahi hutan atau goa yang berada di berbagai negara, sahabatannya itu bukan hanya seorang petualang, tetapi dia juga seorang tabib di suatu negara dia memiliki berbagai macam ramuan untuk macam-macam penyakit, dan dia mendapatkan bahan ramuan itu dari gua-gua yang telah dia kunjungi.

Banyak orang yang mengatakan jika ramuannya sangat manjur, itu sebabnya alisya menyuntikan ramuan yang di berikan sahabatnya itu, dia tidak tahu ramuan untuk penyakit apa yang telah sahabatnya itu berikan.

Tetapi satu yang pasti, sheryl akan bangun alisya yakin itu, kalau dia meminta ijin kepada charles terlebih dahulu,  maka sampai kapan pun dia tidak akan mendapatkan ijin dari pria itu.

Dan cara terakhir, hanya membawa sheryl secara diam-diam, akhirnya pengobatan yang di lakukan alisya untuk sheryl selesai juga, hanya tinggal menunggu apa yang akan terjadi lima menit ke depan, jika pengobatannya berhasil maka alisya akan sangat bahagia, tetapi jika pengobatannya gagal maka alisya harus siap-siap mati ketika charles menemukannya.

Lima menit telah berlalu namun tidak ada perubahan apapun membuat alisya merasa khawatir, karena putus asa menunggu sheryl yang tak kunjung membaik, alisya pergi dari kamar perawatan sheryl untuk mencari boy agar menggantikannya  menjaga sheryl selama dia pergi.

Andaikan saja alisya bisa sedikit bersabar maka dia akan melihat pergerakan jari tangan sheryl, itu penanda jika pengobatan yang dia lakukan telah berhasil.