Hari demi hari telah berlalu dan keadaan sheryl pun semakin membaik, charles menjaganya dengan penuh kasih sayang dan juga perhatian tidak sedikitpun dia mengeluh, walau pun sheryl menolak setiap perhatian yang dia berikan tetapi itu semua tidak membuat charles menyerah, hingga pada akhirnya sheryl pun menerima perhatian yang pria itu berikan padanya.
"Kau akan pulang ke kemana?" Kata charles kepada sheryl setelah dia selesai makan.
"Aku akan menepati janjiku kepada temanku, artinya aku akan pulang ke rumahmu tetapi sebagai pelayan" kata sheryl.
"Mmmmm.." gumam charles.
"Apa kau keberatan?" Kata sheryl ketika melihat reaksi charles.
"Tentu saja aku tidak akan keberatan, apa pun yang kau inginkan lakukanlah selama itu membuatmu bahagia" kata charles sambil menatap sheryl.
Sheryl tersenyum kepada charles ketika mendengar jawabannya, akhir-akhir ini dia melihat sikap charles yang berbeda, pria itu menjadi bijak dan berpikiran dewasa tidak emosian lagi seperti dahulu, itu cukup membuat sheryl senang.
"Terima kasih untuk semua waktu yang telah kau habiskan untuk menjaga dan merawatku, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk menebusnya" kata sheryl.
"Aku yang harus berterima kasih kepadamu, karena kau telah membuat hidupku kembali berwarna, kau telah sehat dan sekarang kau berada di hadapanku itu saja sudah cukup bagiku" kata charles.
"Kehadiranmu membuatku sangat bahagia dan aku tidak akan meminta balasan apa pun, selama kau berjanji untuk selalu ada bersamaku apapun yang akan terjadi" lanjut charles.
Sheryl tidak tahu, apakah dia harus menjanjikan hal itu kepada charles? Kalau dia berjanji, bagaimana jika suatu hari dia tidak bisa menepati janjinya, tetapi kalau dia tidak ngatakannya maka charles akan terluka dan dia tidak ingin melihat itu semua.
"Aku berjanji selama aku hidup aku akan selalu bersamamu, tetapi sebagai pelayan" kata sheryl.
Kata-kata terakhir sheryl begitu menyayat hati charles tetapi dia tetap mengangguk dan tersenyum, dia tahu alasan sheryl selalu mengatakan itu kepadanya, janji terhadap temannya dan statusnya sebagai suami membuat sheryl berulang-ulang kali mengatakan kata-kata pelayan, sebenarnya charles sudah muak selalu mendengar kata-kata itu tetapi demi sheryl dia akan melakukan apapun.
"Kita akan pulang besok malam, karena malam ini dan juga besok siang aku ada janji bersama temanku, tetaplah di rumah selama aku pergi dan kalau kau memerlukan sesuatu tekan saja bel pelayan" kata charles, dia berdiri lalu pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.
Sheryl menatap kepergian charles dengan mata yang berkaca-kaca, hidupnya terlalu rumit sangat sulit untuk dia jalani, hatinya berkata jika dia ingin mengabiskan sisa hidupnya bersama dengan charles tetapi kenyataannya mereka tidak akan pernah bersama sebagai sepasang suami istri, itu semua hanya akan menjadi mimpi baginya.
"Haruskah aku menyakiti orang lain hanya untuk mempertahankan kebahagiaanku sendiri?" Gumam sheryl kepada dirinya sendiri.
Itu bisa saja dia lakukan, akan tetapi, bukan sikapnya menyakiti orang lain dan dia tidak akan pernah mau menjadi orang jahat hanya demi mendapatkan seorang pria, apa lagi dia tidak tahu apa benar charles mencintainya atau hanya karena seks saja.
Andaikan saja dia tidak pernah menerima tawaran milly, pasti semuanya tidak akan terjadi seperti ini.
"Apa yang membuat kau terlihat gelisah sheryl" suara charles yang tiba-tiba terdengar begitu mengejutkannya.
"Oh..tidak ada, aku tidak gelisah" jawab sheryl.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, apa kau ada waktu" kata charles.
"Harusnya kau tahu kalau aku selama ini hanya berdiam diri di tempat tidur itu artinya aku mempunyai banyak waktu" kata sheryl sambil cemberut.
Charles terkekeh mendengar perkataan sheryl, dia memang benar, selama ini charles selalu mengatakan kalau sheryl tidak boleh banyak bergerak karena kondisinya yang masih belum stabil, tetapi kini kondisinya semakin membaik sehingga sheryl sudah di perbolehkan berpergian jauh, namun tetap tidak boleh sampai kelelahan.
"Jangan merasa terkekang, dan juga jangan marah kepadaku, karena apa pun yang aku lakukan padamu itu demi kebaikanmu juga, aku harap kau mengerti sheryl" kata charles sambil menatap sheryl.
"Iya, aku mengerti apa yang kau lakukan untuk kebaikanku tetapi terkadang aku merasa bosan harus diam di tempat tidur tanpa melakukan apa-apa" kata sheryl.
"Kau bisa membaca" usul charles.
"Aku tidak suka membaca" jawab sheryl sambil melirik charles.
"Kau bisa bermain game" usul charles lagi.
"Aku tidak suka bermain game dan aku tidak mau" kata sheryl membuat charles menggelengkan kepalanya.
Wanita memang sulit untuk di mengerti tetapi entah mengapa charles bisa jatuh cinta kepadanya, itulah keajaiban cinta, cinta datang tanpa di duga dan bisa berlabuh dimana saja. Namun tidak mudah untuk meyakinkan sheryl kalau dia benar-benar mencintainya.
"Ayo, aku akan mengajakmu jalan-jalan keliling vila agar kau tidak merasa bosan, kita akan mengobrol sambil melihat-lihat pemandangan dan di luar juga udaranya sangat menyegarkan" kata charles membuat sheryl tersenyum senang.
Sheryl bangkit dari ranjang lalu mengambil jaket yang di berikan charles kepadanya, lalu dia memakainya setelah selesai sheryl berbalik menghadap charles dengan senyuman bahagianya.
"Aku siap" kata sheryl.
Charles terkekeh melihat semangat sheryl ini yang dia ingin lihat dari wanitanya, kebahagiaan sheryl sangat penting baginya dan dia akan berusaha untuk selalu membahagiakannya, walau pun wanita itu berusaha untuk menolak semua usahanya namun dia tidak akan menyerah.
"Baiklah, kita akan mencari suasana baru" kata charles lalu menarik tangan sheryl dan membawanya keluar untuk berkeliling vila.
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan seperti pasangan pada umumnya, senyum tak pernah lepas dari bibir tipis sheryl membuat charles ikut tersenyum ketika melihatnya, dia membawa sheryl menuju kolam ikan yang berada tak jauh dari vila, di perjalanan menuju kolam sheryl begitu menikmati pemandangan yang dia lihat, benar apa yang di katakan charles udaranya sangat segar sehingga sheryl melupakan rasa bosannya karena selalu di dalam kamar selama dia di rawat.
"Apa kau ingin menanyakan sesuatu kepadaku" kata charles.
"Apa maksudmu" kata sheryl tak mengerti dengan apa yang di maksud charles.
"Alisa bilang kau ingin mengatakan banyak hal kepadaku, itu sebabnya aku mengajakmu untuk berbicara di luar rumah agar kau merasa nyaman" kata charles.
"Memang benar, aku ingin menanyakan banyak hal kepadamu tapi aku rasa akan lebih baik kalau kita membicarakan hal pribadi di dalam rumah saja, dan biarkan aku untuk menikmati suasana saat ini, jadi aku minta tolong agar kau jangan merusaknya" kata sheryl, melepaskan genggaman charles lalu dia berjalan lebih dulu.
Charles menatap punggung sheryl yang semakin jauh lalu dia menyusulnya ketika menyadari kalau sheryl bisa tersesat jika pergi seorang diri.
Sheryl mengabaikan charles yang terus memanggil namanya agar dia menghentikan langkahnya, tetapi dia sudah sangat kesal kepada pria itu yang selalu menghancurkan hatinya ketika hatinya merasa bahagia.
"Sheryl maafkan aku" kata charles ketika dia berhasil menyamai langkah sheryl.
Tidak ada jawaban dari sheryl dan charles pikir wanita itu butuh waktu untuk menenangkan dirinya, sehingga charles tidak melanjutkan kata-katanya yang ingin meminta maaf kepada sheryl.
Setelah hari hampir malam mereka kembali ke vila, sheryl tetap belum mau berbicara dengan charles dia juga tidak ingin memaksa sheryl atau wanita itu akan semakin marah kepadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY WAITRESS
RomanceCHARLES CHRISTOPHER pria tampan dan mapan yang di gilai banyak wanita, namun tidak ada satu wanita pun yang mampu meluluhkan hatinya yang beku bagaikan es, di matanya semua wanita penjilat hanya ingin hartanya saja lalu setelah si pria jatuh miskin...