Sheryl keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju balkon kamarnya, dia membutuhkan udara segar untuk mengisi paru-parunya dan menenangkan dadanya yang terasa sakit, sheryl seharusnya tahu kalau semuanya tidak ada yang baik-baik saja mereka sudah lama menikah dan entah mengapa tiba-tiba peter hadir di antara mereka sehingga menyebabkan kesalahpahaman antara dia dan charles, jika peter menginginkan kehancuran pernikahannya maka pria itu berhasil melakukannya.
"Oh tuhan, aku mohon jangan pisahkan kami, aku sangat mencintainya dan aku tidak bermaksud membuatnya kecewa, kenapa semua ini harus terjadi padaku? Kenapa tuhan" lirih sheryl dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.
Langit seakan bisa merasakan sakit hati dan rasa kehilangan sheryl, sehingga langit pun turut bersedih, langit menurunkan hujan yang sangat deras di iringi kilat bergemurung di awan yang hitam, mewakili amarah yang sheryl rasakan kilat itu bergemuruh dengan sangat dasyat sedangkan air hujan membasahi tubuhnya dan membawa air mata sheryl mengalir bersamanya.
Teriakan dan ratapan sheryl tersamarkan oleh suara hujan dan kilat di luar sana sehingga charles sama sekali tidak mendengar teriakan itu, karena tidak mengetahui kalau istrinya berada di balkon, charles mengunci pintu balkon dan mematikan lampu kamar dia bersiap untuk tidur ketika dia baru sadar jika sheryl tidak ada di tempat tidur dia merasa bingung dan berniat mencarinya, tetapi charles berpikir mungkin sheryl di kamar lain jadi dia tidak ambil pusing.
Mulutnya mungkin sudah berkata tidak apa-apa, tetapi hatinya tidak bisa menyangkal jika dia belum bisa memaafkan perbuatan istrinya yang menemui mantan tunangannya tanpa sepengetahuannya, seharusnya sheryl tahu jika dia sudah menikah dia tidak boleh menemui pria lain tanpa di dampingi suaminya, beberapa hari yang lalu sheryl meminta waktu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi tapi karena charles tidak ingin membahas masalah itu lagi, charles menolak berbicara dengan sheryl walau pun hatinya merasa tidak yakin apakah itu tindakan yang benar atau salah namun tetap saja charles merasa belum siap untuk mendengar kebenarannya.
Di hari yang sama phil juga mengatakan kalau dia harus mendengarkan penjelasan sheryl, dan setelah itu charles bisa mengambil keputusan apakah dia harus memarahi sheryl atau semakin mencintainya.
Hujan turun semakin deras dan sheryl mulai merasakan kedinginan tubuhnya terasa membeku, dia tahu ini saatnya untuk masuk ke dalam dan menghangatkan tubuhnya sebelum demam dan flu menyerangnya.
Namun ketika dia memutar kenop pintu, pintu itu tidak bisa terbuka sheryl sudah sangat kedinginan tubuhnya bergetar dan bibirnya semakin pucat, merasa tidak ada tenaga untuk memaksa pintu itu terbuka sheryl memejamkan matanya lalu tersenyum dia merasa malaikat kematian akan datang untuk menjemputnya dan menghangatkan tubuhnya yang dingin membeku.
Tubuh sheryl tidak kuat lagi untuk menahan rasa dingin yang kini dia rasakan, dan perlahan sheryl mulai kehilangan kesadarannya lalu tubuhnya jatuh mengenai pintu balkon, charles yang belum benar-benar tidur sangat terkejut ketika suara dentuman terdengar dari arah balkon, rasa penasaran membuat charles bangkit dari tempat tidur lalu berjalan menuju balkon sambil membawa pistol yang sengaja dia simpan untuk berjaga-jaga.
Ketika sudah dekat dengan pintu balkon charles semakin berhati-hati, dia memutar kunci lalu membuka pintu balkon secara perlahan ketika pintu balkon sudah terbuka cukup lebar charles melangkah keluar namun baru saja dia melangkah kakinya menendang sesuatu yang keras ketika dia melihat ke bawah, charles sangat terkejut melihat istrinya terbaring di lantai dengan wajah pucat dan tubuhnya yang basah.
"Oh tuhan, sheryl" charles berlutut dan menepuk-nepuk pipi sheryl untuk menyadarkannya namun sheryl tidak menunjukan reaksi apa pun.
Dengan panik charles menggendong sheryl lalu membawanya ke tempat tidur dan dengan cepat dia melepaskan pakaian sheryl kemudian menggantinya dengan pakaian yang lebih tebal untuk menghangatkan tubuhnya, charles juga menyiapkan air hangat lalu meminumkannya kepada sheryl agar tubuhnya cepat menghangat.
Dia merasa bersalah melihat istrinya seperti ini, charles yakin kalau istrinya berada di balkon hanya untuk menenangkan hatinya yang merasa tersinggung dengan kata-katanya tadi, entah setan apa yang mengendalikan tubuhnya sehingga dia bisa mengucapkan kata-kata itu.
Semua ini berawal dari kemunculan peter sehingga semua ini terjadi kepada mereka, charles ingin sekali menghabisi bajingan itu dan membuatnya tidak akan pernah hadir dan mengganggu istrinya.
"Charles" bisik sheryl.
Charles menoleh dan melihat istrinya membuka mata, tanpa mengucapkan apa-apa charles memeluk dan mencium istrinya dengan hati yang senang karena sheryl telah bangun.
"Maafkan aku, aku tahu aku telah menyakitimu tetapi mengertilah kalau aku melakukannya karena emosi" kata charles di dekat telinga sheryl.
Kata-kata seperti itu sudah terlalu sering keluar dari mulut charles, apakah harus dia memberi kesempatan dan kesempatan lagi untuk charles? Lama-lama sheryl pun merasa lelah dengan sikap suaminya yang seperti itu, charles selalu ingin di mengerti tapi dirinya tidak ingin berusaha untuk mengerti sheryl ini semua tidak adil bagi sheryl, untuk apa dia selalu mengalah demi pria yang egois tapi sangat dia cintai.
"Dengarkan aku charles, cukup dengarkan aku sampai aku selesai bicara baru kau boleh bicara" kata sheryl dia menatap tepat di mata charles.
Setelah melihat anggukan charles, sheryl tersenyum tipis seolah dia terpaksa melakukannya.
"Aku memang menemui peter, tetapi untuk mengatakan padanya agar dia menjauhiku dan pergi dariku untuk selamanya, aku tidak ingin pernikahan kita terganggu karena kehadirannya itu sebabnya aku harus menemui peter untuk mengatakan itu semua, karena aku tidak mungkin mengatakannya lewat pesan aku ingin bicara langsung padanya jadi aku memutuskan untuk menemui peter, aku berniat untuk meminta ijin padamu tapi aku pikir kau tidak akan mengijinkanku jadi aku putuskan untuk pergi diam-diam, sekarang ku harap kau mengerti kenapa aku menemui peter tanpa sepengetahuanmu, jangan meminta aku untuk mengerti dirimu, karena sebenarnya aku yang selalu mengerti dirimu justru kaulah yang harus mengerti aku" kata sheryl mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya.
"Maafkan aku istriku" kata charles terdengar jelas dari suaranya jika dia sangat menyesal.
"Charles lebih baik kau duduk di depanku, aku ingin mengatakan sesuatu yang akan membuktikan apakah kita masih saling mencintai atau tidak" kata sheryl mengejutkan charles.
Charles naik ke atas tempat tidur lalu duduk berhadapan dengan sheryl.
"Aku akan pergi ke rumah bibiku, untuk sementara kita memang harus berpisah, kondisi kita sedang tidak baik jadi aku ingin kita berpisah untuk sementara waktu itu akan lebih baik bagi kita" kata sheryl sebenarnya dia tidak berani mengatakan kata-kata itu kepada suaminya, tetapi saat ini sheryl ingin tegas dia tidak ingin hanya diam terus menerus.
"Maksudmu kita bercerai" kata charles menatap sheryl dengan marah.
Kata-kata itu tidak pernah terlintas di benak sheryl tetapi entah mengapa charles bisa mengatakan hal itu, dia tidak menginginkan cerai bahkan untuk memikirkannya pun dia tidak akan mampu lalu mengapa charles berpikir jika dia meminta untuk bercerai?
"Bukan cerai charles, aku ingin kita menenangkan diri di tempat yang berbeda, aku tidak mengatakan cerai atau sebagainya aku hanya ingin kita menjauh untuk saat ini saja bukan bercerai" kata sheryl sedikit panik.
"Aku tidak mengerti untuk apa kau menjauh dariku? Kau istriku tentu aku punya hak untuk menyuruhmu agar tetap bersamaku" teriak charles dia meremas kepalanya karena frustrasi.
"Dengan sikapmu yang seperti ini bagaimana bisa aku tetap bersamamu, aku bahkan tidak mengenalimu, kau berbeda, kau buka charles yang aku kenal, kau bukan suamiku yang aku cintai, kau orang lain, aku tidak bisa mengenalmu, kau berbeda" teriak sheryl dengan air mata yang mengalir.
"Sekarang aku tanya padamu, apakah kau pernah bertanya dan membiarkan aku menjelaskan apa yang terjadi? Tidak, kau tidak pernah bertanya, kau selalu marah dan menyalahkanku, aku selalu salah di matamu kita sudah bersama selama bertahun-tahun tapi sekali pun kau tidak pernah mendengarkanku, kau selalu mengambil keputusan sendiri dan jika keputusanmu salah maka akulah yang di salahkan, aku memang pelayan tapi aku juga punya harga diri dan aku tidak akan membiarkan harga diriku terinjak-injak, kalau kau ingin menceraikanku lakukan saja, lakukan apa pun yang kau inginkan aku tidak perduli lagi" kata sheryl dia pergi setelah mengatakan semua itu dan kata-katanya membuat charles diam membisu.
Setelah sheryl pergi, charles pun pergi dan berkendara menuju bangunan bertingkat tinggi yang membutuhkan waktu satu jam untuk sampai di bangunan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY WAITRESS
RomanceCHARLES CHRISTOPHER pria tampan dan mapan yang di gilai banyak wanita, namun tidak ada satu wanita pun yang mampu meluluhkan hatinya yang beku bagaikan es, di matanya semua wanita penjilat hanya ingin hartanya saja lalu setelah si pria jatuh miskin...