Pagi hari di desa BIBURY...
Di sebuah rumah yang sederhana seorang wanita cantik sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga yang telah lama tak di kunjunginya, wanita cantik itu adalah sheryl, semalam dia baru sampai di rumah bibinya dan ketika sheryl sampai kondisi neneknya sudah membaik jadi dia tidak khawatir lagi.
Bibi bilang nenek hanya batuk biasa karena usia nenek yang sudah lanjut jadi sakit seperti itu sudah sering terjadi, tapi tetap saja sheryl merasa khawatir karena nenek sangat berharga untuk hidupnya.
Sheryl pikir neneknya benar-benar sakit parah sehingga dia ingin cepat-cepat menemuinya, namun setelah melihat nenek baik-baik saja dia merasa lega walau pun ada sesuatu yang membuatnya khawatir.
Dia mengkhawatirkan masalahnya dengan suaminya, sheryl berharap keputusannya untuk menjauh dari charles adalah keputusan yang tepat, dia hanya ingin menenangkan pikirannya agar mereka bisa bicara baik-baik untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi di antara dirinya dan suaminya.
"She, kenapa suamimu tidak ikut kesini? Kami juga ingin bertemu dengannya apa dia tidak merindukan kami seperti kami merindukan kalian" kata bibi sheryl, sheryl tidak menceritakan kepada keluarganya kalau di antara mereka sedang ada masalah dia tidak ingin keluarganya merasa sedih karena masalahnya.
"Hmm... charles lagi sibuk, jadi dia tidak ikut bersamaku mungkin nanti dia akan menyusul" kata sheryl, dia terpaksa berbohong agar bibinya tidak curiga padanya.
"Baiklah, tidak apa-apa kita bisa berkumpul lagi lain waktu" kata bibinya.
Sheryl lega karena pembicaraan tentang charles telah berakhir, untuk saat ini dia tidak ingin membicarakan charles tetapi bibinya tiba-tiba menyebut namanya dia ke rumah bibinya selain untuk melihat kondisi nenek dia juga ingin menjauh dari charles dan dia tidak ingin mendengar namanya untuk saat ini.
Bukannya dia jahat tapi dia kecewa dengan sikap charles yang berubah-ubah, dulu di saat mereka kembali romantis sheryl pikir masalah mereka sudah selesai tapi tiba-tiba sikap charles berubah lagi, dan kini sheryl tidak tahu harus bagaimana lagi untuk membuat charles mengerti kenapa dia menemui peter, yang membuat dia semakin kecewa karena ucapan charles, pria itu tidak pernah memanggilnya pelayan sebelum mereka menikah pun charles tidak pernah memanggilnya pelayan dengan nada marah tapi saat itu mengapa charles tega memanggilnya pelayan.
"Sayang, apa semuanya baik-baik saja" kata bibi sheryl ketika dia melihat sheryl tidak memakan makanannya.
"Ah, ya, semuanya baik-baik saja, bi" kata sheryl dia sedikit terkejut karena mendengar suara bibinya yang tiba-tiba.
"Cucuku, di saat kita sedang makan tidak boleh melamun, kau harus pokus dengan makanan yang ada di depanmu dan memakannya karena makanan itu bukan untuk di mainkan seperti itu tetapi untuk di makan, kau mengerti cucuku tersayang" kata nenek sheryl tegas, kata-kata itu sudah sering nenek katakan kepada sheryl ketika dia masih kecil waktu itu sheryl selalu memainkan makanannya dan nenek tidak suka melihat hal itu.
"Maaf nek" kata sheryl merasa menyesal dia tidak bermaksud membuat orang tercintanya marah padanya.
"Ya sudah, cepat habiskan makananmu sebelum dingin setelah itu temui nenek di kamar nenek" kata neneknya sambil berdiri di bantu oleh bibi sheryl dan tongkat yang ada di tangannya.
"Baik nek" jawab sheryl lalu neneknya pergi setelah menatap mata cucu tercintanya itu.
Sheryl dengan cepat menyelesaikan sarapannya dan setelah itu dia membersihkan meja makan kemudian pergi ke kamar neneknya, sheryl merasakan pirasat tidak baik ketika nenek menyuruh untuk menemuinya.
Tok tok tok...
Seperti biasa sheryl mengetuk pintu walau pun pintunya terbuka karena dia sudah terbiasa melakukannya setidaknya terbiasa ketika ada nenek saja, namun kalau di rumahnya sendiri dia hampir tidak pernah mengetuk pintu terlebih dahulu seakan kesopanan tak penting.
"Masuklah she, ayo duduk di samping nenek" kata nenek, dia terus memperhatikan sheryl sampai cucunya itu duduk di sampingnya.
"Ada apa nek? Apa aku melakukan kesalahan lain selain memainkan makanan, maaf nek, aku melamun jadinya aku lupa dengan sarapanku" kata sheryl sambil menundukan kepalanya.
Nenek mengangkat dagu sheryl dan memandangnya sambil tersenyum, tangannya yang sudah keriput mengelus pipi sheryl dengan penuh kasih sayang, nenek sangat menyayangi sheryl sampai-sampai dia tidak ingin pergi meninggalkan sheryl namun dia juga sadar kalau usianya sudah tidak muda lagi.
"Kau bisa membohongi siapa pun termasuk dirimu sendiri, tetapi kau tidak bisa membohongi nenekmu ini, nenek tahu bagaimana kau ketika bahagia, bersedih, bingbang dan masih banyak lagi yang nenek ketahui tentang dirimu, karena nenek yang merawatmu nenek sangat mengenal dirimu, cucuku, apa pun masalahmu nenek sarankan agar kau menyelesaikannya jangan biarkan masalah itu semakin rumit, masalahmu tidak akan selesai jika kau sendiri tidak ingin berusaha mencari jalan keluarnya" kata nenek. Sheryl memang tidak akan bisa menyembunyikan apa pun dari neneknya.
"Aku baik-baik saja nek" kata sheryl walau pun hatinya berkata lain.
"Baiklah, nenek tidak akan memaksamu untuk menceritakan apa pun tapi kalau kau butuh teman untuk bercerita, nenek dengan senang hati akan menemanimu, sama seperti dulu di saat kau masih remaja" kata nenek sambil terkekeh ketika mengingat masa lalu di saat sheryl masih remaja banyak pria yang ingin menjadi pacarnya dan sheryl selalu bercerita kepada nenek tentang pria-pria itu, bagaimana mereka memberikan sheryl bunga, coklat, boneka dan hadiah-hadiah kecil lainnya, sheryl wanita yang ceria dan ramah namun ketika cucu tercintanya sudah menikah dia tidak pernah lagi menceritakan apa pun padanya dan nenek sangat memaklumi hal itu.
Ketika seorang wanita sudah menikah, urusan pribadinya tidak selayaknya untuk di umbar-umbar dan nenek juga pernah mengalami masa yang sekarang ini di jalani sheryl karena itulah nenek tahu jika sudah menikah kehidupan kita akan sangat berbeda.
"Ibu, sheryl, coba tebak siapa yang datang" kata bibi yang tiba-tiba muncul di ambang pintu.
Nenek dan sheryl saling menatap kemudian mereka menggelengkan kepalanya bersamaan.
"Ini dia yang datang" kata bibi terlihat gembira begitu juga dengan nenek tetapi berbeda dengan sheryl dia terkejut ketika melihat pria yang ingin di hindarinya berada di ambang pintu.
"Babagaimana kabar nenek" kata charles setelah masuk dan mencium pipi nenek lalu memeluknya.
"Nenek baik-baik saja nak, she bilang kamu sibuk jadi kalian tidak bisa datang bersamaan" kata nenek sambil membalas pelukan charles.
"Ya, akhir-akhir ini aku banyak pekerjaan jadi aku baru bisa kesini hari ini, aku senang nenek baik-baik saja, kami khawatir ketika mendengar kabar kalau nenek tidak sehat karena itu sheryl pergi lebih dulu" kata charles dia pikir sedikit berbohong tidak akan jadi masalah walau pun tetap saja berbohong itu tidak baik.
"Semoga kalian selalu bahagia dan bersama selamanya" kata nenek mendoakan sheryl dan charles.
"Terima kasih nek" kata charles dan sheryl bersamaan.
"Ya sudah, she ajak suamimu ke kamar dan biarkan dia istirahat setelah perjalanan jauh pasti dia kelelahan, siapkan juga makanan untuknya, rawat suamimu dengan baik hmm" kata nenek sambil memandang sheryl.
"Iya nek" kata sheryl kemudian dia mengajak charles untuk ke kamarnya, sheryl melihat charles membawa koper kecil dia pikir mungkin koper itu berisi pakaian charles.
"Istirahatlah dan biarku bereskan barang-barang yang ada di kopermu" kata sheryl, charles memberikan kopernya dan membiarkan sheryl membereskan semua barang-barang yang dia bawa.
"Bangunkan aku setelah satu jam, karena aku ingin mengatakan sesuatu padamu dan tidak ada penolakan" kata charles sebelum dia memejamkan matanya, sheryl mengangguk walau pun dia tahu kalau charles tidak melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEXY WAITRESS
RomanceCHARLES CHRISTOPHER pria tampan dan mapan yang di gilai banyak wanita, namun tidak ada satu wanita pun yang mampu meluluhkan hatinya yang beku bagaikan es, di matanya semua wanita penjilat hanya ingin hartanya saja lalu setelah si pria jatuh miskin...