SEXY WAITRESS

BAB 7

Author vot

"KAU TIDAK AKAN PERGI KEMANA PUN AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANMU MENJADI JALANG" teriak charles murka.

"kenapa? Apa masalahmu kalau aku menjadi jalang bukankah aku sudah menjadi jalang karena telah tidur denganmu yang bukan suamiku" kata sheryl tetap tenang.

"Itu berbeda sheryl, kau bukan  jalang kalau kau bercinta dengan satu pria, sedangkan kau ingin ke club dengan begitu banyak pria brengsek disana" kata charles berusaha menahan emosinya.

"Itu bukan urusanmu, aku tetap akan pergi kesana dengan atau tanpa ijin darimu" Sheryl tetap berkeras.

"Akan menjadi urusanku mulai sekarang dan seterusnya, kau akan tetap disini dan tidak akan pernah pergi dari sini." Geram charles.

"Kau bukan siapa-siapa jadi kau tidak punya hak melarangku melakukan apa pun yang aku inginkan, kau sama sekali tidak berhak" kata sheryl yang mulai emosi.

"Aku punya hak melarangmu pergi dari rumahku sendiri, harusnya kau tidak pernah masuk ke rumah ini kalau kau masih ingin bebas berkeliaran di luar sana" kata charles tajam.

"Aku tidak akan ada disini kalau kau tidak menahanku, kau ingat hari pertama aku kesini, aku akan pulang tetapi kau memanfaatkan kepolosanku dan memperkosaku, kau sadar kalau kaulah yang merubahku menjadi seperti ini" teriak sheryl.

"Aku tidak memperkosamu, kau tidak menolaknya malah kau terlihat sangat menikmati, kalau kau tidak mau, kenapa kau tidak berteriak?" Kata charles.

"Aku tidak berteriak, karena aku takut kau akan menyakitiku itulah sebabnya aku hanya diam, dan kau dengan teganya merenggut hartaku satu-satunya" isak sheryl.

"Kau tidak punya perasaan, kau pria kau tidak akan di hina orang ketika kau berhubungan dengan wanita yang bukan istrimu, tetapi aku seorang wanita, apa yang akan suamiku pikirkan ketika tahu kalau istrinya sudah tidak perawan lagi, apa kau pernah memikirkan hal itu, kurasa tidak, karena hanya wanita yang menjaga kehormatannyalah yang akan mengerti" lanjut sheryl.

Charles tidak bisa berkata apa-apa ketika mendengar kata-kata sheryl, tak ingin melanjutkan pembicaraannya charles pergi keluar dari kamar.

Sedangkan sheryl menangis keras menumpahkan semua penyesalan dan kebodohannya, karena membiarkan dirinya tergoda oleh pria itu, dari awal harusnya dia pergi dari rumah ini.

Semua tidak akan menjadi seperti ini seandainya dia tidak pernah datang ke rumah ini.

"Maafkan aku ayah ibu, kau pasti kecewa padaku, maafkan aku" lirih sheryl.

Sheryl tidak akan membicarakan masalah ini lagi, cukup sudah, dia tidak ingin memancing amarah charles lagi, dia juga tidak akan banyak menuntut karena sheryl sendiri lelah kalau terus berdebat dengan charles.

Akan lebih baik kalau dia diam dan mengerjakan apa yang menjadi tugasnya.

Setelah dirinya tenang, sheryl pergi ke dapur untuk mencari kepala pelayan yang di maksud charles, sangat sulit mencari dapur di rumah yang sangat besar ini.

Tetapi kalau mengharap charles yang memberitahunya, percuma saja apa lagi saat ini pria itu sedang marah padanya.

Lebih baik mencari sendiri, terlalu banyak ruangan dan lorong di rumah itu membuat sheryl sulit untuk menebak di mana letak dapur.

Dan setelah dia berkeliling kurang lebih satu jam, akhirnya dia menemukan dapur yang berada di paling belakang, ya kenapa tidak terpikirkan olehnya kalau dapur pasti berada paling belakang.