BAB 6

46K 1.2K 11
                                    

Author vot


Sinar matahari masuk lewat celah jendela yang berada di kamar charles, cahayanya mengganggu tidur sheryl sehingga mau tak mau dia membuka mata perlahan sambil mengedipkan matanya berkali-kali.

Sheryl duduk di tempat tidur masih dalam keadaan mengantuk, sehingga dia tidak menyadari tempat asing yang dia tempati, namun setelah kesadarannya terkumpul sepenuhnya, dia menjadi waspada ketika melihat kamar yang dia tempati saat ini berbeda dengan yang dia tempati kemarin.

"Kau sudah bangun sheryl" tanya seseorang mengejutkan sheryl.

Sheryl mendongak dan melihat kalau orang itu adalah charles, pria itu seperti habis mandi, terlihat dari rambutnya yang basah dan juga handuk yang berada di sekitar lehernya.

"Mmmmm..." gumam sheryl.

"Mandilah, aku sudah menyiapkan pakaian untukmu di kamar mandi, jika kau mau berganti baju disana atau disini, terserah kau saja" kata charles sambil melemparkan handuk kepada sheryl yang sigap menangkapnya.

"Terima kasih" ujar sheryl.

"Ah, satu lagi, setelah kau selesai tunggu disini dan jangan kemana-mana, aku akan segera kembali" kata charles lalu berjalan keluar dari kamar tanpa menunggu jawaban sheryl.

Sheryl hanya mengangkat bahu sambil memasuki kamar mandi, di dalam kamar mandi dia masih bisa mencium aroma pria itu, aromanya lebih dominan mint dari pada kayu manis, entah apa yang pria itu pakai sehingga memiliki bau campuran mint dan kayu manis. Sungguh aneh tetapi aromanya membuat sheryl nyaman sehingga dia memejamkan matanya sambil tersenyum.

"Sepertinya aku sudah gila" gumam sheryl kepada dirinya sendiri, ketika dia merasa pipinya merona karena tiba-tiba membayangkan wajah pria itu.

Kenapa dia baru menyadari kalau pria itu sangat tampan, bahkan setelah mereka tidur bersama baru kali ini sheryl mencium aroma tubuh charles, mungkin juga karena dia masih kesal atau marah kepada charles, sehingga membuatnya tidak memperhatikan semua itu. Setelah selesai mandi dan memakai pakaian yang charles siapkan, sheryl keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju meja rias yang berada di samping tempat tidur.

Karena tidak ada make up jadi sheryl tidak bisa memoles wajahnya, dia hanya merapikan rambut panjangnya agar terlihat rapi, karena dia tidak suka kalau rambutnya berantakan.

Ketika sheryl sedang mengikat rambutnya, pintu kamar tiba-tiba terbuka dan menampilkan charles yang membawa nampan berisi makanan dan minuman, pria itu tersenyum sambil meletakan nampan di atas meja.

"Aku membawa sarapan untukmu dan untukku, kita akan sarapan bersama, ayo duduklah di sampingku" kata charles menarik sheryl agar duduk di sampingnya.

Mereka duduk di sopa sambil memakan sarapan masing-masing, tidak ada pembicaraan yang terjadi antara mereka hanya dentingan sendok yang terdengar di kamar itu, sheryl sengaja tidak mengucapkan terima kasih kepada charles, dia ingin pria itu sadar kalau dia tidak bisa berbuat seenaknya kepada dirinya.

Ini memang rumahnya tetapi kalau ada orang yang tidak mau tinggal bersamanya, maka orang itu punya hak untuk pergi dari rumah ini, tetapi lain dengan charles, pria itu malah menahan dan bisa saja membunuh siapapun yang pergi tanpa seijinnnya, itulah yang membuat sheryl sangat cemas, sehingga dia berpikir keras untuk tinggal atau pun pergi dari pria itu.

"Mmm.. boleh aku menanyakan sesuatu" kata sheryl kepada charles ketika mereka selesai sarapan.

"Tentu..." jawab charles.

"Kapan aku mulai bekerja" kata sheryl dengan hati-hati.

"Terserah kau saja, mau kapan pun kau bekerja silahkan saja" jawab charles acuh.

SEXY WAITRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang