BAB 5

48.2K 1.3K 10
                                    


Setelah percintaan itu sheryl berbicara dengan charles tentang pekerjaannya, dia berpikir untuk bekerja saja di rumah pria itu, untuk melarikan diri, itu bisa di pikirkan nanti yang penting sekarang dia dapat pekerjaan.

Menurut sheryl selama pria itu tidak bersikap kasar, mungkin dia akan nyaman berada di rumahnya, tetapi kalau pria itu mulai kasar, sheryl tidak perlu berpikir lagi untuk pergi dari rumah pria itu.

"Terserah saja jika kau memang mau bekerja di rumahku, tetapi ingat kalau aku memanggilmu kau harus cepat datang, mengerti" kata charles tajam.

"aku mengerti" jawab sheryl.

Charles membunyikan bel untuk memanggil pelayan, dia akan melakukan apa pun agar sheryl tetap di rumahnya, charles tidak mau jika wanita itu pergi dari rumah apa lagi setelah dia menumpahkan spermanya di rahim wanita itu.

Dia sengaja melakukannya, dia ingin wanita itu mengandung anaknya, dengan begitu dia mempunyai alasan untuk menikahinya, jadi dia tidak perlu merendahkan harga dirinya dengan meminta sheryl menikah dengannya.

"Tunggu sebentar biar aku berbicara dengan kepala pelayan dulu" kata charles, ketika mendengar pintu kamarnya di ketuk.

Charles memanggil kepala pelayan untuk memberitahu tugas apa saja yang boleh sheryl lakukan di rumahnya, tentu saja, dia tidak akan membiarkan sheryl bekerja terlalu keras.

"Tuan memanggil saya" tanya kepala pelayan setelah charles membuka pintu.

"Ya, susan besok akan ada pelayan baru yang akan bekerja di rumahku, tetapi jangan coba-coba memberinya pekerjaan yang berat, terserah kau ingin memberi dia tugas seperti apa, yang jelas jangan tugas yang membuatnya kelelahan, apa kau mengerti semua yang aku katakan susan" kata charles tajam.

"Baik tuan, saya mengerti" jawab susan.

"Baiklah, kau boleh pergi" kata charles lalu menutup pintunya.

Charles berjalan menuju sopa yang sedang sheryl dudukki, lalu dia duduk di samping sheryl kemudian memandang wajah khawatir wanita itu.

"Apa yang kau khawatirkan" tanya charles dengan nada lembut.

Sheryl menoleh untuk melihat charles lalu dia menggelengkan kepalanya, dia tidak perlu memberitahu pria itu apa yang dia khawatirkan, karena percuma saja, walaupun dia memberitahu pria itu tidak akan mengerti.

"Kalau kau tidak berbicara apa pun, bagaimana aku akan tahu apa yang membuatmu khawatir, jika kau katakan padaku mungkin aku bisa membantumu" kata charles.

"Tidak ada apa-apa, yang aku pikirkan tidak terlalu penting" ujar sheryl.

"Tidak terlalu penting untukku, tetapi untukmu yang kau pikirkan itu sangat penting, itu yang kau maksud" kata charles.

"Itu benarkan? Semua yang aku khawatirkan tidak penting untukmu, jadi katakan padaku, kenapa aku harus memberitahumu apa yang aku khawatirkan" kata sheryl mulai emosi.

Charles menarik napas agar tidak terpancing emosi, biasanya dia tidak pernah menahan emosinya,tetapi saat ini kondisinya berbeda, jika dia tidak mengalah maka pertengkaran akan terjadi diantara dirinya dan sheryl, dan charles tidak mau hal itu sampai terjadi.

"Terserah kau saja" kata charles, lalu keluar kamar dengan keadaan marah meninggalkan sheryl yang merasa takut karena telah membuat charles marah..

"Apa yang telah aku lakukan, kenapa aku bisa berbicara seperti itu? Sehingga membuatnya marah" gumam sheryl kepada dirinya sendiri.

Sheryl tidak bermaksud membuat pria itu marah, tetapi dia juga tidak mau charles ikut campur, pria itu bukan siapa-siapanya sehingga pria itu tidak mempunyai hak apa pun untuk ikut campur. Karena ini hidupnya apa pun yang terjadi charles tidak boleh mencampuri hidupnya.

SEXY WAITRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang