BAB 4

51.7K 1.4K 5
                                    

Pagi harinya sheryl membuka mata, dia melihat sekeliling yang tampak asing baginya sebuah kamar yang bernuansa gelap cocok sekali untuk kamar pria, sheryl memejamkan matanya untuk sesaat lalu membukanya lagi, dia merasakan nyeri di seluruh tubuhnya kemudian dia menoleh ke samping dan betapa terkejutnya sheryl ketika melihat wajah pria yang sedang tertidur pulas tanpa menggunakan pakaian.

Lalu semua ingatan tentang kejadian semalam berputar di otaknya bagaikan sebuah film, dia memang tidak sepenuhnya sadar, tetapi dia bisa merasakan dan samar-samar mendengar apa yang pria itu katakan.

Namun sheryl tidak bisa melakukan apa pun untuk menyelamatkan dirinya, semalam dia sangat ingin berontak dan mencaci maki bajingan itu, tetapi entah apa yang telah terjadi pada tubuhnya, sheryl tidak bisa menggerakan tubuhnya atau pun membuka matanya.

"kenapa semua ini terjadi padaku? Apa salahku? Apa yang harus aku katakan pada nenek, bagaimana masa depanku?" lirih sheryl.

Sheryl sangat menyesali keputusannya datang ke rumah ini, dia tidak menyangka nasibnya akan menjadi seperti ini, dia datang ke rumah ini untuk bekerja bukan untuk menghancurkan dirinya sendiri.

Lalu apa lagi yang sekarang dia miliki untuk di persembahkan pada suaminya kelak? Tidak ada, tidak ada apa-apa lagi semuanya hancur dia wanita yang kotor, dia tidak pantas mendapatkan pria baik-baik seperti yang selama ini di impikannya.

"Aku harus bagaimana? Hiks...hiks..hiks...hiks.." gumam sheryl dengan air mata yang mengalir deras.

Memang menyesal tidak ada gunanya saat ini, sheryl tetap harus menjalani hidupnya walau pun semuanya tidak bisa seperti dulu lagi, sekarang yang harus dia pikirkan bagaimana caranya dia keluar dari rumah itu.

"Kau sudah bangun rupanya" kata charles sambil menopang kepalanya dengan satu tangan.

Sheryl terkejut mendengar suara charles lalu dia menoleh dan melihat pria itu sedang menatap punggung telanjangnya, ketika melihat wajah sheryl pria itu tersenyum kemudian bergerak untuk duduk di samping gadis itu.

"Ku pikir kau akan berteriak dan mencaci makiku" kata charles sambil menatap sheryl.

"Apa dengan melakukan itu semua akan baik-baik saja" jawab sheryl membalas tatapan pria itu.

"Tidak, kurasa semua akan tetap sama, tidak akan merubah apa pun yang telah terjadi di antara kita" kata charles.

"Apa aku boleh bertanya, tuan" kata sheryl.

"Tentu, tanyakan apa saja yang ingin kau tanyakan" kata charles.

Sheryl rasa pria yang berada di sampingnya saat ini, sangatlah berbahaya, pria itu terlihat tenang namun di balik ketenangannya tersimpan sesuatu yang liar, dan dia harus sangat berhati-hati jangan sampai pria itu menguasainya.

"Apa aku boleh melamar pekerjaan disini? Temanku yang memberitahu jika disini ada pekerjaan untuk menjadi pelayan" kata sheryl, matanya menatap ke pintu kamar mandi.

"Kau tidak perlu bekerja, cukup layani aku dan semua keinginanmu juga kebutuhanmu akan ku penuhi" kata charles dengan nada tajam.

"Kalau begitu aku pergi saja dari rumah ini" kata sheryl, sambil beranjak dari tempat tidur dengan balutan selimut di tubuhnya.

Charles tidak akan membiarkan wanita itu pergi, dia menarik pinggang sheryl kemudian melemparnya ke tempat tidur lalu dia menindihnya, wanita itu berontak tetapi tenaganya tidak sebanding dengan charles, dengan mudah pria itu bisa membuat sheryl terdiam.

"Kau tahu, kalau sekarang kau tidak lagi perawan" kata charles dengan nada sinis.

"Itu semua gara-gara pria brengsek sepertimu, kau sudah gila, karena tidak ada orang waras yang menyetubuhi wanita tak berdaya, tapi kau memang tak punya otak sehingga kau menyetubuhi wanita yang sedang pingsan" teriak sheryl tepat di depan wajah charles.

SEXY WAITRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang