# 22 #

11.6K 274 5
                                    

Author vot

Setelah charles selesai memakaikan kalung itu, sheryl berbalik lalu dia berjinjit dan mencium suaminya, sheryl menyambut tangan charles yang merengkuhnya saat pria itu menariknya mendekat seakan-akan meminta ciuman yang lebih dan pria itu mulai membuka kancing bajunya satu persatu.

"Aku tahu apa yang kau inginkan, tapi kau harus menunggu" ujar sheryl yang merasakan paha charles di pahanya.

Charles tertawa suaranya pelan dan bergetar mengisi sheryl dengan kesenangan serta penantian yang akan menanti ketika mereka kembali.

"Ini yang aku ingin kau kenakan di tempat tidur malam ini, kalung ini" ujar charles mulai mengusap leher sheryl tepat di atas kalungnya.

Lutut sheryl melemas dengan pemikiran yang menyerangnya ketika berbaring di atas tempat tidur, entah kenapa pikiran memakai sebuah perhiasan terlihat lebih sensual dari pada telanjang? Dan dengan melihat reaksi serta ketegangan tubuh charles pria itu merasakan hal yang sama seperti kate yaitu bergairah.

"Kita harus pergi dari sini charles" kata sheryl sambil melangkah mundur.

Charles bisa melihat rona merah yang bergerak dari pipi istrinya dan hilang di balik kalung kemudian charles berpikir rona merah itu akan sampai ke payudara sheryl.

Sebenarnya charles tidak bisa menunggu untuk melihat sheryl tanpa pakaian dia ingin melihat rona merah yang berada di sekujur tubuh istrinya, tak akan ada yang berpikir jika saat ini charles sangat penasaran dengan apa yang sheryl pakai untuk tidur nanti.

"Apa kita akan melakukannya di kamar bawah?" Kata charles menggoda istrinya.

"Lupakan urusan ranjang charles, sekarang fokus dengan tujuan kita kau ingat kita harus menemui saudaramu dan bicara baik-baik tentang masalah yang ada di antara kalian, aku tidak ingin hidup dengan bayang-bayang ketakutan, jadi aku putuskan untuk menjadi pelayan dan kau terserah saja, aku muak kau selalu mengulur waktu" gerutu sheryl dia benar-benar muak dengan suaminya yang tidak setangkas dulu.

Sheryl tidak ingin lagi berlari dan bersembunyi untuk alasan apa pun, dia punya anak yang butuh cinta dan kasih sayangnya tetapi sekarang mereka terpisah hanya karena suaminya yang pengecut.

Andai saja charles baju lebih awal tidak mungkin mereka harus kehilangan tempat tinggal yang nyaman untuk anaknya, walau pun saat ini tempat tinggal mereka bagus tetapi rumah lama mereka yang menyimpan banyak kenangan sehingga sheryl tidak akan membiarkan rumah itu menjadi milik orang lain.

"Baiklah" kata charles sambil memakai jaket dan topinya.

Setelah siap mereka pergi dengan mobil masing-masing, hal seburuk apa pun akan sheryl hadapi demi mendapatkan kejayaannya kembali untuk saat ini itulah monifasinya.

Sheryl berharap penyamarannya akan berakhir baik, karena dia tidak mempunyai pengalaman untuk mengelabui orang-orang yang dia tahu hanya menyerang musuh di saat lengah dan menurutnya itu sikap pengecut, jangan salahkan dia karena dia melakukan itu atas ajaran yang charles berikan.

Suaminya terkadang mengajarkan ajaran yang buruk padanya, sungguh pria itu telah menyesatkannya sheryl bukan semakin baik malah akan menjadi jahat nantinya karena suaminya.

"Ah benar-benar menyebalkan" gerutu sheryl.

"Apanya yang menyebalkan" kata sopia teman sheryl yang ikut dalam misi bersamanya.

"Suamiku siapa lagi" jawab sheryl dengan ketus.

"Kalau menurutku suamimu sangat tampan dan juga sexy" kata sopia sambil tersenyum menggoda ke arah sheryl.

"Astaga, jangan berani membayangkan suamiku di tempat tidurmu atau aku akan mencincangmu sampai halus" kata sheryl dengan tajam.

"Hey, sheryl sayang aku tidak pernah membayangkan suamimu aku tidak akan menusukmu dari belakang, tadi aku hanya bercanda dan kau pasti tahu itu" kata sopia suaranya terdengar geli karena reaksi sheryl yang tak terduga.

"Menyebalkan" gerutu sheryl.

"Kau juga" jawab sopia tak mau kalah.

"Apa kita akan berdebat terus atau mulai memikirkan dimana mobil kita akan di parkirkan" kata sheryl sambil menepikan mobilnya.

"Aku rasa kita perlu seseorang untuk mengantarkan mobilmu kembali ke rumah" saran sopia.

"Itu bukan saran yang bagus, apa kau ingin mobilku dibawa kabur orang itu" kata sheryl menolak saran sopia.

"Apa itu lebih penting dari pada misi untuk menghancurkan ratu iblis itu" kata sopia sambil melirik sheryl.

"Misi ini sangat penting, tetapi mobil ini pun sama pentingnya karena mobil ini hadiah pernikahan yang di berikan charles untukku" jawab sheryl.

"Mobil bisa di beli sheryl, tapi nyawa tidak bisa di beli dengan apa pun atau berapa pun" kata sopia terdengar kesal karena perkataan sheryl.

"Baiklah, kita turun dan tinggalkan mobil ini disini, aku mungkin akan meledakan mobil ini agar perhatian semua orang teralihkan dan kita bisa masuk tanpa ketahuan"kata sheryl memutuskan sambil turun dari mobil.

"Tadi saja tak terima mobilnya hilang, sekarang ingin di ledakan" gerutu sopia sambil keluar dari mobil dan berdiri di samping sheryl.

"Sudah jangan mengomel, turuti saja apa yang aku katakan, ngomong-ngomong dimana adikmu" kata sheryl sambil menoleh kekanan dan kiri mencari adik sopia.

"Dia ikut suamimu, bukankah tadi suamimu bilang kalau kita harus pergi berdua begitu juga dia dan adikku" kata sopia.

"Apa kau tidak merasa ada keanehan" tanya sheryl kepada sopia.

"Tidak ada, aku rasa aku tidak melihat keanehan apa pun disini" jawab sopia sambil memandang kesegala arah.

"Bukan disini, maksudku seharusnya kita pergi satu pasang kau dengan adikmu dan aku dengan suamiku atau sebaliknya, agar jika nanti terjadi sesuatu ada pria yang melindungi kita" kata sheryl menjelaskan agar sopia mengerti maksudnya.

"Kitakan bukan wanita lemah, jadi tidak perlu pelindung" omel sopia merasa tersinggung dengan perkataan sheryl.

"Iya aku paham sopi, tapi sekuat apa pun kita tetap lebih kuat pria apa lagi jika pria yang menyerang kita lebih dari 5 tentunya kita akan kalah, wanita tidak di takdirkan untuk sekuat pria karena itulah tercipta pria, dalam segi hati atau perasaan mungkin wanita lebih sabar dan kuat tapi dari segi pisik tentu prialah yang lebih kuat" kata sheryl walau pun sebenarnya dia tidak yakin apa yang dikatakannya benar atau tidak.

Karena tidak tahu harus menjawab apa, sopia lebih memilih diam dan melihat ke arah lain selain melihat sheryl.

"Ayo kita bergegas sebelum ada yang menyadari kehadiran kita" kata sheryl sambil menarik tangan sopia lalu berjalan menuju sebuah bangunan yang megah.

Sopia menurut saja dengan apa yang sheryl lakukan, bukankah dia yang menawarkan diri untuk membantu jadi dia harus menurut dengan apa yang dikatakan sheryl maupun charles.

Dahulu waktu hidupnya susah keluarga charles selalu membantunya dan kini sudah saatnya bagi sopia untuk balas budi, walau pun charles menolak dengan alasan bahaya besar yang akan mereka  hadapi, tetapi sopia bersikeras untuk membantu sehingga mau tak mau charles pun mengijinkannya.










SEXY WAITRESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang