Part 8

5.3K 57 2
                                    

CI KAY TAYSU dan Ci leng taysu demikian cepat terjun ke dalam barisan Lo han tin dan bekerja keras untuk menotok roboh semua muridnya yang gila itu satu per satu.

Menanti suasana telah pulih kembali dalam ketenangan, dengan perasaan lega Ciangbunjin dari Siau lim pay itu baru tertawa sedih kepada Tiang pek lojin katanya :
"Sekarang apa yang hendak kau lakukan?"

"Lohu hendak masuk ke dalam kuil dan mencari jejak Thi Eng khi"

Seandainya Siau lim si benar-benar digeledah oleh Tiang pek lojin, maka bukan saja nama besarnya akan musnah dari dunia persilatan, mungkin keadaannya akan jauh lebih parah daripada keadaan yang dialami partai Thian liong pay.

Akibat tersebut tentu saja dipahami baik oleh Ci long siansu maupun Tiang pek lo¬jin, sebab itu suatu pertarungan baru tampaknya segera akan berlangsung.

Disaat yang amat kritis itulah, mendadak terdengar Pek leng siancu So Bwe leng menjerit lengking.

Ketika Tiang pek lojin sekalian berpaling, tampaklah sesosok bayangan manusia sedang melarikan Pek leng siancu So Bwe leng dari tempat itu ........

Dengan gusar Boan san siang koay, dua orang anak buah Tiang pek lojin membentak keras, kemudian segera melakukan pengejaran dari belakang .....

Tiang pek lojin sebagai seorang jago kawakan dari dunia persilatan juga cukup mengerti bahwa penculik itu bukan manusia sembarangan, sekalipun telah dikejar anak buahnya, urusan tak akan bisa dibereskan.

Maka buru-buru serunya kepada ketua dari Siau lim pay.

"Anggap saja kau lagi beruntung hari ini, kita berjumpa lagi dilain waktu!"

Kemudian kepada para jago dari luar perbatasan, serunya :
"Kalian kembali dulu ke kota Teng hong untuk menunggu perintah!"

Ketika selesai mengucapkan perkataan itu tubuhnya telah melayang melewati dinding pekarangan......

Jauh memandang ke sana, ia saksikan Boan san siang koay dan orang yang di kejarnya itu telah berada dua tiga puluh kaki jauhnya dari tempat semula.

Tiang pek lojin memang benar benar memiliki kepandaian yang melampaui orang lain, dalam sekali lompatan tubuhnya telah berada sepuluh kaki jauhnya dari tempat semula, kemudian dalam beberapa pula lom¬patan kemudian telah berhasil melampaui Boan san siang koay.

Akan tetapi jaraknya dengan orang yang menculik Pek leng siancu masih terpaut empat lima kaki.

Saat itu jalan darah ditubuh Pek leng siancu So Bwe leng telah tertotok, ketika menyaksikan kakeknya melakukan pengejaran, kecuali mengucurkan air mata karena girang tak sepatah katapun bisa diucapkan.

Gerakan tubuh Tiang pek lojin benar-benar sangat cepat ibaratnya anak panah yang terlepas dari busurnya, dalam waktu singkat ia telah berhasil mendekati sampai dua kaki.

Tapi dikala Tiang pek lojin hendak menerjang lebih kedepan itulah mendadak orang yang dikejar tersebut membalikkan tangannya sambil melepaskan setitik cahaya putih ke belakang.

Dengan cekatan Tiang pek lojin menyambar cahaya putih tersebut terasa benda itu sangat enteng sewaktu diperhatikan lebih teliti ternyata isinya adalah selembar kertas.

Tanpa menghentikan gerak tubuhnya, Ti¬ang pek lojin melanjutkan pengejarannya lebih ke depan.

Tampaknya orang yang berada didepan itu ada maksud untuk membiarkan musuhnya mendekat, tapi begitu musuh tinggal satu dua kaki dari badannya, selembar kertas segera disambitkan ke belakang.

Lalu menggunakan gerakan tadi, ia merendahkan badan dan mempercepat gerak larinya sehingga meninggalkan Tiang pek lojin jauh dibelakang sana.

Tiang pek lojin menggertak giginya kencang-kencang, dengan mengerahkan tenaganya sebesar dua belas bagian, dia mempercepat pula gerakan tubuhnya untuk melesat lebih kedepan.

Pukulan Naga Sakti - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang