Part 6

5.4K 51 0
                                    

Huan im sin ang memutar sepasang biji matanya, lalu mendengus :
"Hmm! Masih seperti kata-kataku semula, kau harus belajar ilmu silat bersama lohu!"

"Kau anggap mungkinkah aku dapat meluluskan permintaanmu itu?" teriak Thi Eng khi.

"Kalau kau tidak meluluskan, maka kubunuh dirimu!"

"Aku tahu, sudah pasti kau tak akan melepaskan diriku, cuma selain itu tentunya kau masih ada rencana yang lain bukan?

Terkejut sekali Huan im siu ang setelah mendengar perkataan itu, bentaknya :
"Darimana kau bisa berkata demikian?''

Thi Eng khi mendengus dingin.

"Hmm, aku tahu kalau kau datang bersama seseorang yang menyaru sebagai orang tosu, dengan kemampuan yang kau miliki, apa perlunya membawa seorang pembantu untuk membunuhku? Dan lagi, kalau ingin turun tangan juga kau tak usah melakukannya diluar perbatasan! Hmm. Coba pikirlah kalau kau tiada tujuan lain kenapa berbuat demikian?"

Ketika rahasianya ditebak secara jitu. Huan im sin ang segera merasa bahwa kecerdasan Thi Eng khi benar benar mengerikan sekali, hawa napsu membunuh segera menyelimuti wajahnya.

"Bocah keparat, kau memang kelewat pintar, orang pintar semacam kau tak boleh dibiarkan hidup terus, tapi memandang diatas kecerdikanmu itu, boleh saja kuterangkan duduk persoalan sebelum membikin mampus dirimu."

Setelah berhenti sebentar, dengan senyuman licik menghiasi bibirnya, ia melanjutkan :
"Dirumah makan bukit Wu san kutemui kau masih hidup segar bugar, bahkan tanda terluka pun tak ada, waktu itu timbul rasa heran dalam hati, sebetulnya ingin kutanyai keadaan yang sesungguhnya kemudian baru menghadiahkan sebuah pukulan, tapi kemudian ketika kulihat kau berangkat keluar perbatasan untuk mencari So lojin, niatku itu segera kuurungkan..."

"Rencana busuk apa yang kau dapatkan?"

"Heeehhh...heeehhh ..heeehhh... sekarang rencanaku telah dilaksanakan, kau si bocah keparat juga bakal mampus, tentu saja lohu akan terangkan semuanya kepadamu!"

"Hmm, omongan manusia sesat semacam kau belum tentu benar, akupun belum tentu akan mendengarkan obrolanmu itu!"

"Heeehhh..... heeehhh.... heehhh..... menggunakan kesempatan selama kunjunganmu keperbatasan untuk mencari So lojin, aku telah melepaskan api didalam dunia persilatan... Soal ini, kau bersedia untuk mendengarkan tidak?"

Thi Eng khi menjadi tertegun, lalu ujarnya :
"Hmmm, apakah ucapanmu itu bukan hanya mengigau belaka?"

"Igauan? Hmmm, apakah kau lupa bahwa lohu masih mempunyai seorang rekan yang lain?"

"Benar, dia ada dimana sekarang?"

"Hmmm...hmmm... tentu saja dia masih ada urusan yang harus diselesaikan, lohu bertugas memancingmu datang kemari, sedangkan dia akan masuk ke dalam kamarmu dan menggunakan Pek giok pay dari partai Siau lim serta Thi kiam leng dari partai Bu tong untuk membuat dua buah bekas diatas meja baca!"

Setelah mendengar perkataan itu, Thi Eng khi baru merasa amat terkejut, segera-teriaknya :
"Sungguh?"

"Haaahhh....haaahhh....haaahhh...." Huan im sin ang Cuma tertawa terbahak-bahak.

Thi Eng khi menjadi naik pitam, teriaknya lagi :
"Iblis keparat, kalau ingin mencari urusan denganku, cari saja langsung kepadaku, mengapa mesti menfitnah orang lain?"

Sahut Huan im sin ang sambil tertawa bangga :
"Partai Siau lim dan partai Bu tong mentang-mentang menganggap dirinya partai lurus, dimana saja mereka selalu unjukkan sikap angkuh, Hmm! Lohu paling benci de¬ngan gaya semacam itu, maka sengaja kucarikan sedikit keramaian buat mereka agar bertarung dengan So lo jin! Haaah....haaah .... haaahhh..... akibat dari pertarungan ini maka suatu pertempuran sengit antara jago diluar perbatasan dan daratan Tionggoan pasti akan segera berkobar!"

Pukulan Naga Sakti - Gu LongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang