Bandung, 27 Desember 2010
"Nanti telepon ayah kalau sudah selesai ya."
"Siap! Ayah pelan-pelan naik kudanya! Dadah!"
Aku melambaikan tangan bersamaan dengan mobil ayah yang melaju pergi. Meninggalkan ku sendiri, yang berdiri di daerah yang asing bagi ku.
Kakiku melangkah menghampiri rumah besar bercat putih di ujung gang.
Hari ini, ayah mengantarku ke kost-an mu. Aku tidak memberitahumu, biar kejutan!
Libur semester ini, kamu tidak pulang ke Jakarta. Sibuk dengan tugas kuliah, katamu.
Jadi, dua hari yang lalu ayah mengusulkan untuk berlibur ke Bandung. Tentu saja aku setuju. Aku melangkah masuk, berjalan kearah pintu utama.
!!KOST-AN KHUSUS LAKI-LAKI!!
Tulisan itu tertera dipintu utama rumah itu. Dengan ragu, aku mengetuk pintu pelan.
"Permisi.."
Gumamku pelan, tidak yakin dapat didengar oleh orang didalam sana.
"Siapa?"
Laki-laki yang kuperkiran berumur setahun atau dua tahun lebih tua darimu, membuka pintu.
"Umm.. Rei ada?"
"Rei?"
Dia mengulang perkataanku, sembari menatapku dari atas sampai bawah. Aku yang sedang mengenakan oversized hoodie, dengan celana jeans yang sedikit robek-robek dibagian lutut serta sepatu kets menjadi tidak nyaman.
"Reinaldi Gautama?"
Aku mengangguk.
"Kayaknya barusan pergi deh, paling bentaran lagi balik."
Aku mengedarkan pandanganku. Rasanya tidak nyaman saat berbincang dengan laki-laki asing.
"Boleh nunggu disini nggak?"
Tanyaku sedikit ragu, ah bukan sedikit. Tapi sangat ragu.
"Yakin? Disini isinya cowok semua loh, Ibu kostnya lagi pergi."
Aku benar-benar ragu sekarang. Tapi kalau tidak menunggu disini, aku harus menunggu dimana?
Seolah tahu persoalan ku, laki-laki itu melongok kearah halaman depan.
"Lo nggak bawa kendaraan?"
"Tadi diantara ayah, nanti dijemput lagi."
Akhirnya aku diizinkan untuk menunggu di ruang tamu. Laki-laki mengusir segerombolan cowok yang sedang bersantai di ruang tengah.
"Leu awewe saha anjeun bantun"
"Pacarnya si Rei,"
"Hah? Si gelo eta? Geulis kalintang,nanjung si gelo eta mah."
Bukannya menyingkir, kumpulan laki-laki itu malah sibuk bertanya ini-itu kepadaku.