Ku Perkenalkan Sosokmu

1.8K 139 0
                                    

Kesempatan kali ini, aku ingin menceritakan sosokmu. Semua tentangmu yang menjadi favorit ku, dan semua tentangmu yang tidak kusukai.

***

Namanya Reinaldi Gautama. Anak pertama dari dua bersaudara. Anak dari Bapak Heru Gautama dan Ibu Renata Santika. Adik perempuannya baru masuk SMP, namanya Hanata Gautama.

Tinggi badan 178 cm dan berat badan 70 kg. Ukuran sepatu 44.

Aku mengenalnya saat tahun pertama masa SMA ku. Kakak kelasku, laki-laki yang dengan aneh nya tiba-tiba masuk kedalam kelas ku dan duduk di sampingku.

Sampai saat ini aku masih tidak tahu alasan dirinya duduk di sampingku. Mungkin nantinya, waktu juga tidak mengizinkan aku tahu.

Olah raga favoritnya basket. Makanan kesukaan adalah semua makanan. Minuman favoritnya adalah semua minuman, kecuali jamu. Warna favoritnya adalah hitam.

Laki-laki ini, sosok ini, Reinaldi ini apa ya? Terlalu susah untuk dijelaskan.

Laki-laki ini penuh kejutan, tidak terduga. Sama hal nya saat pertama kali aku menyadari, kalau ia sedang berusaha mendekati ku.

Bukan, bukannya aku terlalu percaya diri. Tapi Gina, sahabatku, yang memberitahuku.

Maksudku, dari banyaknya perempuan cantik di sekolah, kenapa aku?

Kenapa aku yang dia kirimkan pesan singkat sekedar "Hi", "Lagi ngapain?", "Tadi belajar apa?", dan sebagainya. Kenapa aku yang sering di datangi temannya secara bergantian untuk menyampaikan salamnya?

Kenapa aku yang akhirnya diajaknya pulang bersama, sampai-sampai dia mau naik bus bersama ku?

Terlalu banyak pertanyaan "Kenapa?" di pikiranku. Tapi nyata nya, aku tidak pernah menanyakan langsung pada dirinya.

Aku terlalu menikmati setiap momen nya.

Aku menikmati setiap debaran yang kurasakan saat menerima pesan ataupun teleponya di malam hari.

Aku menikmati setiap debaran saat aku berbicaranya dengannya.

Aku menikmati setiap debaran saat tangannya menggenggam jemari ku.

Aku menikmati setiap debaran saat tangannya mengusap kepalaku lembut.

Aku menikmati setiap semilir angin yang menyentuh pipi ku saat aku berada di boncengan motornya.

Aku menikmati setiap rintik hujan yang aku lalui bersamanya.

Dan aku menikmati tiap detak jantungnya yang dapat kurasakan saat memeluknya.

Nyatanya, semua tentangnya aku suka.

Dia yang sedang mengupil. Dia yang suka buang angin sembarangan. Dia yang bersendawa di depanku. Dia yang sering gombal tidak jelas. Maupun dia yang suka tertawa kencang di tempat umum, yang kadang membuatku malu.

Nyatanya, aku suka semua itu.

Aku suka diriku yang malu karena tingkahnya.

Saat dia memperhatikan tiap hal kecil tentangku, saat dia memelukku menenangkan diriku yang kalut atas kepergian mama.

Dia disana. Menemaniku melewati waktu-waktu sulitku. Menemani ayah mengobrol saat bertamu dirumahku, menemani ayah bermain catur.

Reinaldi Gautama. Laki-laki ini terlalu ramah. Ramah dengan semua orang, kecuali dengan orang yang memiliki masalah denganya. Tentu saja.

Terlalu ramah dengan makhluk bernama perempuan. Tidak sedikit cerita yang aku dengar tentang perempuan-perempuan yang katanya kena "PHP" Reinaldi.

Tapi, setelah bersamaku. Laki-laki itu mengurangi sikapnya itu. Bukan aku yang meminta, tapi dia yang bersedia melakukannya.

Bukan berarti juga, Reinaldi menjadi sosok yang dingin terhadap perempuan. Tapi, dia tahu batasannya.

Satu tahun berlalu sejak aku membuka kado ulang tahunku, di kafe sore itu.

Laki-laki kedua yang aku sayangi setelah ayah, dan pacar pertama ku.

Dan aku masih menikmati setiap momennya, setidaknya untuk sekarang ini.

CURSORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang