Raina's Coupon Wish [Second]

1.4K 126 1
                                    

Jakarta, 05 April 2011

Minggu pagi ini aku menemani ayah sambil duduk di tangga paling atas dari tangga menuju pintu utama. Ayah sedang mencuci mobilnya, karena supir ayah sedang izin pulang karena anaknya sakit.

Ponsel berada di tangan kananku, dan kue buatan Mbok Isah ada ditangan kiriku.

"Yah, Gina ngajak aku pergi ke Jogja nanti pas liburan."

Ujarku pada ayah, sambil mengetik balasan pesan untuk Gina.

"Sama siapa aja?"

"Nggak tau sih yah, paling sama teman-teman aja."

"Guru nggak ikut?"

"Nggaklah yah, ini acara dari luar sekolah. Teman-teman aku yang adain."

"Nggak boleh ikut kalo gitu,"

"Ah ayahhh.."

Aku merajuk, menghampiri ayah dan berdiri disampingnya.

"Sini Nana bantuin cuci mobilnya.."

"Ayah tetap nggak bolehin, Raina."

"Ayah mahh.. Ini kan tahun terakhir aku!"

"Raina, bukan nya ayah nggak izinin. Ini kamu pergi sama teman-teman kamu, tanpa orang tua yang jadi pendamping. Ke luar kota dan menginap lagi. Kamu pikir ayah mana yang mau ngebiarin anak gadisnya pergi gitu aja?"

Aku diam, lalu kembali duduk di tangga. Aku lebih memilih membuka media sosial ku, sesekali meninggalkan komentar di postingan teman-teman ku.

Eh?

Jemariku terhenti men-scroll akun Instagram ku, saat sebuah foto menarik perhatianku.

♡ 165 likes
nadatrisha 26 Maret 2010, sarahnaula
happy birthday ara-kecilku! Udah 18 tahun, tapi harus tetep tumbuh tinggi ya💜 me love you arakuu💞
View all 25 comments

Bukan. Bukan caption dari foto itu yang menarik perhatianku.

Tapi, sosokmu yang ada di dalam figur foto itu.

Berdiri tepat di samping gadis mungil yang sedang memegang kue ulang tahun dengan senyum cerah.

Bukan senyum gadis itu yang menganggu. Hanya saja, kalau kamu hanya berdiri disana sambil tersenyum biasa kearah kamera mungkin aku akan biasa saja. Tapi, tanganmu merangkul bahu gadis itu.

Iya, merangkul dengan senyum super cerah milikmu.

Rasa ngilu terasa saat menyadari kalau kamu berbohong padaku.

Dua hari yang lalu, baru kamu membalas pesanku. Sangat singkat. Hanya mengatakan kalau kamu sedang sibuk. Tanpa meminta maaf karena membuatku menunggu kabarmu. Kamu dingin, Rei. Bukan Rei yang aku kenal.

Dengan ragu, aku menekan username Instagram gadis bernama Ara itu.

♡ 150 likes
sarahnaula 18 and blessed! Terima kasih kalian yang udah sukses bikin gue nangis kejer! Apalagi reinaldigautama yg katanya sampe rela begadang buat surprise-in gue 😝 thankyou so much, love you (guys) 💜
view 29 comments
reinaldigautama makin tinggi cil
sarahnaula kampret! Awas ya lo, ga usah jemput gue lagi lo! 😡
reinaldigautama yha bocil ngambek, batal deh 18taonnya! Hah

Aku menjatuhkan diriku diatas kasur. Daripada ayah menemukan diriku menangis lagi untuk kesekian kalinya karena kamu, aku memilih mengurung diriku dikamar.

Di foto gadis itu, sedikit berbeda dengan foto yang Nada upload. Di foto ini, kamu dan Ara itu terlihat lebih dekat. Dan aku benci kenyataan kalau air mataku jatuh lagi.

Ternyata bukan Nada yang harus aku takuti, Rei. Bukan Nada, yang setidaknya sudah aku kenal.

Tapi orang asing itu. Yang bahkan baru aku tahu namanya hari ini.

Kenapa kamu jadi begini sih, Rei?

Aku meraih kertas berwarna merah mudaku beserta pulpen diatas nakas.

Don't be a liar. If you're tired with me, tell me.

Dan aku mengirimkan lagi padamu.

Tinggal satu lagi kupon permintaan ku, entah akan aku gunakan untuk apa lagi. Awalnya, aku sudah menyusun dua rencana yang akan kita lakukan menggunakan kupon ini.

1. Aku ingin pergi ke Dufan sama kamu.
2. Ajak aku keliling Bandung.

Aku merobek post it yang tertempel di lampu tidurku.

Aku capek, Rei. Sekarang kita ini apa?

CURSORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang