[43] Celebrity's Girl

113K 7.3K 54
                                    

Model NA akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan denda lima juta rupiah karena kasus pencemaran nama baik yang melibatkan artis multitalenta Emil Arka. Sebelumnya, NA diketahui telah melakukan penyebaran fitnah terhadap istri Emil Arka dengan menuduh bahwa istri Emil Arka yang berinisial M alias A adalah PSK dari prostitusi anak di bawah umur. Selain itu, kasus NA ini juga menyeret seorang dokter berinisial CP. Kasus yang mulanya hanya pencemaran nama baik, kemudian berkembang dengan terbongkarnya praktik aborsi ilegal yang dilakukan oleh Dokter CP. NA disebut-sebut pernah melakukan praktik aborsi dua tahun yang lalu atas bantuan Dokter CP. Dari situlah awal perkenalan antara NA dan Dokter CP. Hubungan mereka terus terjalin hingga menjadi sebuah affair meskipun sang dokter telah memiliki istri dan dua orang anak.

Terlepas dari semua hal tersebut, yang sangat disayangkan adalah keputusan Emil Arka yang akan rehat dari dunia keartisan. Kabarnya, Emil Arka harus mengganti biaya pembatalan kontrak hingga tiga milyar rupiah, buah dari keputusan mundur yang diambilnya. Keputusan mengejutkan yang dipilih Emil Arka tersebut dipercaya sebagai langkah awal guna memboyong keluarga kecilnya untuk hijrah ke luar negeri.

"Lagi ngapain sih? Serius banget."

Padahal tinggal satu paragraf lagi artikel yang sedang dibaca Ara, tapi mendengar pertanyaan Gamal, mau tidak mau membuat Ara buru-buru menutup aplikasi Chrome yang sebelumnya ia tekuni. Ia mendongak dan mendapati kakaknya sedang mendekat ke arahnya dengan membawa segelas susu. Ara meletakkan ponselnya di meja sebelum menerima gelas yang disodorkan Gamal.

Gamal kemudian duduk di sebelah Ara, memerhatikan adik satu-satunya itu yang sedang meminum susu hamilnya.

"Ada apaan sih di HP kamu? Serius banget tadi," celetuk Gamal setelah Ara meletakkan gelas kosongnya.

Ara pikir Gamal sudah lupa dengan pertanyaannya, ternyata si sulung kembali bertanya pada si bungsu. Sedikit ragu untuk menjawabnya, karena Ara tahu, keluarganya masih tidak suka kalau Ara mencari informasi tentang berita-berita tidak menyenangkan yang masih beredar di Indonesia. Akhirnya Ara tetap jujur juga menjawab pertanyaan Gamal.

"Aku abis baca tentang perkembangan kasus di Indo, Kak," ujar Ara menunduk, tidak berani menatap kakaknya.

Gamal mengembuskan napasnya, menahan gemas pada rasa penasaran adik tersayangnya itu. "Mulai besok kamu pake HP yang hurufnya Jepang aja deh. Kakak ajarin nanti cara telepon sama vidcall. Biar tinggal speed dial doang. Selebihnya nggak perlu." Apa yang diucapkan Gamal sepertinya sudah final, daripada Gamal ngomel lagi, Ara hanya mengiyakan saja ucapan kakaknya.

Sampai sekarang, Gamal tidak habis pikir, mengapa berita tentang keluarga kecil adiknya itu belum juga tuntas. Meski pelaku sudah tertangkap, meski Emil sudah mengundurkan diri dari dunia keartisan, meski Emil sudah tidak pernah lagi berbicara sedikit pun pada media, berita yang muncul selalu dipelintir dari kebenaran. Pernah suatu ketika, Gamal mencoba membaca salah satu artikel yang bahkan dengan beraninya menyebut Ara telah keguguran. Amit-amit deh. Kalau Ara sampai membacanya, mungkin calon ibu muda itu bisa syok. Itulah alasan mengapa Gamal melarang Ara menggunakan ponsel untuk browsing. Ponsel hanya boleh digunakan untuk telepon dan sambungan video. Selebihnya, tidak boleh.

"Oh iya, kamu nanti jadi pergi sama Ai? Fatheema ikut juga, kan?" tanya Gamal lagi.

Ah, inilah salah satu alasan mengapa Ara betah berada di Jepang. Gamal mengenalkannya pada seorang perempuan bernama Ai. Perempuan asli Jepang yang dikenalnya saat berada di perpustakaan kampus. Kebetulan Ai adalah mahasiswa tingkat satu yang usianya dua tahun di atas Ara. Kemudian Fatheema adalah penghuni apartemen yang berada tepat di bawah unitnya. Perempuan asal Mesir, usianya empat tahun di atas Ara. Beruntungnya, Ai dan Fatheema mahir berbahasa Inggris, sehingga memudahkan Ara berkomunikasi dengan mereka. Walaupun sudah beberapa bulan di Jepang, Ara masih kesulitan untuk berkomunikasi dalam bahasa negara kekaisaran tersebut.

Setelah akrab dengan Ai dan Fatheema, Ara jadi tahu, bahwa Gamal sebenarnya diam-diam tertarik pada Ai. Kebetulan Ai sedang mempelajari agama Islam dari Fatheema. Semakin klepek-klepek lah Gamal pada Ai, melihat bagaimana gigihnya perempuan cantik bermata sipit itu mempelajari dan memperdalam Islam. Pokoknya, Gamal hanya berharap semoga Ai segera mendapat hidayah. Siapa tahu mereka berjodoh.

"Ya udah, kamu jangan capek-capek ya. Nanti Kakak mau pergi sama Ahmed," ujar Gamal menyebut nama suami Fatheema. "Kalau Kakak belum pulang, kamu sama Fatheema dulu. Jangan sendirian di apartemen."

Ah, ini juga yang baru Ara ketahui. Ternyata Gamal tidak hanya kuliah di Jepang, tapi ia juga ikut membantu Ahmed yang punya usaha peternakan dan pemotongan hewan halal. Mekipun lokasinya cukup jauh dari Tokyo, tapi bisnis ini sangat menjanjikan. Mengingat bertambahnya umat muslim di Jepang, maupun turis muslim yang mencari makanan halal di sini.

"Siap, kakakku yang ganteng," sahut Ara disambut senyuman Gamal. "Tapi bawel."

Gamal langsung menarik kepala Ara dan menjepitnya di antara ketiak, membuat Ara kaget sekaligus tertawa geli. "Ohh, berani ya ngeledekin Kakak." Gemas, Gamal mengacak-acak rambut Ara.

---

Satu atau dua part lagi ya untuk CG.

---

Salam,

rul

Celebrity's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang