[41] Celebrity's Girl

105K 7.3K 28
                                    

Ara tidak mau melepaskan pelukannya pada Emil sama sekali. Besok, adalah harinya untuk berangkat ke Jepang. Jadi, sudah berjam-jam Ara memeluk Emil begitu erat. Wajah sedih lantaran enggan berpisah dari suaminya begitu jelas terlihat di wajah imut Ara.

Mereka seharian ini lebih banyak menghabiskan waktu berdua saja. Rumah sengaja dikosongkan. Gamal sudah kembali ke Jepang dua hari yang lalu. Orang tua Ara sudah di Bandung, besok pagi Ghina baru akan ke Jakarta karena dialah yang menemani Ara ke Jepang. Bi Isa pun sengaja diliburkan. Bicara tentang Bi Isa, Ara dan yang lainnya sebenarnya sudah berusaha mengajak Bi Isa untuk ikut ke Jepang, tapi Bi Isa harus menolak ajakan tersebut. Keluarga Bi Isa tidak memperbolehkan Bi Isa keluar negeri. Akhirnya, Bi Isa tetap di Jakarta, diberikan kepercayaan sepenuhnya untuk menjaga rumah Emil-Ara serta rumah keluarga Triadi.

Kembali pada Ara yang tidak mau melepaskan jangkauannya dari Emil sedikit pun. Untuk makan dan mandi pun, Ara tidak mau jauh dari Emil. Untung saja mereka sudah halal. Terserah mereka mau melakukan apa.

Hal yang sama juga dirasakan Emil. Ara tidak bertepuk sebelah tangan, karena dengan tangan terbukan Emil menerima ajakan dan pelukan Ara. Emil malah berasa bahagia dan tenang saat Ara dalam dekapannya. Ugh, jadi teringat kalau dalam waktu dua puluh empat jam ke depan mereka harus berpisah. Berpisah sementara memang, sambil Emil mengurus urusan hukum yang baru saja dimulai di Indonesia. Tidak ada kata main-main bagi mereka yang sudah membuat keluarganya berada dalam lingkaran fitnah. Emil memperkarakan mereka semua, bahkan Emil berani melawan media yang terbilang cukup besar, yang tidak mau meralat berita bohong tentang dirinya dan Ara.

"Lusa udah mulai ya sidangnya?" tanya Ara malas-malasan. Ara sedang menikmati cuddling time bersama Emil di ruang keluarga rumah mereka. Di lantai beralas karpet tebal itu terhampar bantal-bantal besar yang dijadikan sandaran. Ara sendiri dengan nyaman bersandar di dada Emil yang mendekapnya. Tangan Emil melingkari istrinya dengan protective dan ujung jarinya berhenti di lengan Ara, di sana Emil memberi sentuhan halus. Sesekali Ara balas mengelus janggut yang mulai tumbuh di sekitar dagu Emil.

"Hmm," balas Emil dengan gumamam singkat.

"Kamu nggak lama, kan? Nanti cepet-cepet nyusul aku ke Jepang?" tanya Ara lagi.

Tidak ada jawaban dari Emil, hanya pelukan yang bertambah erat dan ciuman di kening Ara yang mewakili.

"Mil," panggil Ara dengan suara teredam karena pelukan Emil.

"Hm?"

"Aku mau kamu."

Emil sempat menunggu kelanjutan kalimat Ara, barangkali masih ada tambahan seperti "... beliin nasi kuning yang deket rumah Ayah di Bandung."

Nyatanya yang Emil terima adalah ciuman Ara pada bibirnya. Lalu pipi dan rahangnya. Sudah cukup jelas bagi dirinya, bahwa tidak ada lagi perpanjangan dari kalimat Ara yang menginginkannya. Emil paham, karena dirinya juga menginginkan Ara.

Kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya. Emil dan Ara yang bahkan sudah saling merindu sebelum mereka berpisah. Melewati malam ini dengan penuh cinta dan saling memuja. Setiap detik yang dilewati mereka anggap berharga karena keduanya tahu, pernikahan adalah sesuatu yang berharga. Yang tidak lepas dari cobaan, yang harus ditempa agar semakin kuat dan kokoh.

---

"Mil," panggil Ara dengan suara parau yang masih serak. Suara Ara nyaris habis karena terus-terusan memanggil nama Emil dalam sesi penyatuan cinta mereka.

Emil mencium rambut Ara sebelum menjawab, "Ya, Sayang."

"Lagi yuk," ajak Ara polos.

Emil terkekeh lalu menarik Ara yang membelakanginya agar semakin dekat dengannya. Kepolosan dan keberanian yang melebur menjadi satu ada pada diri Ara. Sekali lagi Emil mencium rambut Ara. Jemarinya yang memeluk perut Ara menyebar, menyentuh rumah sementara calon anaknya.

 Jemarinya yang memeluk perut Ara menyebar, menyentuh rumah sementara calon anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih pengen Ayah tengok lagi ya, Nak?

"Sekali aja ya, Sayang. Besok kamu perjalanan jauh, aku nggak mau kamu kecapeakan."

---

Salam,

rul

Celebrity's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang