Tata sedang sibuk membalas komentar yang masuk di akun Instagram pribadinya. Efek ia mem-posting selfie bersama Emil luar biasa. Komentar dan like datang bertubi-tubi tanpa diundang. Belum lagi followers yang naik dengan pesat. Bahkan Tata sama sekali tidak mengenal mereka.
Komentar yang datang pun beragam. Tata tertawa saat membaca komentar Dhea yang jelas sangat iri. Dhea memang lebih fanatik ketimbang dirinya soal Emil Arka. Jadi Tata hanya membalasnya dengan ledekkan saja. Lalu, Tata juga menggeleng saat ada komentar yang mampir dengan menyatakan bahwa ia dan Emil cocok. 'Yang satu ganteng, yang satu cantik.'
Apanya yang cocok?
Tata tidak bodoh. Mana mungkin dia tega menyakiti sahabatnya sendiri? Apa mereka berpikir bahwa Tata akan begitu saja percaya pada penjelasan Emil dan diamnya Ara? Tentu saja tidak.
Melihat binar mata Emil saat memandang Ara, Tata paham sekali itu tatapan pria yang jatuh cinta dan memuja, bukan hanya sekadar kakak-adik semata. Lalu, air mata di sudut mata Ara? Tata melihatnya, Ara tampak sedih saat Emil mengatakan bahwa mereka bersaudara. Tapi Tata hanya mengiyakan saja, mereka tentu punya rahasia yang tidak boleh –belum boleh, tepatnya- diungkap. Tata menghargainya, yang jelas ia akan ada untuk Ara bila nantinya sesuatu terjadi pada sahabatnya itu.
---
Ara sudah terlelap saat Emil memasuki kamar mereka. Ara memang harus tidur cepat, besok hari terakhirnya try out di sekolah. Wajar kalau Ara sudah tidur, sekarang sudah hampir pukul sebelas malam.
Acara siang tadi sukses, albumnya sudah mulai dijual di pasaran besok pagi. Lagu-lagunya juga sudah mulai diperdengarkan di televisi dan radio hari ini. Aplikasi iTunes pun sudah menyediakan link download albumnya. Setidaknya satu target karirnya tahun ini sudah terselesaikan.
Emil mendekat ke arah Ara dan duduk di tepi ranjang mereka. Memandangi wajah istrinya yang seperti bayi ketika sedang tertidur. Membelai rambutnya yang selalu halus. Emil suka sekali menyentuh rambut Ara. Padahal, setahu Emil, Ara bukan tipe perempuan yang rajin perawatan ke salon. Kalaupun Ara berada di salon atau spa, bisa dipastikan itu ulah Kania yang memaksa minta ditemani.
"Kamu udah pulang?" Ara membuka matanya, bertanya dengan suara paraunya. Selalu seksi di telinga Emil.
"Kebangun ya, Sayang? Maaf ya," ujar Emil mencium pipi kanan Ara.
Ara menggeleng, lalu bangun untuk duduk dengan dibantu Emil. "Kamu udah makan? Mau mandi air hangat? Aku bikin teh madu ya?"
Ini yang selalu membuat Emil mencintai Ara. Perhatian Ara. Ara selalu memerhatikan keperluan dan kebutuhan Emil kapan pun dan di mana pun. Betapa beruntungnya Emil karena mempunyai istri seperti Ara.
"Kamu lanjut tidur aja deh. Aku mandi bebek aja. Aku juga udah makan malam bareng tim tadi. Kalo minum, aku ambil sendiri nanti," ucap Emil lembut tidak ingin mengganggu Putri Tidurnya.
"Oke," sahut Ara singkat.
Sekali lagi Emil mencium Ara, kali ini di kening perempuan itu. Lalu, ia melangkah ke kamar mandi.
Ara hanya diam memerhatikan Emil, lalu menghela napas berat sebelum kembali menggulung tubuhnya di dalam selimut.
---
"WHAT?!"
Ara dan Tata kompak kembali menjatuhkan sendoknya saat medengar teriakan Dhea yang berada di depan mereka. Sambil melotot pada tablet-nya, mulut Dhea marah-marah tidak jelas. Bukan, bukan karena ia sedang memarahi akun instagram Tata yang memajang fotonya bersama Emil. Kalau urusan itu, Dhea sudah habis-habisan mengomel pada Tata semalam. Sampai-sampai mereka tidak belajar, dan alhasil mereka sendiri yang kesulitan saat mengerjakan soal tadi.
"Ayang Emil sama Nikita Abigail?!" Dhea masih mencak-mencak pada benda persegi di tangannya. "Gila aja! Cewek ganjeng pengidap ano* kayak gitu? Enaknya NIKITABOKIN aja ni cewek!" sungut Dhea berapi-api.
"Apaan sih Dhe?" tanya Tata penasaran. Tata sampai menunda menyuap baksonya dan merebut tablet dari tangan Dhea.
'EMIL ARKA KEPERGOK DINNER ROMANTIS BERSAMA NIKITA ABIGAIL'
Itulah tulisan yang sempat Ara baca sebelum menunduk memandangi piring batagornya dan menggigit bibirnya sendiri.
"Ini cuma gosip. Gue yakin ini cuma gosip," ucap Tata sambil menepuk bahu Ara seolah menenangkan sahabatnya itu.
---
*) Ano (Anoreksia) adalah gejala penolakan terhadap makanan karena ingin mempertahankan berat badan dan rasa takut berlebihan jika terdapat kenaikan berat badan.
---
Salam,
rul
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity's Girl
RomantizmAra hanyalah seorang gadis biasa-biasa saja. Usianya baru 17 tahun. Pelajar, dan punya dua sahabat yang sangat populer di sekolah. Yang mereka tidak tahu adalah bahwa Ara sudah bersuami. Emil selalu dielu-elukan kemana pun langkahnya berpijak. Seora...