[32] Celebrity's Girl

125K 8.5K 99
                                    

"Mama rasa kamu harus cepat ambil keputusan," ujar Gendis pada putra satu-satunya itu. "Kalau Ara tetap sekolah, bayi kalian bisa terancam. Hari ini bola basket, besok apalagi?"

Emil mengusap wajahnya kasar. Ini sudah lewat tengah malam. Emil baru saja sampai setelah menyelesaikan syutingnya. Ia tidak pulang ke rumahnya, melainkan ke rumah orang tuanya karena Ara sedang berada di sana. Sampai di rumah, Emil bertemu dengan ibunya yang kebetulan baru saja selesai salat sunnah malam. Gendis meminta Emil untuk bicara dengannya setelah melihat keadaan Ara. Emil pun mengiyakan dan menengok istri tercintanya yang ternyata sedang terlelap. Jadilah Emil menemui wanita yang sudah melahirkannya.

"Ma, Ara suka banget belajar dan sekolah ..."

"Mama tau. Mama juga senang punya menantu pintar dan suka belajar seperti Ara, tapi kalau dibiarkan terus, mau bagaimana nantinya kondisi Ara? Ini yang kedua kalinya lho," Gendis menigngatkan.

Kali ini Emil mengusak rambutnya. Kala itu, Emil sudah membuat kesepakatan agar Ara bisa menyelesaikan sekolah sampai semester ini. Kalau dipercepat, apa Ara mau? Apa Ara nantinya tidak sedih?

"Terus, kamu kena gosip apalagi? Siapa sih perempuan itu?"

Emil langsung mengernyitkan keningnya, matanya menyipit. "Gosip? Perempuan mana, Ma?" tanya Emil tidak mengerti.

Gendis mendengus sebal. Gemas pada Emil yang malah tidak tahu apa-apa. Tidak peka. Walaupun hanya gosip, tapi kalau Ara sampai tahu kan bisa gawat juga. Ibu hamil jadi lebih sensitif, kan? "Yang katanya ciuman sama kamu."

Emil langsung bergidik. "Ih, aku mana pernah ciuman sama perempuan lain selain sama Ara, Ma. Dari jaman Emil kelas satu SMA, sampai sekarang, cuma Ara yang Emil ajak ciuman."

"Kelas satu SMA?" tanya Gendis cepat. "Astaga Emil! Kamu ini, dasar bandel. Kamu belum cukup umur, apalagi Ara. Ara masih kecil banget. Nggak nyangka kamu emang kegenitan sama Ara dari dulu." Gendis langsung saja menghujani Emil dengan cubitan di lengan dan perut Emil. Sementara Emil malah sok menghindar, padahal sama sekali tidak merasa bersalah.

---

"Pagi, calon bundanya anakku," sapa Emil begitu Ara membuka mata.

Ara mengerjapkan matanya dua kali. Melihatnya membuat Emil gemas, ia yang sedang berbaring miring dengan kepala ditopang sebelah tangan langsung menunduk dan memberi kecupan di bibir Ara.

"Jam berapa?" tanya Ara malas menanggapi tingkah genit suaminya.

"Jam lima lewat sedikit. Bangun yuk, kita salat subuh," jawab Emil sambil duduk, melihat Ara yang juga ingin bangkit, Emil segera membantunya. Sayangnya, Ara malah menepis tangannya kemudian melenggang menuju kamar mandi.

Emil hanya menghela napas. Mudah-mudahan setelah laporan dan mengadu pada Sang Raja, mereka bisa membicarakan permasalahan mereka satu per satu.

---

"Tapi beneran kan, kamu nggak cium-ciuman sama tante-tante itu?"

"Iya, Sayang. Itu cuma gosip. Nggak jelas dari mana asalnya. Berdiri berhadapan sama tante itu aja nggak pernah, apalagi sampe cium-cium." Terdengar nada jijik saat Emil mengucapkan kalimat terakhirnya.

Ara hanya manggut-manggut saja mendengar penjelasan suaminya. Sejauh ini ia memang selalu percaya apa yang diucapkan Emil. Toh, dirinya sendiri selalu berusaha jujur pada Emil. Tapi ...

"Selain aku, kamu pernah ciuman sama siapa aja?" selisik Ara dengan curiga bercampur was-was. Dalam hati, Ara menyiapkan diri kalau ternyata jawaban Emil ia pernah berciuman dengan wanita lain.

Emil terlihat berpikir. Jemarinya satu per satu terbuka, layaknya orang yang sedang menghitung. Ara jadi panik saat kelima jari kanan Emil sudah terbuka, dan bahkan jemari kirinya juga sudah terbuka semuanya. Sepuluh wanita kah? Atau lebih?

Nyatanya, dengan sepuluh jari yang terbuka, Emil malah menangkup kedua pipi Ara.

"Cuma Mutiara Ayuditha Mahisa, perempuan satu-satunya yang pernah aku cium, aku cinta. Selama-lamanya," ujar Emil sungguh-sungguh sebelum semakin mendekatkan dirinya dengan Ara.

Selanjutnya?

Tok, tok.

"Emil, ada Gifar di bawah!" panggil Gendis dari balik pintu kamar mereka.

"Ganggu banget sih ni orang," gerutu Emil.

---

Yang jadi Ara...

Yang jadi Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam,

rul

Celebrity's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang