"Silahkan." Rudy menatap menantunya dengan penuh harap sambil merentangkan lengannya pasrah. "Aku rela melakukan apapun demi menebus semua dosaku pada Tori. Mungkin, apapun yang kulakukan tidak akan bisa menebus tahun demi tahun penderitaan yang dialaminya. Aku buta dan bodoh. Buta dan dibodohi oleh cinta. Tapi jika jantungku bisa menebusnya, aku rela."
Aro tidak menyangka kalau mertuanya langsung setuju. Rudy Dharma yang ia kenal, tidak mengenal apa itu kasihan. Pria ini adalah gambaran pribadi yang licik, kasar dan keras kepala. Tapi sejak isterinya dan Cindy mengecewakannya kemudian pergi meninggalkannya, ia berubah. Apalagi setelah ia terserang stroke dan Tori lah yang mengurusnya. Rudy memang banyak berubah.
"Hanya saja jantungku pun memiliki masalah serius. Seharusnya aku sudah melakukan bypass jantung tapi aku menolak. Kau bisa memeriksanya jika kau tidak percaya." Rudy memberitahu kondisinya penuh penyesalan.
Mendesah, Aro memejamkan matanya dengan putus asa. Kesempatan besar memiliki jantung baru untuk Tori hilang dan itu membuatnya kian kalut. Hanya Rudy satu-satunya keluarga yang sanggup ia minta jantungnya. Oh, Sultan atau Erika pasti akan memberinya dengan sukarela. Tapi Tori pasti menolaknya. Dan pasti akan membenci dan meninggalkan Aro selamanya. Itu adalah satu-satunya yang Aro takutkan.
"Aku akan membuatkan janji dengan dokter untuk memerikasa anda." Aro hanya ingin memastikan perkataan mertuanya. Ia tidak pernah lagi percaya pada seorang Rudy Dharma yang pernah menghancurkannya.
Rudy mengangguk maklum kalau Aro tidak pernah akan mempercayainya. "Tapi aku bisa membantu mencarikan donor bagi Tori. Bagaimanapun masih ada keluarga Dharma yang lain. Termasuk Cindy."
Aro segera menatap Rudy dengan cepat. Penuh harap, ia mendapat sebuah peluang baru.
"Apa kau tahu isi amplop yang diberikan Tori waktu itu?." Tanya Rudy ingin tahu apakah menantunya ini tahu apa yang ada didalamnya.
"Ya." Sahut Aro mantap.
Rudy mengangguk penuh pengertian. Tentu saja Aro tahu, laki-laki ini nampak selalu begitu protektif dalam segala hal menyangkut Tori. Rasa cintanya memancar setiap Aro menatap Tori. Dan Rudy bersyukur penuh kelegaan karenanya. Tori akhirnya menemukan kebahagiaan bersama Aro.
"Aku menjadikan Cindy manusia yang manja dan egois. Aku tidak pernah tahu ia mengugurkan anak kalian hanya demi kariernya. Maaf." Rudy menatap Aro sungguh-sungguh.
Bagi Rudy, membunuh seseorang bukan jenis kejahatan yang mampu ia lakukan. Awalnya ia memang menyangkal keberadaan Tori, tapi bagaimanapun, Tori adalah putrinya dan ia mempertahankannya. Jika Tori yang tidak ia inginkan, ia pertahankan, apalagi cucu yang berasal dari putri yang sangat ia kasihi. Tentu saja akan ia perjuangkan. Tapi Cindy mengugurkannya, hal itu membuatnya kecewa sekaligus marah luar biasa.
Aro hanya bisa diam. Ia tidak merasakan apapun lagi soal itu. Ia sudah menerimanya. Lagipula ia memiliki anak-anak yang lebih dari cukup, melalui Tori, berkatnya melimpah berlipat-lipat.
"Aku juga tidak mengerti mengapa ia mau saja menjadi model Playboy seperti itu?. Lalu jadi simpanan salah satu pejabat disana!. Aku sungguh tidak tahu jalan pikiran Cindy. Bahkan isteriku memiliki kekasih simpanan, dan memberinya saham yang kuberikan pada isteriku. Kekasihnya bahkan adalah orang yang kupercayai di perusahaanku!!. Aku telah di kecewakan oleh orang-orang yang sangat kucintai lebih dari apapun. Tidak hanya reputasiku hancur tapi kepercayaanku. Saat aku menghukum mereka, mereka malah meninggalkan aku. Jadi inilah nasibku. Suami yang mengabaikan isterinya, menyiksa putrinya, dan menghancurkan hidup menantunya. Aku bahkan tidak pantas dikasihani oleh Tori."
Tanpa sadar Rudy yang lumpuh dan renta menangis. Aro menatap pria tua yang hanya bisa menyesali hidupnya. Disisa hidupnya hanya ada penyesalan.
"Sampai kapanpun bagi Tori, anda adalah ayahnya. Walau anda telah mengecewakannya, tapi ia selalu menyadari ada ikatan yang tidak akan pernah ia putus terlebih saat melihat Alex yang begitu mirip dengan anda. Ia menyadari ikatan itu tidak akan pernah lepas hingga kapanpun. Dia adalah seorang Dharma, dan anak-anak kami bagian dari anda. Jadi ... Tori berdamai dengan masa lalunya. Ia berusaha." Aro menenangkan mertuanya yang mulai emosional karena mengungkit masalahnya dengan mantan isterinya dan Cindy.
"Betul. Aku menyadarinya. Karena itu aku memberikan usaha terakhirku Aro, demi Tori." Rudy mencoba mengendalikan dirinya dan menatap Aro mantap.
"Apa maksud anda?." Aro menyipitkan mata, mewaspadai informasi yang akan Rudy sampaikan.
"Aku sudah tahu kondisi Tori dari Sultan setelah Tori melahirkan Alex. Sejak itu, aku pun berusaha mencari jantung untuknya dan selalu berkomunikasi dengannya jika ada donor dan mungkin cocok. Jadi .... aku sudah melakukan tes pada pendonor ini dan ia cocok."
"Siapa?."
"Kau tidak perlu tahu siapa." Rudy menolak memberitahu dengan tegas. "Tidak, ini bukan Cindy, isterimu pasti tidak akan mau memiliki jantung dari mantan isteri dari suaminya."
"Apa anda mengakhiri hidup orang itu?."
Rudy terkekeh dan menggeleng. "Aku jahat Aro, tapi tidak sampai mengakhiri hidup orang. Tenanglah. Dia masih kerabatku. Dia mengalami kecelakaan setahun lalu. Otaknya rusak parah dan kemungkinan hidup terlalu tipis. Keluarganya sudah menyerah dan aku sudah minta ijin agar keluarganya mendonorkan jantungnya. Mereka setuju."
Ari terdiam dan menatap mertuanya begitu lama hingga ia tidak sadar sudah meneteskan air mata. Rudy menatap Aro penuh pengertian dan menyentuh bahunya.
"Terimakasih .... " Aro mengucapkannya tulus. "Anda menyelamatkan satu-satunya orang yang sangat berarti bagiku. Aku begitu putus asa dan ... "
Aro mengurut keningnya dan mengangkat kepalanya. Bahunya gemetar hebat dan dadanya bernafas cepat seakan sedari tadi ia menahan nafasnya. Ia begitu putus asa sehingga ia memutuskan meminta hal yang mustahil bagi mertuanya dan jika isterinya tahu, maka kehidupan pernikahan mereka tidak akan pernah sama lagi. Tapi Aro hanya ingin mempertahankan Tori tetap disisinya. Apapun caranya.
"Aku melakukan apa yang seharusnya seorang ayah lakukan pada putrinya. Membuatnya bahagia" Rudy tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ME
Romance"Hubungan kita aneh dan absurd. Lo bahkan nggak suka cewek bertato, yakin mau lanjutin rencana para kakek ini?. Pernikahan ini, akan jadi neraka buat lo." "Neraka buat gue?, bagaimana dengan lo?," Aro mengangkat alisnya. Tori menyisir helai rambutny...