Part 1 ( Saat Pertama Tuhan Mempertemukan Kita )

896 26 2
                                    

Siang hari sekitar pukul 12.30, anak - anak usia SD seperti biasa sudah berkumpul di depan perumahan karyawan Pabrik Gula Jatibarang Brebes, Jawa Tengah. Sepulang sekolah mereka akan mengisi waktu dengan bermain. Mereka memilih bermain di area rumah dinas karena daya tarik tersendiri yg dimiliki rumah dinas tersebut. Wajah ganteng Romi, anak kepala pabrik begitupun wajah Rahim menarik gadis - gadis kecil di luar lingkungan rumah dinas. Sedangkan para anak lelaki kampung tsb sangat senang berdekatan dg si cantik Jodha dan si imut Ruqqaia, serta si centil Monic.

Aneka permainan mereka lakoni berganti - ganti setiap hari. Siang ini mereka sepakat utk bermain petak umpet.

"Hm pim pah alaihom gambreng."

.

"Gambreng."

.

"Gambreng."

.

Mereka sudah memulai permainan mereka dg terlebih dahulu mencari siapa yg bakal jaga pos dulu utk mencari teman - temannya.

.

"Yaaa... Galih yg jaga." Akhirnya, setelah bolak balik toast, didapatkanlah siapa yg pertama harus berjaga.

.

"Aku lagi... aku lagi..." Galih, anak kelas V SD bertubuh tambun itu mengeluh begitu tahu tangan dirinya yg berbeda dr teman - temannya, dan itu berarti dia yg berjaga.

.

"Cocok itu, Gal. Khan kamu gendut. Lebih baik tunggu pos." Ujar Monic, adik Romi.

.

"Tapi, dari pengalaman petak umpet ratusan kali. Sekali aku jaga, maka sampai selesai aku akan jaga terus." Keluhan Galih masih terus mendengung.

.

"Ga apa. Itu utk melatih tubuhmu shg bisa kurus krn harus sering beradu lari dg kami." Jodha berusaha menenangkan Galih dg mengatakan ada manfaatnya Galih sering berjaga.

.

"Kita ulang lagi yuk toastnya." Galih berusaha utk bernegosiasi.

.

"Enak aja. Udah sah tadi toastnya." Jawab Rahim meraa keberatan.

.

"Aku jadi tdk bisa dg Jodha donk." Ujar Galih beralasan.

.

"Kebetulan itu. Klo kamu ga jaga yg ada kamu selalu membuntuti kemanapun aku sembunyi." Jodha membuat pernyataan yg membuat Galih makin menderita.

.

"Khan aku cinta sama kamu, Jo." Dalam penderitaannya Galih mencoba meminta pengertian Jodha.

.

"Yaelah... ingus aja masih belepotan di pipi gembulmu, udah ngomong soal cinta kamu, Gal." Romi, anak paling gedhe yg sudah duduk di bangku kelas VII SMP ini langsung mencibir pernyataan Galih.

.

"Lagian, Jodha punya aku. Kamu sama Ratna aja. Pasangan yg pas Ratna dan Galih." Rahim yg duduk di kelas VI SD itu langsung protes dg apa yg dikatakan Galih.

.

"Ga mau. Ratna persis kerupuk kulit. Aku maunya Jodha aja, cantik, sexy, sintal, putih,..." tdk peduli dg protes dr Rahim, Galih memantapkan pilihannya pd Jodha.

.

"Halah! Kebanyakan b*c** kamu! Jaga mah jaga aja. Ayo cepat hadap tiang listrik itu." Rahim segera menyeret lengan segedhe tales bogor milik Galih itu utk menuju tiang listrik yg disepakati jadi pos penjagaan.

Akulah Cinta Yang KaucariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang