Part 18 ( Apapun untuk kamu )

408 11 1
                                    


Setelah 5 jam menunggu dalam kecemasan, Jodha akhirnya tersenyum lega saat melihat mobil Jalal memasuki halaman rumah kontrakan ini.

Gadis itu tdk sabar dg menunggu Jalal sampai di dekatnya. Dia bergegas mendekat ke arah mobil dan menyapa Jalal yg sudah membuka pintu mobil.

Kecemasan Jodha berubah menjadi panik saat sikap dan wajah Jalal terlihat dingin menyambutnya, apalagi setelah tahu bahwa Jalal baru saja dr villa milik Abul Mali.

Jodha kini tdk mampu menahan perasaannya lebih lama. Dia meminta Jalal utk memahami kesakitannya dan segera memilihnya. Namun Jalal justru meminta Jodha mengubur dalam keinginannya yg terlalu muluk – muluk tsb.

"Aku tdk akan pernah bisa berhenti berusaha utk meyakinkanmu bahwa akulah Cintamu." Ujar Jodha penuh perasaan.

"Tapi sayangnya usahamu tdk berhasil karena sebentar lagi aku akan menikah dengan cintaku yg sebenarnya, Beenazier." balas Jalal sinis.

Jeduar! Langit seketika bagai terbelah oleh kilatan begitu mendengar kalimat Jalal. Suara geledek menyambar alam, seolah seluruh penghuninya mengutuk keputusan Jalal yg akan menikahi Beenazier. Tinggal menunggu hujan turun mengguyur tubuh mungil Jodha yg tak berdaya atas ketidakadilan ini utknya. Cintanya yg tulus dan murni harus dikalahkan...

"Tidaaak!!! Tidak akan aku biarkan kamu menikah dg Beena."

"Kenapa? Apa hakmu melarangku, Cin?"

"Rangga! Kamu sudah kena pelet Beenazier. Dan pamannya itu pasti sudah memberi jampi – jampi hingga kamu menempuh jalan sesat seperti ini."

"Jalan sesat? Siapa yg menempuh jalan sesat? Pelet? Siapa yg memeletku? Dan siapa juga yg memanteraku? Bukan Beena, bukan Om Mali. Tapi kamu. Kamu Cinta. Kamu yg selama ini justru mengguna – gunaiku shg aku selalu diganggu oleh bayanganmu."

"Aku?"

"Ya. Kamu, Cin."




Flashback on



Beenazier yg menggandeng Jalal sudah sampai di taman belakang villa milik Abul Mali. Perempuan itu hendak melakukan pendekatan lain pd Jalal setelah mantera Abul Mali tdk berguna sama sekali krn konsentrasi Jalal selalu teralihkan oleh tingkah sosok Jodha cilik. Beenazier harus ganti strategi jk masih ingin memanfaatkan Jalal utk menutupi gerakannya sbg mucikari di lingkungan kampus dg cara terus menjaga hubungannya dg Jalal yg akhir – akhir ini direcoki Jodha.

"Jalal... hiks... hiks..." Beenazier menangis terisak – isak. Membuat Jalal bingung kenapa tiba – tiba kekasihnya menangis,padahal tadi biasa saja. Sosok Jodha cilik mencibir tangisan Beenazier tsb.

"Kenapa kamu menangis?"

"Aku tahu klo aku bukan wanita yg sempurna. Aku tdk pantas utkmu."

"Siapa yg bilang?"

"Banyak orang. Terutama Cinta, adik kesayanganmu itu." Jalal melirik ke Jodha cilik yg memberi isyarat bahwa dia tdk tahu apa – apa. Jalal tdk peduli dan memilih menggenggam tangan Beenazier.

"Beena. Aku minta kamu bersabar menghadapinya. Dia memang nakal, tapi sesungguhnya dia baik. Mungkin dia hanya mengujimu sebelum dia benar – benar menerimamu sbg kakak iparnya." Pinta Jalal.

"Aku sudah coba utk bersabar. Aku terus mengalah. Aku bahkan harus menahan rasa sakitku setiap dia mencemooh, menghina, bahkan melecehkanku." Wajah Beenazier terlihat memilukan.

Akulah Cinta Yang KaucariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang