warning : 17 ++
.
Sore ini di depan rumah Bhairam, Leela yg semakin penasaran mengejar Jalal harus menyaksikan fakta mengejutkan yg membuatnya terkapar dalam kekalahan. Sepasang matanya melihat bagaimana Jalal mengecup sayang pipi gadis kecil usia SD bernama Jodha.
.
"Katakan pd Kak Leela klo aku ini istrimu, Om." Jodha dg percaya dirinya meminta Jalal melakukan apa yg ia perintahkan setelah mendapatkan kecupan dari remaja pria usia SMA tsb.
.
"Kamu ternyata phaedhofil, Jalal. Masa' kamu akan menikahi anak ingusan ini." Belum sempat Jalal bersikap, Leela keburu menghardik Jalal.
.
"Kak Leela jangan salah. Om Rangga akan menikahiku 10 tahun lagi saat aku bukan lagi anak ingusan tapi perawat teladan yg cantik jelita. Iya khan? Om Rangga sudah janji lho." Jodha tdk gentar. Gadis kecil itu mengeluarkan pernyataan yg membuat Leela semakin kalah. Beralih Jodha bertanya pd Jalal yg masih memeluknya.
.
"Iya. Aku janji." Jawab Jalal sambil mengecup kembali pipi Jodha yg membuat Leela semakin terkapar dalam kekalahan telaknya.
.
Perbincangan yg sungguh tidak masuk akal itu sangat mengasyikkan shg mereka berlima tdk sadar klo Budi dan Bhairam sudah berdiri di dekat mereka sepulang kantor.
.
"Apa - apaan ini?" tanya Budi geram melihat Jalal menciumi putrinya yg masih ingusan. Segera Budi mendekati Jodha.
.
"Jodha, ayo pulang! Dan kamu anak muda, jangan memanfaatkan putriku!" ucap Budi sambil menarik tangan putrinya utk berdiri dan terlepas dr dekapan Jalal.
.
Mendengar hardikan Budi pada Jalal, Leela kembali pada kepercayaan dirinya utk terus mengejar Jalal. Sementara Jalal dengan wajah bersalahnya pasrah diomeli oleh Budi.
.
"Kamu pikir aku tidak tahu klo kamu hanya memanfaatkan Jodha? Jadi lelaki yg gentle donk. Kamu hanya ingin menghindari perempuan ini khan? Dengan tdk berperasaan kamu menggunakan putriku utk jadi tameng bagimu! Kamu kira klo Jodha masih anak - anak, dia tdk punya perasaan? Apa kelak kamu sanggup memenuhi janjimu yg dengan sembrono kamu ucapkan tanpa perhitungan apapun?" Budi meneruskan semprotan kemarahannya pd Jalal.
.
"Kak, aku..." Jalal mencoba utk menyela namun Budi tdk membiarkannya.
.
"Haaah! Ini yg terakhir aku lihat dan dengar kamu mengucapkan janji omong kosong itu. Aku tidak mau putriku akan terjatuh semakin jauh ke dalam jurang kesembronoan lisanmu." Budi tdk peduli sekitar. Lelaki itu terus memaki - maki Jalal sementara ketiga bocah, yaitu Jodha, Ruqqaia, dan Rahim hanya melongo melihat wajah geram Budi.
.
"Tapi, Cinta yg selalu memulai membahas ttg pernikahan dan istri, Kak..." Jalal berusaha membela dirinya.
.
"Anakku masih polos. Dia bocah yg lugu. Dan kamu yg sudah menuliskan pembahasan itu di otak naifnya. Jadi kamu yg salah bukan Jodha. Kamu yg telah mengajarkan hal yg tidak - tidak." Terang saja Budi tdk terima dan kembali memarahi Jalal.
.
"Sampai di usia dewasanya nanti putriku merengek - rengek mengingat janji palsumu itu... akan aku cari kamu sampai ke ujung dunia manapun utk bertanggung jawab!" ancam Budi pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Cinta Yang Kaucari
FanfictionKabut cinta masih menghalangi pandanganmu. Tapi yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah salah menentukan takdir-Nya. Yang bisa kulakukan hanyalah bersabar menunggu saat kau sadar bahwa akulah cinta yang kaucari itu...