Part 19 ( Puncak perjuanganku )

709 15 2
                                    


warning : 21 +


Hari minggu ini adalah hari pernikahan Jalal dg Beenazier. Jalal dan keluarganya sudah siap sedia di depan penghulu tapi tdk dg Beenazier, sang mempelai wanita bersama pamannya, Abul Mali.

Ditengah waktu menunggunya mereka, justru datang 2 orang yg menghadirkan kejutan demi kejutan. Yg pertama adl Dennish. Dokter muda berparas tampan blasteran Indonesia – Jerman itu datang ke masjid ini untuk menghadiri akad nikah Beenazier yg adl adiknya. Baik Dennish maupun Jalal sekeluarga sangat tdk menyangka akan fakta tsb.

Orang kedua yg membuat kaget adl Jodha. Gadis itu datang dg mengenakan kebaya pengantin warna putih lengkap dg rangkaian melatinya.

Sepanjang waktu Jodha terus meyakinkan Jalal klo Beenazier tdk mungkin datang krn Beenazier tdk pernah serius bahkan hanya mempermainkan Jalal. Jalal diam saja, mengacuhkan Jodha meski batinnya sebenarnya juga mengiyakan pandangan Jodha.

Sang petugas pencatat nikah dr KUA sudah berkali – kali mengingatkan pd Jalal ttg keterlambatan sang mempelai wanita. Jalal masih terus minta tenggang waktu, sampai akhirnya toleransi yg diberikan dr pihak petugas KUA sudah tak bisa lagi mereka perpanjang.

Jodha mengajukan dirinya pd Jalal sbg pengganti mempelai wanita. Jalal ragu, krn itu berarti dia hanya memanfaatkan Jodha, tapi Jodha meyakinkan Jalal bahwa dirinya ikhlas.

Akhirnya, setelah Jalal menerima penawaran dr Jodha dan Jodha meminta saran akan menjadi mempelai wanita, serta bertanya mengenai penggunaan wali hakim, Jalal dan Jodha beringsut ke dekat keluarga Jalal berada utk meminta ijin dan restu. Dennish menatap curiga gerakan keduanya.

"Kak Salima... Kak Bhairam... Kakak tahu sendiri klo Beena tdk kunjung tiba." Jalal mulai menuturkan maksudnya dg menjelaskan kondisi yg ada.

"Penghulu sudah menunggu sangat lama, begitupun tamu undangan." Jalal melanjutkan penuturannya.

"Klo pernikahan ini gagal kita akan malu." Ungkap Jalal. Dennish mulai curiga.

"Lantas?" tanya Salima pd sang adik.

"Pernikahan akan tetap berlangsung, tapi aku akan menikah dengan Cinta bukan Beena."

"Apa???" Dennish memekik histeris.

Dia masih sadar lingkungan, klo berteriak, pasti akan membuat heboh para tamu undangan.

"Kenapa kamu harus histeris, Den? Bukan kamu yg dimintai ijin dan restu, tapi Tante Salima dan Om Bhairam." Jodha mengajukan protesnya pd Dennish.

"Jelas aku menentang niat gila kalian ini! Aku kakaknya Beena. Hati kakak mana yg tdk sakit melihat adiknya diperlakukan seperti ini? Mana sisi hati Kak Jalal yg selama ini menjadi kekasih Beena? Harusnya Kak Jalal mengkhawatirkan keadaan Beena yg tdk kunjung datang. Bagaimana klo terjadi hal buruk dg Beena dan paman. Kak Jalal bukannya prihatin malah ingin menikahi perempuan lain. Dasar lelaki tdk bertanggung jawab!" Dennish balik mengajukan protes bahkan makian dan umpatannya keluar tak terkendali pd Jalal.

"Dennish!" Jodha membentak Dennish krn tdk terima lelaki itu memaki Jalal.

"Aku saja, Cin." Jalal dg tenang meminta Jodha utk tdk melanjutkan kemarahannya pd Dennish.

"Dennish, aku terima kamu mencaci maki aku. Silahkan. Itu hakmu. Dan hakku adl menjawab keberatanmu." Dg hati – hati Jalal mulai memberi pengertian pd Dennish.

"Pernikahan ini hanya sandiwara, utk menutupi malu keluargaku klo acara harus berakhir tanpa ada akad nikah yg terjadi." Ucap Jalal.

"Aku memang ditakdirkan utk selalu kamu manfaatkan, Rangga..." ucapan Jalal membuat hati Jodha teriris perih.

Akulah Cinta Yang KaucariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang