Senja yg sangat cerah menaungi kehadiran Budi dan Wati di Desa Tanjung Menang, Prabumulih, Sumatera Selatan yg tengah mengejar bayang putri cantik mereka yg terpisah selama 10 tahun ini krn keadaan mereka pasca kecelakaan kapal 10 tahun silam. Senyum ceria terkembang di bibir keduanya ketika melihat uwaknya Jodha berada di barisan para petani karet yg akan membawa hasil deresan mereka ke pengepul. Budi dan Wati sudah melihat bayang putrinya tergambar jelas ketika melihat lelaki setengah baya tsb.
Wati segera berlari mendekati sang kakak yg masih berdiri terkunci di tempatnya krn belum mempercayai penglihatannya. Sungguh sebuah mimpi yg tdk berani ia harapkan lagi terwujud nyata setelah 10 tahun menunggu. Nyatanya? Adik dan adik iparnya yg sudah lama menghilang itu telah muncul di hadapannya.
Begitu selesai bertanya kabar, Wati tak ingin membuang waktu utk menanyakan perihal putri satu – satunya yg masih kecil waktu mereka berpisah dulu. Betapa bahagia dan bangganya mendengar dr mulut sang kakak klo Jodha kini telah menjadi seorang perawat seperti cita – citanya bahkan menjadi perawat teladan sesuai angan masa bocahnya dulu. Uwaknya Jodha sampai terlupa kondisi Jodha yg menghilang selama 2 tahun ini saking senangnya menceritakan karir dan pencapaian keponakannya tsb.
Sampai kemudian Wati bertanya keberadaan Jodha, sang kakak bingung akan menjawab apa. Lelaki itu memilih utk membiarkan suaminya Jodha yg menjawab segala tanya Wati dan Budi.
Uwaknya Jodha mengulurkan ponselnya pd sang adik, Wati, setelah menemukan 1 nomor ponsel suaminya Jodha dr daftar phonebooknya. Betapa terkejutnya Wati begitu membaca nama di layar ponsel kakaknya tsb yg tertera nama 'Jalal'. Benar memang nama Jalal sangat banyak, tapi... hati kecilnya mengatakan bahwa Jalal adiknya Salima, Jalal Om Rangganya sang putri itulah yg menjadi suami Jodha. Wati yakin sekali akan hal tsb. Sangat yakin.
"Jalal? Suami Jodha adalah Jalal, Kak?" tanya Wati pd kakaknya.
"Ya." Jawab sang kakak.
"Mas, ini sungguh sebuah keajaiban. Keajaiban cinta yg Tuhan ciptakan utk Jalal dan Jodha." wajah Wati yg berbinar ceria kini menghadap Budi mencari dukungan suaminya akan pandangannya.
"Tapi belum pasti juga menantu kita adl Jalal yg itu." Budi malah meredupkan keceriaan istrinya tsb.
"Klo aku sangat yakin, Mas. Putri kita adl gadis yg teguh pendiriannya. Tdk mudah baginya menerima yg lain. Seberat apapun pasti dia berjuang utk mendapatkan apa yg ia inginkan." Wati yg tdk kalah keras kepala dibanding putrinya itu masih bertahan dg keyakinannya.
"Coba Mas Budi pikir. Putri kita menikah di usia muda belia, tdk mungkin dia akan semudah itu utk memutuskan menikah muda klo tdk dg lelaki yg benar – benar ia inginkan." Wati mengajukan analisanya utk meyakinkan Budi.
"Apa kalian mengenal Jalal sebelumnya?" mendengar perdebatan kedua adiknya, uwaknya Jodha itu berusaha menyela krn heran ternyata Wati dan Budi seperti familiar dg suami putri mereka. Wati yg sesaat fokus menatap suaminya kini menghadap kakaknya kembali.
"Sebelum aku jawab pertanyaan Kakak, apa Jalal itu nama lengkapnya ada unsur Rangganya?" tanya Wati pd sang kakak.
"Aku... tdk terlalu paham. Hanya saja waktu Jodha wisuda, dosennya menebak Jalal sbg Om Rangganya Jodha dan Jodha memang mengiyakan." Dg sedikit ragu sang kakak memberikan jawabannya.
"Nah!" Wati girang mendengar jawaban sang kakak.
"Berarti benar dugaanku, Mas." Ujar Wati yg kembali menatap suaminya.
"Aku belum yakin, Dik." Jawab Budi.
"Ck!" jawaban Budi membuat Wati berdecak geram dan kesal. Kembali Wati menatap kakaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Cinta Yang Kaucari
FanfictionKabut cinta masih menghalangi pandanganmu. Tapi yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah salah menentukan takdir-Nya. Yang bisa kulakukan hanyalah bersabar menunggu saat kau sadar bahwa akulah cinta yang kaucari itu...