Part 16 ( Lebih bersemangat )

455 12 1
                                    


Pagi begitu cerah meski hawa masih terasa sangat dingin. Embun – embun masih menggantung di ujung daun menunggu sinar mentari yg akan menguapkannya.

Jodha sudah menggerakkan tubuhnya utk berkeliling ke sekitar rumah dilanjutkan menuju taman kota utk berkumpul dg banyak warga yg jalan pagi atau berjogging.

Cukup membuat jantungnya menghirup banyak oksigen yg akan menyehatkannya, dengan mengingat jalan – jalan yg ia lalui tadi Jodha pulang ke rumah kontrakan Jalal. Berhubung Salima cuti seminggu, Jodha masih punya banyak waktu di rumah kontrakan tsb.

Rumah kontrakan sudah nampak di penglihatan Jodha. Matanya berbinar, bibirnya tersenyum. Kecerdasannya membuat Jodha tdk kesulitan mengingat jalan pulang shg ia tdk tersesat. Sesosok lelaki di balik pagar rumahnya juga tersenyum melihat senyum menawan Jodha. Lelaki itu memutuskan utk menampakkan diri di hadapan Jodha. Jodha agak menggeragap melihat kehadiran lelaki itu.

 Jodha agak menggeragap melihat kehadiran lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu baru di sini?" sapa lelaki itu pd Jodha.

"Iya. Tapi aku hanya tinggal di sini sementara sebelum mendapatkan tempat kost." Jawab Jodha.

"Boleh kita kenalan?" tanya lelaki itu kembali dg mengajukan permohonan.

"Boleh saja." Jawab Jodha dg senyum tersungging kembali.

"Namaku Jodha. Kamu?" ucap Jodha sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Agung." Jawab lelaki itu yg ternyata bernama Agung, menyambut uluran tangan Jodha.

"Memangnya Pak Jalal siapamu, Jo?" tanya Agung yg memang kenal dekat dg Jalal yg mendiami rumah tsb selama lebih dr 3 tahun.

"Calon suamiku." Jawab Jodha mantab.

"Calon suami?" rona wajah Agung tampak kecewa.

"He-em. Kenapa, Gung?"

"Sedikit kecewa saja. Aku pikir dia kakakmu, jadi aku bisa mendekatimu."

"Sayang sekali ya. Aku memang sudah jadi calon istri Om Rangga sejak masih berusia 10 tahun. Tinggal menunggu waktu sebentar lagi utk kami menikah."

"Katanya calon istri Pak Jalal, kenapa kamu bilang akan menikah dengan Pak Rangga?"

"Nama lengkapnya Rangga Jalal Agustian. Klo semua orang memang memanggilnya Jalal, seperti kemauannya. Khusus utkku, dia meminta aku memanggilnya Rangga."

"Ooo... dia benar – benar mengistimewakanmu."

"Pasti donk. Khan aku calon istrinya." Jodha semakin bahagia setiap mengingat bgmn Jalal sangat mengistimewakannya.

"Kamu kerja atau masih kuliah, Gung?" tanya Jodha kali ini.

"Aku kerja serabutan, Jo."

"Tidak apa – apa. Biarpun serabutan kamu sudah menunjukkan tanggung jawab sbg seorang lelaki dg memiliki pekerjaan." Jodha justru memuji pribadi Agung.

Akulah Cinta Yang KaucariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang