Pagi ini Jalal sudah khusyuk di depan televisi, di rumah tabonnya di Jogja. Serius dia menatap layar kaca 29 inche tsb.
"Selamat pagi, kabar hari ini selain kami isi dengan keberhasilan Tim Thomas Indonesia meraih gelar kehormatan kembali serta kasus korupsi yg melibatkan pejabat lingkungan departemen agama juga akan kami sajikan kelanjutan berita musibah kapal feri di selat sunda kemarin petang." Sapa sang pembawa acara berita di televisi.
Jalal menegakkan tubuhnya demi mendengar sebuah berita kecelakaan kapal yg terjadi sore kemarin dan baru sekarang ia ketahui.
"Setelah puasa gelar dalam kurun waktu yg cukup lama, akhirnya para pahlawan berraket kembali membawa gelar prestisius badminton beregu kelompok putra. Meskipun sukses tdk diikuti oleh tim uber yg harus puas mendapatkan perunggu saja, keberhasilan Tim Thomas cukup menghapus dahaga gelar negara kita di kancah bulu tangkis bergengsi Internasional." Pembawa berita itu memulai beritanya. Jalal masih serius menunggu berita yg dinantinya.
"Om, pindah donk. Sebentar lagi Spongebob mulai lho." Tiba - tiba Ruqqaia tanpa peringatan langsung menyerang pamannya tsb dg kebawelannya.
"Kamu sudah remaja, Ruq. Masa' tontonannya masih film kartun." Jawab Jalal tanpa mengalihkan perhatiannya dr layar televisi.
"Biarin. Emangnya aku harus nonton berita politik gitu. Males banget." Ucap Ruqqaia menanggapi cibiran pamannya.
"Kementrian Agama kembali harus tercoreng kekhultusannya dengan masalah korupsi pengadaan buku di lingkungan sekolah. Kasus memalukan ini melibatkan beberapa tokoh dari partai politik yg notabene berprinsip dasar agama. Mau tidak mau, permasalahan ini menggoyang partai tersebut yg akan bertarung di pesta demokrasi tahun depan." Berita di televisi masih terus dibacakan. Jalal tetap serius mengikuti meskipun malas dg topik yg sedang disajikan.
"Tuh khan, Om. Hanya berita seperti itu isinya. Pindah donk..." Ruqqaia kembali merengek - rengek.
"Sebentar." Jalal mulai kesal mendengar rengekan Ruqqaia.
"Beralih kita ke informasi mengenai tragedi terbaliknya kapal feri di perairan selat sunda kemarin petang." Ini berita yg Jalal tunggu. Ia pasang kedua telinga dan kedua matanya mengikuti berita tsb.
"Udah jam 6, Om." Ruqqaia yg berulang kali menatap jam di dinding kini mulai ngoceh lagi. Jalal diam tak peduli.
"Keburu habis, Om."
"Aduh, Ruq... bisa ga sich kamu tutup mulutmu itu? Cerewet banget. Om mau dengar beritanya." Kali ini Jalal harus memarahi Ruqqaia yg super berisik
"Berita seperti itu sering diulang - ulang, Om. Di stasiun tv lain pasti juga ditayangin nanti." Ujar Ruqqaia sambil meraih remote dr atas meja krn sudah tdk sabar. Jalal yg serius mengikuti berita tdk melihat apa yg keponakannya lakukan.
Tiba - tiba Jalal melihat sosok Jodha yang berjalan perlahan dirangkul uwaknya. Tidak salah yg Jalal lihat. Meskipun hanya punggungnya yg kelihatan itu benar Jodha yg Jalal lihat.
"Cin..." gumaman Jalal menyebut nama Jodha terputus ketika...
Klik. Dengan tanpa dosa, Ruqqaia yg sudah menguasai remote tv, kini sudah mengubah channel ke stasiun tv yg ia inginkan yg menayangkan spongebob.
"Ruq! Kenapa dipindah?" sontak Jalal murka menghadapi kelakuan Ruqqaia. Apalagi ia tadi seperti melihat Jodha yg ia rindukan.
"Aku mau nonton spongebob, Om." Jawab Ruqqaia tak memahami kedongkolan pamannya.
"Balikin ke channel tadi." Perintah Jalal.
"Ga mau."
"Ruq, Om mohon... Om tadi lihat Cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Cinta Yang Kaucari
FanfictionKabut cinta masih menghalangi pandanganmu. Tapi yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah salah menentukan takdir-Nya. Yang bisa kulakukan hanyalah bersabar menunggu saat kau sadar bahwa akulah cinta yang kaucari itu...