Part 32 ( Bahagia bersama keluargamu )

581 12 2
                                    


Pagi yg masih sepi dimana anak sekolah dan karyawan belum satupun terlihat melangkah ke tempat aktifitas.

Begitupun di rumah tabon, Jogokaryan, Krapyak, Yogyakarta. Rahim dan Ruqqaia masih sibuk di dalam sebelum berangkat ke kantor dan kampusnya.

Mbok Minah yg sudah selesai memasak, tinggal dinikmati saja oleh kedua anak Bhairam – Salima itu, kini berkutat di halaman depan utk membersihkannya dr sampah – sampah yg bertebaran.

Mbok Minah yg sudah selesai memasak, tinggal dinikmati saja oleh kedua anak Bhairam – Salima itu, kini berkutat di halaman depan utk membersihkannya dr sampah – sampah yg bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah keasyikannya menyapu halaman dg sapu lidi bergagang panjang, 2 orang bocah 1,5 th berjalan dlm diam mendekati Mbok Minah yg belum menyadari kehadiran keduanya. Mereka adl Hassan dan Hussein yg diperintah bapak ibunya utk mengejutkan Mbok Minah, sementara Jalal dan Jodha masih bersembunyi di balik perdu.

"Assalamu'alaikum." Sapa Hassan yg membuat Mbok Minah menghentikan kerjanya kemudian menoleh ke belakang.

Kedua mata rabun Mbok Minah mencoba meyakinkan pandangannya akan kemunculan 2 bocah tsb.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Mbok Minah lirih krn batinnya masih sibuk menelisik 2 bocah kembar itu.

"Mbah Uti..." panggil Hussein dg nada manjanya.

Mbok Minah semakin heran krn sapaan akrab bocah – bocah tsb. Sementara kedua orang tua sang bocah terkikik menyaksikan adegan – demi adegan di persembunyiannya dr balik perdu.

"Iya. Siapa kalian?" tanya Mbok Minah.

"Aku Hassan. Ini adikku." Jawab Hassan sambil menyentuh dadanya sendiri kemudian menudingkan telunjuknya ke arah Hussein.

"Ucen." Hussein menyambung singkat jawaban saudaranya utk memperkenalkan diri.

"Hassan dan Ucen?" tanya Mbok Minah kembali meyakinkan pendengarannya.

"Ucen!" bentak Hussein krn tdk terima Mbok Minah menyebutnya Ucen.

Dasar bocah. Dia sendiri menyebut dirinya 'Ucen' krn masih cadel tapi orang lain tdk boleh menyebutnya 'Ucen' melainkan 'Hussein' atau penggalannya, 'Sein'.

"Iya. Ucen. Simbah tdk salah khan?" Mbok Minah tentu saja bingung krn merasa tdk salah sebut.

"Hussein namanya, Mbah..." untungnya Hassan yg fasih bicara di usia yg sangat belia menjelaskannya pd Mbok Minah.

"Ooo... Hussein... Hassan..."

Hassan dan Hussein mengangguk bersamaan begitu Mbok Minah paham dan menyebut nama keduanya dg benar.

"Kalian anak siapa?" kembali Mbok Minah mengajukan tanya.

"Papak ama Ibuk." Jawab Hussein dg bibirnya yg mengerucut bikin gemas siapapun yg melihat.

"Namanya?"

"Rangga dan Cinta." Kali ini Hassan yg menjawab. Mendengar 2 nama itu perasaan Mbok Minah sudah membuncahkan bahagia.

Akulah Cinta Yang KaucariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang