Part 2 ( Om Ranggaku Sayang )

695 16 1
                                    


Setelah pencarian thd Jodha membuahkan hasil, kini dua keluarga itu berada di rumah Bhairam - Salima. Budi - Wati, Salima - Bhairam, dan Rahim serta Ruqqaia belum juga membuka suara dan tetap diam memandangi Jodha yg sedang merawat luka memar Jalal atas pukulan yg diberikan Budi tadi di Remise.

.

"Maafkan Papaku ya, Rangga. Wajah gantengmu jadi berantakan seperti ini." Ucap Jodha sambil terus membersihkan wajah Jalal memakai NaCl dg telaten.

.

"Ruq, aku minta kamu siapkan gel heparin. Habis aku bersihkan lukanya, biar luka memarnya lekas sembuh aku oleskan obat itu." Beralih kini Jodha memerintah Ruqqaia. Gadis kecil kelas 3 SD itu menurut saja akan perintah Jodha.

.

"Lukaku tdk terlalu parah, Cin. Kamu jangan khawatir berlebihan seperti itu." Jalal mencoba utk menghentikan perawatan Jodha krn menurutnya luka di wajahnya tdk serius.

.

"Bukan seperti itu, Rangga. Yang pukul kamu khan papaku, jadi aku harus tanggung jawab merawatmu. Apalagi aku perawat yg bertanggung jawab." Jawab Jodha berdalih.

.

"Tapi benar yg dikatakan Om Jalal, Jo. Kamu jangan berlebihan seperti itu. Dia bisa mengurus sendiri lukanya." Rahim yg tdk suka akan perlakuan Jodha pd pamannya mencoba mendukung Jalal agar Jodha menghentikan perawatannya.

.

"Bilang aja kamu dengki, Him." Cibir Jodha pada Rahim.

.

"Hihiii... sabar, Him. Mengalahlah dengan pamanmu sendiri." Bhairam malah ikut - ikutan mencibir putranya shg Rahim terpaksa diam cemberut saja.

.

"Bukan seperti itu, Om. Rahim memang sering seperti itu. Klo aku dekat dg lelaki manapun pasti tdk boleh sama Rahim." Jodha memberi penjelasan pd Bhairam ttg bagaimana Rahim pdnya.

.

"Karena aku adalah pelindungmu, Jo." Rahim seketika mengemukakan alasan sikapnya thd Jodha.

.

"Ini, Jo. Apa perlu aku bantu utk mengoleskan obatnya ke wajah Om Jalal?" belum sempat Jodha menanggapi pernyataan Rahim, Ruqqaia datang dg membawa obat yg diminta Jodha dan menawarkan bantuannya.

.

"Eh, tidak perlu, Ruq. Ini sudah menjadi tugasku sebagai perawat." Jodha segera menolak penawaran bantuan dr Ruqqaia tadi.

.

Jodha dengan rapi membuang kapas yg digunakan utk mengoleskan NaCl di wajah Jalal kemudian beralih mengambil obat yg diulurkan Ruqqaia tadi dan telunjuk mungilnya mengoleskan obat itu di luka - luka yg ada.

.

Hampir semua yg ada di ruang tamu itu melihat dengan kagum, betapa Jodha sudah luwes menjalani perannya sbg perawat meskipun masih kecil. Tapi tdk dg Rahim dan Budi. Rahim iri krn Jodha lebih perhatian pd pamannya dibanding pada dirinya. Sedangkan Budi masih penasaran apa yg dilakukan Jalal pd anaknya tadi sepanjang siang hingga malam di lokomotif yg jarang dilewati orang - orang.

.

.

.

"Pasienmu sudah kamu obati. Sekarang ayo kita pulang, Jo." Selesai Jodha mengobati Jalal, Wati segera mengajak putrinya.

Akulah Cinta Yang KaucariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang