warning : 21 +
Di depan kantor LSM cabang Jogja, Jodha berdiri seorang diri menyandar sebuah bibir sumur. Setelah tadi pagi mengajukan ijin dr atasannya di rumah sakit kampus dan pihak rumah sakit menyambut baik niatnya berangkat ke daerah konflik yg memang membutuhkan tenaga medis seperti dirinya, disinilah Jodha berada menunggu keberangkatan rombongannya.
Perawat muda belia nan cantik jelita itu tengah merenungi keputusannya. Wajah Mbok Minah yg memohon pdnya agar mengurungkan niatnya pergi terus melintas, bergantian dg wajah Jalal saat pertama kali mereka dipertemukan kembali di RSJ. Ghrasia. Jalal yg begitu lemah dan tak berdaya krn memendam rindu mendalam pdnya hingga sakit jiwa sangat mengganggu pikirannya. Jodha bimbang, akankah ia melanjutkan langkah dalam rangka menjauh dr hidup suaminya. Rasanya tak tega membayangkan apa yg terjadi pd Jalal setelah kepergiannya.
"Aku ke tempatmu dan menggaulimu... itu karena memang kamu ditakdirkan utk selalu aku manfaatkan, Cin."
Kalimat yg Jalal bisikkan di telinganya tadi pagi itu terus menggema dan menyentak kalbunya. Rasanya sakit. Semakin sakit ketika kalimat itu kembali bergaung dalam ingatannya.
Apakah ia terlahir hanya utk dimanfaatkan? Tdk adakah sedikit penghargaan utk pengabdian cintanya selama ini?
.
.
.
Sering kudengar
suara – suara
berbisik
menyalahkan diriku
Bila aku
jadi pasanganmu
pasti merana
.
.
.
Dunia kembali mencibir Jodha, bahwa inilah konsekuensi yg harus ia tanggung ketika ia memaksakan diri mendapatkan Jalal. Dunia bukannya mengasihaninya krn telah disakiti Jalal, namun sebaliknya malah menyalahkannya. Dan Jodha tdk mau disalahkan.
Jodha merasa benar, nyatanya ia telah mendapatkan pengakuan cinta dr Jalal, tapi kenapa bahagia tak kunjung mendatanginya?
Pernyataan cinta Jalal di awal pernikahan mereka Jodha yakini adl kekuatan yg Jodha pegang saat badai menghantam rumah tangganya. Sayangnya, luka ini teramat parah hingga Jodha harus terkapar pasrah dalam kata menyerah. Hingga akhirnya Jodha memutuskan utk berpisah, meninggalkankan Jalal demi memberi ruang benak Jalal menemukan makna Jodha yg sesungguhnya.
Dalam keyakinannya akan takdir dan ketetapan Tuhan, Jodha masih punya harapan indah di ujung makna perpisahan ini. Mudah – mudahan Jalal menyadari arti dirinya bagi sang suami, yg tdk akan dapat digantikan perannya oleh wanita manapun juga.
.
Agung yg sudah selesai mengurusi administrasi sebelum keberangkatan mereka ke daerah konflik, kini mendekati Jodha yg masih betah terdiam.
"Kamu yakin akan ikut aku, Jo?" tanya Agung begitu sudah di hadapan Jodha.
Jodha mengerjapkan matanya utk mengenyahkan bayangan Jalal yg terus mengganggunya. Ia tatap wajah Agung.
"Ya. Aku punya 2 misi penting. Pertama adl kewajibanku sebagai tenaga medis dan juga kemanusiaan." Jawab Jodha mantap.
"Misi lainnya?" tanya Agung menyelidik.
"Menumbuhsuburkan tunas makna diriku di hati dan pikirannya." Jawab Jodha yg kali ini menatap langit malam yg gelap tanpa bintang.
"Pikiran siapa?" Jodha hanya menggeleng saat menjawab pertanyaan Agung kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Cinta Yang Kaucari
FanfictionKabut cinta masih menghalangi pandanganmu. Tapi yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah salah menentukan takdir-Nya. Yang bisa kulakukan hanyalah bersabar menunggu saat kau sadar bahwa akulah cinta yang kaucari itu...