ArVi 5.

13.9K 834 1
                                    


Arland memasuki basecampt Arthamega dengan santainya. Ditahannya emosinya yang telah memuncak sedari tadi. Tidak. Dia tidak datang sendiri. Justru dia membawa banyak anak Persada untuk membantunya, jika dia mengalami kesulitan dalam membebaskan Rio.

Ketika Arland sudah memasuki basecampt mereka, Arland dihadang oleh dua orang anak Arthamega. Terpaksa Arland menghentikan langkahnya, untuk menghadapi dua cecunguk yang berada di hadapannya.

"Lo mau kemana? Lo anak Persada kan?"tanya laki-laki yang bertopi tersebut.

"Bukan urusan lo."jawab Arland cuek namun cukup tegas.

"Eh... ini basecampt kita, jadi lo gak bisa main asal masuk gitu aja."giliran laki-laki yang ber hoodie itu yang menjawab.

"Oh... gue tau. Lo pasti mau nyelamatin anak Persada yang di tawan bos kami kan?"tanya lelaki berhoodie itu lagi sambil tersenyum meremehkan.

"Dimana bos lo itu nyekap temen gue, bangsat!?"tanya Arland sambil menahan emosinya.

"Cih. Lo mau tau dimana bos gue nyekap temen lo yang kayak sampah itu? Jangan harap lo gue kasih tau."jawab lelaki itu lagi.

"Dan jangan harap lo bisa keluar dari tempat ini, tanpa ada luka sedikitpun."timpal lelaki yang satu lagi.

Terjadi baku hantam antara Arland dengan dua anak Arthamega, yang menyebabkan Arland mengalami babak belur di beberapa bagian wajahnya.

Setelah Arland menghabisi mereka, dia berjalan ke ruangan paling besar, yang menjadi tempat biasa musuh mereka berkumpul. Nampak di sana Rio dipegang oleh salah satu pentolan Arthamega dengan wajah yang sudah babak belur, walaupun masih belum separah Arland.

Disana juga terlihat banyak anak buah sang pentolan Arthamega yang tak lain adalah Gavin.

"Ada nyali juga lo dateng ke sini,"ucap Gavin dengan seringai puasnya. "Gue bukan banci kayak lo, yang cuma bisa pake sandra. Cuma buat ngalahin lawan."balas Arland sinis.

" Dan gue juga bingung sama lo. Apa masalah lo sama Persada? Kenapa lo suka banget cari masalah sama anak Persada? Udah bosen hidup lo?! Dasar banci!"umpat Arland kesal.

"Lo pikir, setelah lo sama temen-temen lo itu ngalahin kami, kalian bakalan hidup tenang gitu?! Enggak! Justru kita mau buat lo semua, ngakuin kekuasaan kami!"teriak Gavin.

"Lagian apa gunanya sih nyelametin sampah kayak dia? Kalian emang beneran lemah."tambahnya. "Lo lepasin dia sekarang, atau lo bakalan habis sama gue anjing!"ancam Arland dengan wajah yang merah padam akibat menahan emosinya yang sudah mulai memuncak.

"Cih. Lo disini cuma sendiri, tapi gue disini sama temen-temen gue. So, sama aja lo masuk ke kandang macan."ejek Gavin.

Arland menaikkan sebelah ujung bibirnya.
"Gue memang masuk ke kandang macan, tapi gue masuk bawa serigala yang cukup untuk ngabisin lo semua bastard!" Setelah Arland mengucapkan itu, tampaklah beberapa anak Persada yang mungkin jumlahnya lebih banyak, keluar dari tempat persembunyian mereka masing-masing.

Arland tersenyun samar, ketika menyadari perubahan raut wajah Gavin sang pentolan Arthamega, yang entah kenapa benci dengan Persada. Padahal tidak ada satupun anak Persada yang pernah berurusan—apalagi membuat masalah dengannya.

"Weitss.... oh, sekarang lo ngajak tawuran ceritanya heh?!"desis Gavin. "Dari pertama yang cari ribut tuh lo! Jadi jangan banyak bancot lo bangsat!"umpat Arland yang sedari tadi sudah geram dengan ucapan Gavin yang berbelit-belit.

"Ok. Kita mulai sekarang."ucap Gavin yang kemudian melayangkan tinjunya kepada Arland yang masih belum dalam posisi siap.

Bugh.

My Possessive BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang