Vote+comment =penyemangat buat Author.
So, please tinggalkan jejak kalian di cerita ini sebagai penyemangat gue.
Enjoy this part...
•°•°•°•
"Ini...."
Arland menoleh ke arah Vika, dan menatapnya bingung. "Lo pernah ke sini?"
Aravika menggelengkan kepalanya ragu. Dia yakin dia tidak pernah ke sini sebelumnya, tapi dia seperti tau detail-detail tempat ini.
"Oh. Ya udah, kita langsung ke sana aja yuk,"ajak Arland sambil menarik tangan Aravika pelan yang membuat Vika tersadar dari lamunanya.
Mereka berjalan mengitari danau kecil yang terletak di tengah taman yang cukup asri dan sejuk. Hingga mereka berhenti di bawah satu-satunya pohon cemara yang ada di sekitar danau tersebut.
Arland menuntun Vika untuk duduk diatas batu besar yang ada di sana. Sedangkan Aravika, hanya mengikuti Arland karena masih terpaku atas keindahan danau yang cukup sederhana ini.
"Gimana, baguskan?"
"Ha-oh. Iya, bagus banget. Lo tau dari mana tempat kaya ginian?"
"Oh, itu.. gue dulu sering aja main kesini sama seseorang. Tapi itu udah lama banget,"jelas Arland sambil menatap lurus danau yang berada dihadapannya.
"Seseorang?"tanya Vika bingung sekaligus penasaran.
"Ya. Dia itu sahabat kecil gue. Dulu gue sering banget ke sini bareng dia. Dan sekarang, dia gak ingat lagi sama gue,"ucap Arland sambil tersenyum sendu dan menatap Aravika dengan dalam.
"Teman masa kecil huh?"
"Hmm.. terakhir gue kesini itu, waktu gue kelas 3 SMP."
"Maksud lo? Lo main sama dia disini terakhir waktu kelas 3 SMP?"tanya Aravika penasaran.
"Bukan. Waktu gue kelas 5 SD, kira-kira umur gue 10 tahun. Ada kejadian yang ngebuat gue kehilangan dia. Dan dia gak pernah lagi ketemu sama gue. Semenjak itu gue selalu ke danau ini buat nungguin dia, berharap kata-kata dia yang 'suka nungguin gue itu' nyata sampai sekarang."
"Dan terakhir lo tetep nungguin dia waktu kelas 3 SMP? Gils, gue salut banget sama perjuangan lo,"seru Vika kagum.
"Gak usah berlebihan gitu deh."
Aravika menggelengkan kepalanya.
"Enggak. Gue gak berlebihan Land. Maksud gue, lo segitu setianya nungguin orang itu. Bahkan sampai sekarang. Apa orang yang lo tungguin itu tau kalau dia lagi di tungguin?""Nggak. Dia gak tau sama sekali. Justru peristiwa dimana gue kehilangan dia itu, karna kesalahan gue sendiri,"ucap Arland putus asa.
"Peristiwa? Peristiwa apaan? Dan.."Aravika menggigit bibir bawahnya pelan.
"Apa dia masih hidup sampai sekarang?""Ya. Dia masih hidup sampai sekarang. Gue sempat kehilangan dia, dan gak tau sama sekali, dia ada dimana karna bokap-nyokap'nya bawa dia ngejauh dari gue. Tapi sekarang gue udah ketemu lagi sama dia. Dan itu ngebuat gue harus bisa sama dia lagi."
Ada setitik rasa tak rela ketika Arland mengatakan bahwa dia akan kembali bersama dengan orang dari masa lalunya itu. Dan sedikit rasa kagum, akan kesetiaan Arland, juga rasa iri terhadap orang yang di tunggu oleh Arland.
Tapi Aravika langsung menggelengkan kepalanya pelan, menghalau pikiran-pikiran tak masuk akal yang menghampirinya tadi.
"Lihat Ra,"ucap Arland sambil menunjuk ke arah danau.
![](https://img.wattpad.com/cover/89142367-288-k484144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Badboy
Подростковая литератураHighest ranking: #34 in teenfiction (17-02-17) #26 in teenfiction (19-02-17) Potongan-potongan memori itu kembali, membawa luka lama yang kembali berdarah. Menyisakan kesakitan bila diingat kembali. Dan disaat semua sudah mulai berubah, disaat 'nyam...