ArVi 17.

9.8K 669 22
                                    

Tolong tinggalkan jejak kalian pada cerita ini, ok.

•°•°•°•

"Key, Kean, kalian berdua dimana?"teriak gadis yang berumur sekitar 14 tahun.

"Kean disini kak,"teriak Kean sambil melambaikan tangannya ke arah gadis yang memanggil mereka tadi.

Gadis yang berusia lebih tua tiga tahun dari mereka itu, menghampiri kedua bocah yang masih asik bermain di taman dekat rumah mereka. Gadis itu berjongkok menghadap ke arah dua bocah kecil yang berusia 11 tahun yang sedang asik bermain sejak tadi siang.

Raflina. Nama gadis yang mencari kedua anak kecil tadi, mengelus-elus kepala Kean lembut sambil tersenyum ke arah mereka berdua.

"Kean pulang ya, udah sore. Besok lagi dilanjut mainnya,"ajak Raflina sambil menggenggam tangan Kean.

Kean menggelengkan kepalanya, "gak mau. Kean masih mau main sama Key kak,"rengek Kean sambil mencebikkan bibirnya ke depan.

Raflina tertawa geli, "iya, tapi besokkan bisa dilanjut mainnya,"rayu Raflina lagi yang membuat Kean menolehkan kepalanya ke arah Key yang masih memperhatikan perdebatan kecil antar adik-kakak tersebut.

"Key gak papa kalau besok kita lanjut mainnya?"tanya Kean.

Key mengagguk, "gak apapa kok. Besok kita kan masih bisa main."Key tersenyum manis ke arah Kean dan Raflina.

"Jadi gimana? Kita pulang sekarang ya?"Raflina memberikan tangannya ke arah Kean sedangkan Kean menatap tangan itu lama-lama sampai akhirnya dia menyambut tangan Raflina dan menggenggamnya erat.

"Ayo kak Rafli, kita pulang sekarang keburu kak Rafa makan cemilan aku yang ada di kulkas,"ajak Kean.

"Kean, Key pulang duluan ya?! Besok kita lanjut mainnya, ok?"ucap Key.

"Ok. Besok tungguin Kean di danau KeKe ya?!"mohon Kean yang dibalas anggukan penuh semangat dari Key.

Key berjalan duluan di depan Kean dan Rafli yang masih mengobrol.
Hingga sampai di pinggir jalan raya, Key akan menyebrang. Setelah memastikan tidak ada kendaraan lagi yang akan melaju, Key mulai melangkahkan kakinya hingga tanpa dia sadari, sebuah mobil sedan berwarna silver melaju dengan kecepatan yang tinggi.

Raflina yang menyadari hal itu segera melepaskan genggaman tangan Kean dan langsung berlari ke arah Key yang masih berjongkok di tengah jalan mengambil bolanya yang terjatuh. Dengan sekuat tenaganya, Raflina mendorong Key ke pinggir jalan dan....

Brak....

Sedan tersebut menabrak tubuh lemah Raflina dan membuatnya terlempar sampai beberapa meter ke depan.

Pemandangan itu tak luput dari penglihatan Kean, terekam jelas semua detail-detail kejadian yang baru saja dialaminya. Dia langsung berlari ke arah kakaknya yang sudah mulai tak sadarkan diri.

"Kak Rafli! Kak Rafli Bangun kak. Kita'kan mau pulang, mau ngejailin kak Rafa di rumah. Kakak bangun!"jeritnya histeris dengan air mata yang terus menerus keluar dari ke mata coklatnya.

Dia menatap kakaknya yang sudah tak sadarkan diri lagi, lalu memandang Key yang masih shock dengan tatapan tajamnya.

"Kamu pembunuh!"pekik Kean kepada Key.

Dia berjalan ke arah Key yang masih terduduk dengan darah di kepalanya akibat terbentuk ke tepi jalan dan beberapa lecet di kulitnya.

"Key udah bunuh kak Rafli. Key udah bunuh kak Rafli. KEY UDAH BUNUH KAK RAFLI!"jerit Kean berulang ulang dengan air mata yang masih deras.

My Possessive BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang