ArVi 18.

9K 626 7
                                        

Jangan lupa vote sebelum membaca, ok ; )

Bel Masuk berbunyi, menandakan bahwa semua siswa/siswi harus memasuki kelasnya masing-masing dan mengikuti pelajaran mereka. Begitu juga dengan Arland dan ketiga sahabat karibnya yang memang sekelas dengannya.

Mereka memutuskan untuk memasuki kelas pagi ini, dengan beralasan karena bosan membolos terus menerus dan mengerjakan tugas tambahan, hukuman bagi yang bolos kelas.

Arland bersama Rio, Bani, dan Fabian berjalan santai memasuki kelas mereka yang sudah berisi guru mata pelajaran pagi ini. Kebetulan yang masuk saat itu adalah guru ter-killer di SMA Persada yang terkenal dengan sikapnya yang suka memberikan hukuman aneh kepada setiap siswa yang membolos mata pelajarannya. Bu Sri namanya, tetapi untuk siswa yang sudah sering terkena hukuman olehnya, mereka lebih suka memanggil guru itu Bu Srigala.

Seperti minggu lalu, Arland beserta ketiga sahabatnya diberikan hukuman menyusun buku yang ada di perpustakaan sekolahnya yang terkenal sangat lengkap dan besar. Tak tanggung-tanggung, Bu Sri menyuruh mereka untuk menyusun buku menurut abjad.

Mereka'pun dengan terpaksa menyusun buku yang cukup banyak itu, sampai harus pulang hingga jam 9 malam. Untung saja satpam sekolah mereka menyadari kehadiran mereka di perpustakaan itu, kalau tidak mereka mungkin sudah dikunci di dalam sana hingga semalaman.

Bu Sri sudah siap menyambut mereka ber-empat dengan tatapan tajamnya. Dan ketika mereka ber-empat melewati guru itu, Arland masih sempat-sempatnya mengedipkan sebelah matanya dengan genit yang dibalas dengan gelengan kepala pasrah dari Bu Sri dan tawa tertahan dari semua murid dikelasnya.

"Baiklah, kita mulai pelajaran kita hari ini. Oh, ya. Sebelumnya saya sudah memberikan kalian tugas dan akan dikumpul hari ini. Semuanya, harap letakkan buku tugas kalian di ujung meja masing-masing, biar saya tau siapa yang tidak mengerjakan tugasnya."Ucap bu Sri yang tajam di akhir kalimatnya.

"Mampus gue, gue belum ngerjain,"bisik Bani.

"Elah, emangnya lo doang yang belum. Gue juga bego,"balas Rio.

"Ah.. gue juga belom lagi. Tau gitu, kita bolos aja tadi,"bisik Arland pelan karena Bu Sri semakin mendekat ke arahnya.

"Arland,"panggil Bu Sri.

"Iya bu? Ahh... ibu makin awet muda aja. Nyesel saya jadinya bolos kelas ibu terus,"alasan Arland sambil menunjukkan cengiran mautnya yang bisa membuat cewek satu sekolah jingkrak-jingkrak melihatnya.

"Tidak ada alasan Arland. Mana tugas kamu?!"

"Aduh, Saya lupa Bu..."

"Tugas di lupain, MANTAN kamu tuh lupain, eh salah,"ujar Bu Sri malu.

"Ahh ibu, saya kan ga punya mantan bu,"jawab Arland.

" Bukan itu maksud saya. Dan teman-teman mu? Apa kalian bertiga juga tidak mengerjakan tugas seperti Arland?" tanya Bu Sri kepada Bani, Rio, dan Fabian.

Bani dan juga Rio menganggukkan kepalanya, sedangkan Fabian menggelengkan kepalanya.

"Saya ngerjain bu,"jawab Bian enteng yang mendapatkan tatapan tidak percaya dari Arland, Rio maupun Bani.

Bu Sri mengganggukkan kepalanya, "bagus Fabian, kalian harusnya mencontoh teman kalian. Jangan malah lupa negerjain pr,"nasihat bu Sri.

"Bu, pr jangan dikerjain. Kan kasihan kalo dia dikerjain, diakan ga punya salah apa-apa,"ujar Rio sambil memasang muka kasihannya yang mengundang gelak tawa dari teman sekelasnya.

"Diam kamu. Sebagai hukumannya, istirahat nanti kalian harus berada diruangan saya dan mengerjakan soal-soal yang nanti akan saya berikan. Untuk menambah nilai tugas kalian yang kebanyakan kosong, mengerti?!"

My Possessive BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang