Budayakan Vote, sebelum membaca...
Aravika menahan napasnya ketika dia digiring dengan paksa dan berhadapan langsung dengan Tasya. Entah kenapa dia merasa...takut. Perasaannya tak karuan ketika melihat senyum sinis yang ditampilkan diwajah cantik nan bengis milik Tasya, dia memiliki firasat buruk.
"Bawa dia masuk!"perintahnya.
Aravika diseret dengan paksa menuju sebuah gubuk yang didalamnya terlalu pengap dan agak gelap. Aravika didudukan disebuah kursi yang berada tepat ditengah gubuk kecil itu. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan dan tidak menemukan benda apapun disana. Dia mulai merasa agak aneh dengan keadaan tempat itu.
Seseorang mengikatnya dengan sangat kuat hingga membuatnya meringis karena merasakan perih, akibat gesekan tali dikulitnya. Dia melihat kedepan, dan menemukan Tasya yang berdiri tegak sambil melipat tangannya didada.
"Kita ketemu lagi Vik, dan gue pastiin ini pertemuan kita yang terakhir kalinya."
"Maksud lo?"tanya Vika.
"Akan gue pastiin kalo lo gak akan ada lagi didunia ini."
Aravika terperanjat ditempatnya, kali ini Tasya serius dengan omongannya. Karena dia telah gagal dalam usahanya yang sebelumnya, membuatnya semakin bertekat untuk menghabisi nyawa Aravika.
"Gue gak nyangka, lo sampai senekat ini hanya karna rasa cinta lo. Masih banyak cowo didunia ini yang lebih dari Arland dan bisa sayang sama lo!"pekik Aravika.
" Tapi gue maunya Arland! So, gue ga akan ngebiarin satu cewe'pun untuk dekat sama dia."
Tasya terkekeh, namun berhasil membuat bulu kuduk Aravika meremang. Dia tau, nyawanya sedang terancam saat ini. Tasya akan semakin terobsesi untuk menghabisinya dan mempersulit polisi untuk menyelamatkan dirinya.
"Lo gak tau, apa yang udah Arland lakuin sama lo?"tanya Tasya yang membuat kening Aravika berkerut.
"Maksud lo?"tanya Aravika balik.
"Maksud gue?! Lo tanya MAKSUD GUE?! Hahahaha,"tawanya mengelegar hingga membuat jantung Aravika berdetak cepat.
"Lo gak tau apa-apa tentang Arland?""Gue tau dia, dia itu pacar gue, orang yang gue sayang! Lo yang gak tau apapun soal dia,"desis Aravika.
"Itu dulu, sekarang gue tau segalanya tentang kalian berdua."
"Maksud lo apa?!"Aravika semakin penasaran dengan maksud dari setiap perkataan Tasya.
"Apa lo gak bingung, kenapa Arland tiba-tiba akrab sama lo sejak pertama lo datang ke Persada?"tanya Tasya yang membuat Aravika terdiam.
"Arland salah satu cowo yang terkenal di Persada, ngebuat dia disukain banyak cewe. Tapi sikap dia itu dingin, datar dihadapan cewe Persada, termasuk gue! Apa lo gak penasaran atau ngerasa aneh, kenapa dia tiba-tiba ramah sama lo?"tanya Tasya lagi.
Aravika sedang mencerna semua perkataan Tasya tadi. Ya, memang benar apa yang dikatakan dia. Selama ini, dia sudah mendengar bagaimana sikap Arland pada semua gadis Persada. Banyak yang bilang dia beruntung karena bisa dekat dengan Arland tanpa harus repot untuk mendekatinya. Apa yang membuat Arland bersikap seperti itu?
"Apa lo tau kenapa Arland bisa bersikap gitu sama gue?"tanya Aravika.
" Hahaha, lo gak tau kenapa? Gue udah cari tau semuanya. SEMUANYA. Gue tau apa alasan Arland dekat sama lo. Gue tau kenapa Arland tau segala hal tentang lo. Gue tau!"
Aravika tidak menyangka Tasya mencari tau segala hal tentangnya dan Arland. Dan sekarang, Aravika mulai penasaran, apa alasan Arland mendekatinya secara tiba-tiba seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Badboy
Roman pour AdolescentsHighest ranking: #34 in teenfiction (17-02-17) #26 in teenfiction (19-02-17) Potongan-potongan memori itu kembali, membawa luka lama yang kembali berdarah. Menyisakan kesakitan bila diingat kembali. Dan disaat semua sudah mulai berubah, disaat 'nyam...