Alean, mobil kamu masih di bengkel, kan? Mau pulang bareng?
Jempol Tora bergetar ketika hendak menekan ikon send. Dirasanya kata-kata tadi nggak banget maka Torapun menggantinya dengan kalimat yang lebih manusiawi ——menurutnya.
Alean, pulang bareng, yuk!
Sekalian makan dulu. Denger-denger, soto di Burangrang enak. Aku tunggu di parkiran.Sekali lagi Tora menghapus ketikannya. Dua tiga kali merevisi, dua tiga kali pula dirinya frustrasi. Terlalu ramahlah, terlalu maksalah, dan pastinya terlalu janggal sebab tiba-tiba mengajak gadis itu pulang bareng.
Merasa semua usahanya tak berguna, Torapun menjauhkan ponsel lalu menyandarkan punggung ke kursi.
Alean... Alean... Alean...
Tora memijat kepala ketika nama itu terngiang-ngiang. Demi Tuhan, ia benar-benar sudah sinting! Sejak gadis itu direkrutnya, konsennya tak pernah normal. Bukannya kerja, ia malah membayangkan perempuan itu. Si Batu Independen.
Tora tak bisa menampik lagi bahwa dirinya memang tertarik pada Alean. Entah sejak kapan rasa itu tumbuh. Setahunya, Alean hanya gadis keras kepala yang sangat membencinya.
Bukan salah Alean jika gadis itu selalu sinis pada Tora. Entah semasa kuliah, entah ke jenjang kerja. Dan salahnya lagi, Tora terlalu pengecut untuk mengatakan kebenaran. Bahwa, sikap buruk yang ia tunjukkan pada Alean ——semisal isi teks yang selalu singkat, instruksi yang terkesan diktator, bahkan wajah jutek kala bersua——hanyalah kedok semata.
Jika ditanya apa kelemahan seoarang Octora Sastrawijaya Kusuma, maka jawabannya adalah cinta. Prestasi akademiknya gemilang, softskills-nya mantap, warisannya melimpah, dan wajahnya cukup menjanjikan. Tetapi masalah cinta, tahan dulu!
Hanya satu kali Tora menjalin hubungan dengan perempuan. Itupun tak berlangsung lama sebab orang bilang hubungan tersebut adalah cinta monyet. Dan juga, kencannya di umur 14 tahun itu keburu ketahuan ayahnya.
Tora dibesarkan di lingkungan terdidik dan terarah. Ayahnya merupakan direktur utama Cellcom Corp sedangkan ibunya pemilik butik yang merknya terkenal ke penjuru negeri. Ia punya adik perempuan yang sebentar lagi menyandang gelar dokter. Keadaan keluarga ini dapat dirangkum dalam satu kata saja, sempurna.
Tora pikir, perasaannya pada Alean hanya main-main. Ketika ia melanjutkan studi ke Jepang dua tahun lalu, ia kira profil gadis itu tak akan muncul. Nyatanya salah! Baru juga menginjakkan kaki di Bandara Internasional Osaka, pikirannya langsung terbang ke Alean. Yang kebetulan, akhir-akhir ini bermimik pilu lantaran ditinggal nikah oleh Sharman.
Alean sedang dalam masa skripsi, apakah dia bisa fokus dalam keadaan begitu? Itulah kalimat yang mengganggu pikiran Tora di awal-awal perkuliahan. Ia bahkan sempat ditegur profesornya sebab dikira belum bisa beradaptasi dengan pendidikan Negeri Sakura.
Tetapi syukurlah ia bisa mengatasi keadaannya. Terutama setelah diberi info oleh mantan dosen walinya mengenai Alean. Katanya, Alean berhasil lulus dalam 3,5 tahun. Sesuai target.
Haish, gadis itu memang luar biasa! Rupanya ia bisa move on juga. Tora harap Alean tidak kapok menjalin hubungan dengan laki-laki. Ia juga berdoa agar selama mereka terpisah, tidak ada lelaki yang mendekati Alean. Kalaupun ada, Tora berjanji akan mengubah caranya. Ia tak mau menyesal lagi. Di mana perasaannya masih terpendam sementara gadis itu tahunya Tora hanyalah cowok sengak yang kata-katanya menyayat hati. Semisal,

KAMU SEDANG MEMBACA
Tesmak
ЧиклитSetelah hidupnya dipermainkan nasib--di mana ayahnya kabur dan kekasihnya menghamili gadis lain--, Alean kembali digoda oleh suratan takdir. Ia yang hanya seoongok anak jadah diperebutkan LIMA lelaki sekaligus!!! 1. Cinta pertama yang pernah mengk...