37. Biksu Besar Tanpa Pantangan

2.7K 59 1
                                    

Dari bentuk pedang tersebut Linghu Chong dapat mengenalinya sebagai senjata Perguruan Songshan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari bentuk pedang tersebut Linghu Chong dapat mengenalinya sebagai senjata Perguruan Songshan. Maka ia pun bertanya, "Siapakah Tuan dari Perguruan Songshan yang terhormat ini?"

"Hm, tajam juga penglihatanmu. Namaku Di Xiu dari Perguruan Songshan," jawab orang itu.

"Oh, ternyata Kakak Di. Selama ini kita jarang bertemu sehingga kurang mengenal satu sama lain," sahut Linghu Chong. "Entah ada keperluan apa kiranya kau datang berkunjung ke Gunung Huashan sini?"

Di Xiu menjawab, "Aku ditugasi Paman Ketua untuk memeriksa keadaan di sini. Kami ingin tahu apa benar berita yang kami terima bahwa murid Perguruan Huashan suka melakukan perbuatan yang kurang baik. Tak kusangka, hehe, begitu sampai di sini aku langsung melihat dan mendengar ucapanmu yang tulus dan sungguh-sungguh untuk menjalin persahabatan dengan maling cabul ini."

Mendengar itu Tian Boguang pun memaki, "Kau bangsat keparat! Kau kira Perguruan Songshan lebih baik dariku? Mengapa kau tidak bercermin dulu sebelum menunjuk hidung orang lain?"

Di Xiu langsung maju dan menendang kepala Tian Boguang sambil memaki, "Anjing! Sebentar lagi mampus masih berani mengumbar mulut, hah?" Meskipun demikian, Tian Boguang justru semakin gencar memaki dengan kata-kata kotor dan kasar. Kalau saja Di Xiu mau membunuh Tian Boguang tentu sangat mudah baginya. Hanya saja ia memang ingin menghina Linghu Chong terlebih dulu.

"Linghu Chong, kau telah mengikat persahabatan dengan maling cabul ini. Tentu kau tidak akan membunuh dia, bukan?" demikian ia bertanya.

Linghu Chong menjadi gusar dan membentak, "Aku membunuhnya atau tidak apa pedulimu? Jika kau benar-benar berani, maka kau boleh membunuh aku lebih dulu. Kalau takut kau boleh enyah dari Gunung Huashan sekarang juga."

"Jadi, kau memang tidak mau membunuhnya? Itu berarti sudah jelas kau mengakui penjahat cabul ini sebagai sahabatmu, begitu?" desak Di Xiu menegaskan.

"Apa urusanmu aku berteman dengan siapa?" sahut Linghu Chong. "Terserah diriku bersahabat dengan siapa pun daripada berteman denganmu."

"Hahahaha. Bagus sekali, bagus sekali!" sorak Tian Boguang dengan tertawa.

"Huh, jangan harap kau bisa memancing kemarahanku sehingga membunuh kalian sekarang juga. Di dunia ini mana ada urusan semudah itu?" kata Di Xiu. "Aku justru ingin menelanjangi kalian berdua dan kuikat menjadi satu, serta kutotok titik bisu kalian. Kemudian aku akan mempertontonkan kalian berdua di depan umum. Akan kukatakan pada semua orang di dunia persilatan bahwa aku telah menangkap basah pasangan mesum yang sedang berbuat cabul. Hahaha, gurumu Yue Buqun yang sok suci, sok bersih, sok berbudi, entah bagaimana dia menyembunyikan wajah setelah menyaksikan pertunjukan kalian berdua? Apa setelah itu dia masih berani memakai julukan si Pedang Budiman atau tidak?"

Ucapan ini membuat kemarahan Linghu Chong meledak dan mebuatnya kehilangan kesadaran.

Di sisi lain Tian Boguang memaki, "Bangsat, kepa...." Belum habis ucapannya tahu-tahu pinggangnya terkena tendangan Di Xiu.

Pendekar Hina Kelana (Xiaou Jianghu) - Jin YongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang