8

152K 5.4K 40
                                    

Happy reading!

Jangan lupa click bintang 🌟

__________

SAMUEL POV's

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya makanan pesanan ku dan Gea selesai. Kami makan dalam diam, hanya suara pisau dan garpu yang berdentingan saat menyentuh piring yang menemani makan malam kami.

"Bagaimana dengan butik?" tanya ku memecah keheningan.

"Hm, baik. Bagaimana dengan kantor mu?" Ucap Gea bertanya kembali pada ku.

"Baik, hanya saja sekarang aku harus lembur sampai malam agar semua pekerjaan bisa selesai sebelum hari pernikahan kita." jawabku sambil tersenyum.

"Kau tahu, kau bisa saja menolak kemajuan hari pernikahan kita jika memang ini semua memberatkanmu. Kau juga harus menjaga kesehatan mu, Samuel." Ucap Gea panjang lebar.

Entah mengapa aku merasa jika dia perhatian dan khawatir kepadaku. Atau mungkin Gea hanya tidak ingin pernikahan kami dimajukan.

"Tidak, aku menyukai pekerjaanku dan aku tidak mau menunda-nunda pernikahan kita lagi." Ucapku dengan smirk dan dibalas dengan Gea yang memutar bola matanya malas. Entah kenapa aku suka ketika dia memutar bola matanya saat kesal denganku.

"Kenapa?" Ucap Gea bertanya kepadaku.

"Kenapa?" Ucap ku mengulang pertanyaan tadi karena aku tidak mengerti maksudnya.

"Iya, kenapa. Kenapa kau sangat ingin pernikahan kita dimajukan?" Ucap nya sambil menyuapkan chicken parmigiana nya kedalam mulut nya yang terlihat, sexy.

Karena aku tidak bisa terlalu lama jauh darimu Gea, aku tidak bisa.

"Karena.. karena—"

"Karena apa? Kenapa daritadi kau hanya bicara karena terus?" Ucap Gea tidak sabaran memotong ucapakan ku.

"Besok saja, ada yang ingin ku bicarakan denganmu." Ucap ku final.

Aku belum siap untuk mengatakan semua perasaan ku kepada Gea. Kurasa sekarang bukan saat yang tepat.

"Yasudah terserah kau saja." ucap nya sebelum memasukkan potongan ayam ke dalam mulutnya lagi.

Demi apa pun, aku sangat ingin menempelkan bibirku pada bibir Gea yang bagai candu bagiku.

"Ehm, Gea," ucap ku dan dia menoleh ke arahku.

"Ya?" Ucap Gea.

Aku tidak menjawab, melainkan langsung mencium bibir nya karena ada saus yang menempel di bibirnya. Aku tidak tahan melihat bibir nya yang terlampau sexy itu.

"Hmmphh, Sam—" ucap nya di sela-sela ciuman kami.

Aku tidak berhenti karena aku merasa dia membalas ciuman ku. Baru setelah kurasa kami membutuhkan oksigen, aku menarik diri ku untuk menjauh darinya. Kami sama-sama mengatur nafas.

"Kenapa kau menciumku?" tanya Gea agak marah.

"Tadi ada saus di bibir mu." jawabku sambil menampakkan smirk ku.

"Lalu, kenapa tidak dibersihkan dengan tangan saja?" tanya nya lagi karena masih tidak terima dengan serangan tiba-tiba yang kuberikan.

"Karena itu sudah biasa, aku ingin yang berbeda." Ucap ku dan dibalas dengan Gea yang menatap ku tajam sekaligus tak percaya.

Kurasa Gea marah karena aku menciumnya tiba-tiba. Ini tidak baik.

Setelah kami menghabiskan makan malam kami, aku menaruh beberapa lembar uang seratus dollar dan pergi meninggalkan restaurant dan menuju mobil ku.

PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang