17

163K 4.8K 58
                                    

Happy reading!

Jangan lupa click bintang 🌟

________

GEAVETA POV's

"I'm home," ucapku setelah membuka pintu.

"Mom? Dad?" ucap ku lagi karena tidak ada yang membalas sapaanku tadi.

"Nona mencari tuan dan nyonya?" ucap salah seorang maid setelah berjalan tergopoh-gopoh ke arahku.

"Iya, dimana mereka?" ucap ku menjawab pertanyaannya.

"Nyonya dan tuan sedang pergi ke undangan, nona. Ada yang bisa saya bantu?" ucap nya kemudian.

"Oh, tidak, tidak perlu. Terimakasih kalau begitu, bibi bisa kembali." ucapku kepada maid tadi.

Aku segera melangkahkan kaki ku menuju kamar. Rasanya aku ingin cepat-cepat membersihkan diri lalu tidur dengan nyaman. Setelah sampai di kamar, aku segera mandi dan membersihkan tubuhku yang rasanya sudah sangat lengket.

Setelah mandi, aku segera memakai piama ku dan naik ke ranjang queen size ku dan segera tidur. Namun, sesaat sebelum aku benar-benar tertidur, ponsel ku berdering dan menampilkan nama 'Samuel Dimitri' di sana.

Mengganggu sekali.

Aku segera mengangkat telfonnya dan menunggunya berbicara di sebrang sana.

"Babe?" ucapnya dari sebrang sana.

"I'm not your babe." balasku dengan nada malas.

"Princess?" ucapnya lagi.

"I'm not your princess." ucapku masih dengan nada yang sama.

"wifey?" ucapnya untuk kesekian kalinya.

"Stop it, Samuel! I'm not your babe, not your princess, and not your wife anymore. Jika kau hanya ingin menggangguku, kumohon jangan sekarang. Aku benar-benar lelah dan aku hanya ingin tidur!" ucapku dengan jengah.

"Seriously princess? Sure you're my princess and will be my wifey soon. So, jangan pernah mengatakan hal seperti tadi. Aku.Tidak.Suka." ucap nya panjang lebar.

"YaYaYa. Jadi kau mau apa menelfonku malam-malam begini?" ucapku tidak sabar.

"Aku hanya ingin pamit." ucap nya kemudian.

Mataku yang awalnya hanya tersisa lima watt menjadi terbuka sempurna setelah mendengar apa yang dikatakan Samuel barusan.

"Pamit? Apa maksudmu? Kau akan kabur disaat pernikahan kita tinggal lima hari? Yang benar—"

"Hei, aku hanya ingin pamit karena tiga hari ke depan aku harus terbang ke Dubai sebentar. Daddy membutuhkan bantuanku di sana. Mengapa kau panik sekali? Kau sangat takut kehilangan aku ya, rupanya?" ucap nya memotong perkataanku dengan kekehan.

"Apa?! tentu saja tidak!" sergahku dengan cepat.

"Memang benar, Perempuan memang selalu mengutamakan gengsi." ucapnya dengan santai.

"Tidak! itu tidak benar. aku hanya..hanya—"

"Hanya takut aku pergi meninggalkanmu, Princess?" ucapnya memotong perkataanku lagi.

Menyebalkan sekali.

"Kau sangat—"

"Cerdas! Iya, aku memang sangat cerdas, Princess. Terimakasih." ucapnya memotong perkataanku lagi dan lagi.

Lihat, betapa menyebalkannya seorang Samuel?

"Terserah! Aku mau tidur!" ucapku ketus.

"Good night, Princess. Sweet dream. Will miss your lips. I love you." ucapnya kemudian.

PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang