Happy Reading!
Jangan lupa click bintang 🌟
________
AUTHOR POV's
Samuel berdiri dengan gusar sambil tak henti-hentinya menatap ruang persalinan di mana Gea sedang berjuang di dalam sana dengan alis yang saling beradu. Samuel sungguh kehilangan rasa tenangnya untuk saat ini, walaupun sudah berkali-kali ibu dan ibu mertuanya mencoba untuk menenangkannya dan mengatakan jika Gea akan baik-baik saja di dalam sana.
Sore tadi, saat Samuel dan Gea sedang menemani Aaron bermain di halaman belakang mansion mereka, Gea tiba-tiba merintih kesakitan sambil memegangi perutnya yang sudah sangat besar itu—ditambah lagi dengan air ketuban Gea yang sepertinya sudah pecah dan rembes ke luar yang semakin membuat Samuel panik tidak karuan.
Tanpa pikir panjang, Samuel langsung menitipkan Aaron kepada salah satu maid nya dan segera menggendong Gea menuju ke mobil untuk segera membawanya ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Gea terus-terusan merintih kesakitan dan Samuel tidak pernah berhenti untuk mencoba menenangkannya. Sungguh, hati Samuel rasanya seperti dicabik-cabik saat melihat Gea kesakitan seperti itu.
Pikiran Samuel langsung dipenuhi dengan segala pemikiran buruk tentang kondisi Gea yang tiba-tiba datang dan susah untuk ia tepiskan. Samuel tidak suka seperti ini—saat pikirannya dikuasai oleh rasa takut jika Gea akan pergi meninggalkannya, Samuel benci itu. Tapi ia juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri, karena saat ini Samuel memang benar-benar takut kehilangan Gea dalam hidupnya, sebab Samuel tau jika ia tidak akan sanggup.
Sesampainya di rumah sakit, Samuel langsung menggendong Gea untuk masuk ke dalam yang langsung disambut oleh para perawat yang telah siaga yang nantinya akan membawa Gea menuju ruang persalinan.
"Lakukan apapun untuk menyelamatkan istri dan anakku! Aku tidak mau tau, mereka harus selamat!" bentak Samuel pada beberapa perawat dan dokter sesaat setelah Gea dibawa masuk ke dalam ruang operasi.
Sejak saat itu, Samuel tidak pernah beranjak dari tempatnya berdiri—tepat di depan pintu ruang operasi, bersandar pada dinding dan berulang kali menyugar rambutnya dengan jari-jarinya. Sesekali air mata Samuel jatuh dan langsung ia hapus dengan kasar. Dalam hatinya, Samuel terus-menerus merapalkan berbagai doa untuk keselamatan Gea dan anak keduanya tanpa henti-hentinya.
Setelah menunggu selama kurang lebih dua jam, ruang operasi itu akhirnya terbuka dan menampakkan seorang dokter dengan pakaian hijau melangkahkan kakinya keluar, mendekat kepada Samuel. Samuel juga melakukan hal serupa—berjalan mendekat ke arah dokter itu dengan tergesa-gesa.
"Bagaimana keadaan istri dan anak saya?" tanya Samuel to the point tanpa basa-basi lagi.
"Istri dan anak anda selamat dan baik-baik saja, Mr. Dimitri. Putri anda sangat cantik dan lahir dengan bobot yang cukup besar, tiga kilogram dan panjangnya empat puluh lima sentimeter." jawab sang dokter dengan tersenyum ramah ke arah Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]
RomanceDON'T COPY MY STORY! **** Geaveta Mckenzie Deandro. Cantik. Fashionista. Selalu memimpikan keluarga bahagia dengan suami yang mencintainya. Tidak pernah menyangka jika kehidupan indah nya yang selama ini berjalan dengan...