Chapter 31

9K 887 64
                                    

An: PERINGATAN! VOTE SEBELUM BACA!!! Part ini panjang banget loh, dijamin abis vote gak nyesel:p *PD*

Happy reading guys!

-------------------------------------------------------------------------------------------

Gadis ini adalah gadis yang sempat Ali bentak karena membantah peraturan yang sudah dibuat panitia. Pantas saja gadis ini hanya menunduk, mungkin ia merasa takut dengan Ali.

"Lo cewek yang tadi---" Ali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Maaf ya, gue gak bermaksud ngebentak lo di depan umum," kata Ali merasa bersalah.

Gadis itu mulai mengangkat kepalanya menatap Ali, "Gue gak suka dibentak kayak gitu, lo kasar!" ucapnya seperti nada merajuk.

Ali tersentak, ini seperti suara Prilly. "Prilly," panggil Ali tanpa sadar.

Gadis itu menggeleng lalu tersenyum, "Sebesar apa sih rasa kangen lo ke Prilly, sampai-sampai orang kayak gue dianggap Prilly," katanya sembari terkekeh.

Ali mengeratkan genggaman tangannya dan mendekatkan tubuhnya dengan tubuh gadis itu, menarik pelan pinggang ramping itu agar lebih mendekat ke arahnya sehingga tidak ada jarak sedikitpun.

"Suara lo mirip Prilly, lo beneran Prilly 'kan?" kata Ali sambil menyatukan keningnya di kening gadis itu.

Gadis itu terdiam tak menjawab pertanyaan Ali. Gadis itu hanya memejamkan matanya menikmati masa-masa seperti ini, berada dekat dengan pria idaman SMA Pertiwi.

"Gue kangen lo,Prill" ucap Ali pelan lalu menarik tubuh gadis itu ke dekapannya. Memeluk hangat tubuh gadis itu dengan sangat erat.

Gadis itu mencoba melepaskan dekapan Ali namun tenaga Ali lebih besar, sehingga ia hanya bisa pasrah dipeluk oleh Ali seperti ini.

"Gue bukan Prilly,Li," ucap gadis itu membuat Ali melepaskan dekapannya.

Ali mengerutkan keningnya, bagaimana mungkin itu bukan Prilly. Suara itu mirip dengan suara Prilly, tatapan mata itu juga mirip dengan mata hazel Prilly, dan saat Ali memeluk gadis itu sama persis seperti Ali memeluk Prilly. Lalu, bagaimana bisa gadis dihadapannya ini bukan Prilly?

"Jangan bohong, semua kepribadian Prilly ada di lo," ucap Ali santai.

"Prilly belum datang," katanya lirih.

Ali terdiam sejenak, "Ochi bilang, Prilly gak akan datang,"

"Dia datang,"

"Lo tau darimana? Dan lo siapa sebenarnya?" tanya Ali tak habis pikir dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini, pasalnya gadis yang mirip dengan Prilly ini mengatakan Prilly akan datang. Itu berarti gadis yang ada di depannya bukan Prilly, tapi mengapa mirip sekali?

Gadis itu menunduk tak menjawab pertanyaan Ali. Ali yang geram pun langsung mengarahkan tangannya membuka topeng gadis ini, namun aksinya gagal karena pembawa acara itu mengintruksikan untuk berganti pasangan lagi.

Sebelum gadis itu pergi, Ali sempat menahan tangan gadis itu. "Dimana Prilly sekarang? Gue harus ketemu dia," tanya Ali sakarstik.

Gadis itu tersenyum simpul, "Kalau lo beneran cinta sama dia, lo bakal tahu dia ada dimana,"

"Tapi gue gak tahu Prilly pakai baju apa malam ini,"

"Lo udah lama kenal dia,Li, gak mungkin kalau lo gak tahu sama dia," kata gadis itu santai.

"Tapi kan dia pakai-----"

"Jangan kebanyakan tapi, sehabis acara dansa selesai datangi tempat yang menjadi favorite Prilly. Lo tahu 'kan?" tanya gadis itu ambigu lalu pergi meninggalkan Ali dengan kebingungannya.

Everything has ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang