Chapter 37

6.9K 701 27
                                    

An: I need ur comment guys, anytime:)

*****************

"Sayang!"

"Prilly, ya ampun!"

"Prill bangun Prill!"

Prilly membuka matanya pelan-pelan, menetralkan pandangannya dengan cahaya matahari. Tangannya sibuk mengucek mata agar pandangannya benar-benar jelas dan tidak buyar.

"Kenapa, Ma?" tanyanya terdengar serak.

Mama Prilly memicingkan matanya heran, "Loh kok malah kamu yang nanya begitu? Aturan Mama yang nanya, kamu kenapa teriak-teriak nama Ali? Mimpi buruk?"

Prilly mulai mengingat-ngingat, dengan sigap tubuhnya langsung duduk bersila dan mengucek matanya lagi.

"Mimpi? Aku gak tidur kali,Ma, justru aku ketiduran. Perasaan tadi itu aku udah siap-siap berangkat ke kampus deh,Ma, tapi kenapa ada disini ya? Terus ini," ucapnya menghela nafas sejenak sambil melihat penampilannya yang hanya menggunakam baju kimono tidurnya, "Loh kenapa bajuku begini, ini kenapa sih,Ma?" tanya Prilly heran.

Prilly memikirkan apa yang baru saja terjadi, kenapa ini aneh. Padahal kemarin siang ia bertemu dengan seorang cowok yang sangat mirip dengan 'Ali' lalu keesokan harinya, ia mendapat bunga dari Ali dan kemudian ia bersiap untuk berangkat kuliah. Lalu kenapa sekarang berbeda? Hari ini Prilly baru bangun tidur dengan pakaian kimono berwarna ungunya, matanya masih merah karna mengantuk, rambutnya masih terlihat kusut, dan ketika Prilly menoleh ke arah meja belajar tidak ada bunga dari Ali. Apa yang terjadi?

Lamunannya buyar ketika sebuah sentilan mendarat di dahinya, "Aw! Sakit,Ma, ini kenapa begini sih?" tanya Prilly dengan wajah herannya.

"Kenapa apanya? Kamu itu baru bangun tidur dan selama kamu tidur, kamu selalu nyebut nama Ali, kamu kenapa?" tanya Mama Prilly balik.

Prilly mencibirkan bibirnya, "Bunga yang Ali kasih kemana,Ma?"

"Aw! Sakit,Ma. Mama kenapa sih suka banget nyentil jidat aku?"

Mama Prilly mulai berdiri, "Kamu itu mimpi, lihat tuh baru jam 7 pagi. Udah, sekarang kamu mandi!"

Prilly masih diam dengan jawaban sang Mama, kejadian ini memang aneh. Ini tidak mimpi, ini nyata. Kemarin dia mendapat bunga dari Ali, dan 2 hari sebelumnya ia memang bertemu dengan seorang cowok yang mirip dengan Ali. Lalu kenapa Mamanya bilang kalau ini mimpi?

"Sayang, cepat mandi! Kasian teman kamu udah nunggu dari tadi,"

Prilly langsung menoleh ke ambang pintu, "Siapa?"

Mama Prilly mengangkat bahunya tanda tidak tahu, "Mama gak kenal soalnya belum pernah kamu kenalin, udah cepat!"

Prilly mengangguk malas dan mulai beranjak dari tempat tidurnya menuju kamae mandi. Fikirannya masih bercabang dengan kejadian tadi, bagaimana mungkin ia bisa tidur sedangkan sebelumnya ia harus berangkat ke kampus? Sungguh, ini seperti teka-teki.

*******

Prilly menuruni anak tangga dengan langkah gontai dan setengah sadar, setengah otaknya masih digunakan untuk berfikir tentang kejadian aneh pagi ini. Matanya juga masih kosong, pandangannya tak jelas menatap ke arah mana. Tangannya seakan bergerak sendiri tanpa diperintahkan ketika ia menarik sebuah kursi meja makan dengan sangat pelan.

"Selamat pagi,sayang. Mau sarapan apa?"

"Terserah,Ma," jawabnya pasrah.

Everything has ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang